FZ-60

259 54 49
                                    

Sana sedang duduk melamun diatas kursi sambil menopang dagu dengan kedua telapak tangannya, ia tidak sangat-sangat tidak bersemangat bersekolah hari ini dikarenakan ada sesuatu yang terus membebani fikirannya.

FLASHBACK

Setelah Mark mengantarkan Sana kerumahnya, bukannya masuk kedalam? Sana malah mencoba memastikan kalau Mark sudah menjauh dari gang rumahnya.

Dengan cepat Sana berjalan kearah rumah Dahyun, Sana ingin memastikan kalau laki-laki itu baik-baik saja.

"Pak? Apa Dahyun ada didalam?" Tanya Sana sesampai disana

"Setau saya den Dahyun belum pulang dari tadi siang non, tapi supir Park mengatakan kalau den Dahyun sedang berada di tempat hiburan malam"

"Tapi non jangan bilang sama nyonya ya? Kasian den Dahyun ntar dimarahin, kan den Dahyun gak pernah ke tempat kaya gitu" lanjut satpam itu sedikit berbisik

"Bapak kenapa bisik-bisik gitu? Emangnya Om sama Tante didalam? Tapi bukannya kata Dahyun, Om sama Tante lagi di luar negeri"

"Oh iya ya, saya lupa non" ucap satpam itu menepuk jidatnya

Sana menggeleng melihat pria paruh baya itu "Baiklah kalau begitu pak, saya pamit pulang"

"Baik non, hati-hati"

Sana mengangguk tapi sebelum keluar gerbang, Sana menyempatkan membungkuk badannya pada satpam rumah Dahyun itu.

"Aku harus menyusul Dahyun"

Sana sudah sedikit menjauh dari rumah Dahyun, ia sudah memesan taxi dan sambil menunggu taxi itu datang? beberapa kali Sana mencoba untuk menelfon Dahyun.

"Angkat Hyun" gumam Sana sambil menggigit kuku jari

*Tut!

Sana melihat layar ponselnya, ia yakin kalau Dahyun memutuskan panggilan dari nya. Dengan perasaan khawatir Sana kembali mencoba menelfon Dahyun, tapi tetap saja panggilan itu terputus.

"Tunggu, kenapa gue kenapa khawatir banget sama dia? Padahalkan dia yang salah" monolog Sana

Untuk sejenak Sana mencoba untuk tidak khawatir karna disini Dahyun yang bersalah karna telah menghajar Mark duluan sewaktu di Club tadi.

"Apa aku harus kembali ke Club itu? Tapi sekarang sudah larut" Sana kembali melihat jam di ponselnya

Disaat Sana sedang berdebat dengan fikirannya, taxi pun datang dan Sanapun memutuskan untuk menaiki taxi tersebut dan langsung otw ke Club tadi.

Sana memutuskan untuk mengikuti kata hatinya.

Sepanjang perjalanan Sana terus saja memikirkan kenapa Dahyun sangat marah pada kekasihnya Mark, ditambah lagi bagaimana Dahyun bisa ada disana? Apa Dahyun menguntitnya.

Sesampai disana, baru saja ingin keluar dari taxi tiba-tiba saja ia melihat Dahyun keluar dari Club itu dengan seorang gadis yang merangkulnya.

"Itu siapa?" Sana terus memperhatikan melalui kaca taxi

"Mina?"

"Kenapa Mina bisa tau Dahyun disini? Apa jangan-jangan mereka memang ke Club itu dan gak sengaja ketemu gw? Ah tapi gak mungkin, Dahyun bukan orang seperti itu apalagi Mina"

Entah kenapa saat melihat Mina merangkul Dahyun seperti itu membuat hati Sana tak terima. Sana sadar perlahan sudah mencintai sahabatnya, tapi apa boleh buat rasa itu harus ia kubur dalam-dalam karna baginya, cinta yang tumbuh dari persahabatan itu hanya akan merusak persahabatan mereka nanti jika mereka putus.

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang