FZ-43

268 95 26
                                    

Setelah pulang dari rumah sakit, Apartemen Mina kini kedatangan tamu. Bagi seorang Mina, tamunya itu seperti matahari sekaligus bulan yang dapat menerangi hari serta malamnya.

"Mina rindu kalian" ucap Mina yang bersandar dipundak ibunya dan posisi ia duduk itu ditengah-tengah kedua orangtuanya

"Papa juga" ujar Sungjae mengecup puncak kepala mina "Bagaimana keadaan anak papa?"

"Baik pa, papa sama mama bagaimana? Baik-baik aja kan?" Tanya Mina balik

Joy tersenyum hangat sambil mengelus rambut Mina "Seperti yang kamu lihat sekarang, kami baik-baik saja sayang.. oiya Libur nanti, kamu pulang kerumah kan?"

Mina mengangguk pasti, tapi sebelum itu ia tampak berfikir karna kalau ia kembali ke rumahnya? Pasti kehidupan bak putri raja akan kembali mengawali kebosanannya disana.

"Kok kamu kaya sedih gitu sayang?" Tanya Sungjae saat melihat raut wajah Mina

"Gapapa kok pa, hanya saja Mina bakal kangen teman-teman Mina disini"

"Kalau begitu kenapa kamu gak ajak mereka juga? Soal transportasi, apa perlu papa ngirim pesawat pribadi kita buat jemput mereka?"

"Sombong itu gak baik loh pa" ujar Mina datar dan Sungjae hanya tersenyum bodoh "Tapi Mina gak yakin semua bakal bisa ikut pa, soalnya kan mereka punya kesibukan masing-masing walau libur sekolah"

"Maksud kamu?"

"Teman Mina ada yang kerja pa, ntar deh Mina tanya dulu sama mereka semua, mau gak liburan kejepang"

Sungjae mengangguk dan Joy hanya tersenyum.

Sementara itu ditempat lain dalam waktu bersamaan, Sana sedang duduk disebuah cafe menunggu seseorang.

"Hai sayang, maaf ya lama"

Sana memutar bola matanya, setelah pulang dari rumah sakit bersama Mina ternyata Sana tak langsung pulang, Sana meminta supir Mina untuk menurunkannya disebuah cafe karna ia ingin menjumpai seseorang dan orang tadi adalah Mark.

"Kamu kenapa kok wajahnya kaya gitu liat kakak? Oh- kamu marah ya, karena kakak telat?" Mark bertanya lalu duduk dikursi berhadapan dengan Sana

"Tulang kaki Dahyun retak" ucap Sana to the point

Ternyata itu alasan kenapa Sana marah.

Mark meminum minuman yang telah dipesan oleh Sana sebelumnya "Loh kok bisa?"

"Karna semalam, sewaktu kakak merebut bola darinya" jelas Sana

"Halah kan kakak gak sengaja sayang, lagi pula tulangnya aja yang lembek masa gitu doang bisa retak"

"Kakak harus minta maaf sama Dahyun"

"Tapi sayang-"

"Jadi kakak gak mau?"

Karna melihat wajah Sana yang terlihat seperti sangat marah, akhirnya Mark meng-iyakan "Iyadeh, tapi kamu jangan marah lagi sama kakak. Serem tau kalau kamu kaya gitu"

"Biar, abis kakak ngeselin"

Mark langsung menggenggam tangan Sana lalu mengecupnya "Jangan marah lagi yah, kakak bakal minta maaf sama Dahyun demi kamu"

"Hmm"

"Ih gemes deh" Mark mencubit pipi Sana

Duh muak gw nulis ke uwu-uwuan mereka. Oiya  Mark? Seharusnya lu minta maaf karna lu salah bukan karna demi Sana.

Hadeuh mengcapek.



==========



FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang