FZ-49

299 97 6
                                    

Aroma menyengat bawang merah masuk kedalam penciuman Dahyun yang saat ini sedang berada didapur rumah Sana. Dan penyebabnya adalah sang pacar si pemilik rumah tersebut yaitu Mark.

Sedari tadi, Dahyun terus saja dibuat kesal oleh tingkah laki-laki itu. Bagaimana tidak, bukan kelilipan tapi dengan sangat manja-nya Mark menyuruh Sana untuk meniup-niup matanya.

"Ah lemah, sama bawang aja nangis" ejek Dahyun

"Perih anjir! Kaya Lo enggak aja!"

"Emang enggak! sini biar gua aja yang irisin" Dahyun merebut pisau dari tangan Mark untuk melanjutkan mengiris bawang

Sana melihat tangan kanan Dahyun yang belum sepenuhnya sembuh "Yakin Lo bisa Hyun? Kan-"

"Serahkan semuanya pada chef Kim Dahyun" ucap Dahyun sombong "Minggir!" Ucapnya pada Mark kemudian

Perlu diketahui kalau kesombongan itu tidak baik. Maka saat mencoba memotong bawang tadi, tangan Dahyun teriris pisau dan berhasil membuat jari Dahyun mengeluarkan darah segar.

"Aaakh"

"Hahahah! rasain.. sombong sih lu"

Tawa Mark tak berlangsung lama saat melihat kekasihnya Sana dengan sigap menarik jemari Dahyun kedalam mulutnya, ya Sana menghisap agar  jari Dahyun tidak mengeluarkan darah lagi.

Untuk sekilas Dahyun kembali sombong menatap Mark sambil menaikkan kedua alisnya,, dari tatapan itu menjelaskan kalau Mark sudah kalah 2 kali darinya.

"Bentar gw ambil plaster dulu" ucap Sana pada Dahyun setelah melepas jari mungil itu dari mulutnya

Dan tinggal-lah Dahyun bersama Mark didapur, semoga tidak terjadi perang dunia ke III.

"Kasian ya, friendzone" pancing Mark, tapi sialnya Dahyun gak kepancing dan malah tidak menanggapinya, Mark kembali berbicara "Jadi gua sempet nanya sama Sana.. hubungan kalian itu kaya apa?, Lo tau gak dia jawab apa? dia cuma nganggep Lo temannya Hyun cuma teman gak lebih hahah"

"Padahal lo mau-nya lebih kan Hyun?" Lanjut Mark

Dahyun masih diam menahan emosinya.

"Kasian banget, padahal Lo berjuang banget buat dapetin dia.. eh tau-taunya gua yang dapat hahah"

"Halah, palingan gak lama lagi juga bakalan putus" ucap Dahyun datar "Gua bakal rebut Sana dari Lo, tunggu aja"

Jangan sampai editor TTT tau? Bisa-bisa nanti  dieditin tuh diatas kepala Dahyun sama si Mark.. api  berkobar, pokoknya jangan sampai mereka tau, takutnya rumah Sana kebakaran nanti.

Oke balik lagi pada Mark yang langsung emosi, sekarang dia bersikap sok jagoan dengan  mencengkeram kerah baju Dahyun "Apa-apaan Lo ngomong kaya gitu!"

"Eh-eh-eh kalian kenapa?" Untung saja Sana kembali pada waktu yang tepat, dan disisi lain Mark langsung melepaskan cengkraman tersebut sambil berakting seolah-olah dia merapikan kerah baju Dahyun

"Ini ay, kakak benerin kerah baju Dahyun"

"Oh.. aku fikir kalian mau berantem"

"Ya enggaklah, ya kan Hyun?" Tanya Mark tersenyum sambil merangkul bahu adik kelasnya

Dahyun menoleh, memutar bola matanya malas "Hm" jawabnya cuek

"Sini Hyun tangan Lo"

Sana telaten membalut jari Dahyun dengan plaster, Mark yang melihatnya cemburu bukan main, ditambah lagi ketika Dahyun mencoba memanas-manaskannya lagi.

"Awas Lo anjir" batin Mark saat Dahyun  menjulurkan lidahnya seolah-olah ia kembali kalah oleh manusia elang itu.

"Udah kalian sana tunggu aja diruang tengah, biar ramennya biar chef Sana yang buat" ujar Sana mengambil alih dapur

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang