FZ-5

521 118 6
                                    

Hari ini momo sangat bersemangat, ia sedang duduk dikursi didepan cermin "BBkeurim papapa ripseutigeul mammamma kamerae damabolkka yeppeuge" nanyi momo sambil memakai bedak bayi

"Lah kok gw pake bedak ini.. Oke mo kamu harus buang ini, kamu harus beli bedak seperti cewe dewasa pada umumnya" ucap momo melihat dirinya dicermin

"Oiya aku harus pastiin semua peralatan lengkap, kalau enggak..???" momo membayangkan wajah garang irene

"Uuuhh takuuuttt"

Momo kembali melihat peralatannya "Dot bayi udah, papan nama udah"

"Tunggu.. Tunggu, kok papan nama gw BABI.. Gak ada hewan lain kah buat princess momo yang manis ini"

"Eh tapi, gw penasaran sama apa yang dipikirin babi, dan mengapa semua orang menggambarkan babi dengan tubuh gemuk dan banyak makan" fikir Momo

"Udah jangan banyak mikir mo, kamu harus komplen sama kak Irene masa nama lo Babi, babi kan gendut, banyak makan, jelek lagi" keluh momo dengan papan namanya

~~~~

"Dek papan nama kakak mana?" tanya jeongyeon pada jihyo

"Tauuukkk.." teriak jihyo

"Dek..? Kamu liat gak papan nama kakak dimana?" Tanya jeongyeon lain karna tidak mendengar suara jihyo

"Dek..?"

Jihyo yang sedang sarapan bersama kedua orangtuanya merasa terganggu dengan kakaknya yang terus berteriak.

"Ck.. Kebiasaan taruh dimana liat dimana" ucap jihyo lalu bangun dari kursinya

Jihyo berjalan kekamar jeongyeon, sebenarnya ia tau dimana jeongyeon meletakkan papan namanya dimana tapi jihyo berinisiatif untuk main-main dengan kakaknya sebentar.

"Kakak nyari apaan sih?" tanya jihyo berdiri dipintu kamar

"Papan nama dek, kakak lupa narohnya dimana?" jeongyeon masih mencari-cari papan nama tersebut

"Rasain.. Nanti pasti kena hukuman sama ka irene"

"Dek.. Bantuin kakak dong" rengek jeongyeon menarik ujung baru jihyo

Jihyo tampak berfikir sejenak 1-2-3 detik "Ok gw bakal bantu nyariin tapi kakak tau kan kalau tidak ada yang gratis didunia ini, So.."

"Yaudah emang adek mau apa?" pasrah jeongyeon

"Uang jajan kakak selama seminggu, buat gw.. Gimana?"

"Heh.. "

"Yaudah kalau kakak gak mau, gw juga males bantu nyariin" jihyo mengambil ancang-ancang untuk menjauh dari pintu kamar kakaknya

"Iya-iya.. Satu minggu kan?" datar jeongyeon

"Hmm"

Jihyo langsung masuk kedalam kamar jeongyeon, ia mengambil kursi dan menaruhnya didepan lemari.

Kursi dinaikkan, jihyo sedikit berjinjit untuk mengambil sesuatu diatas lemari "Nah.."

"Ha.. lo kan yang sembunyiin papan nama kakak?"

"Pas minta tolong panggilnya ade-adean, giliran pas udah dibantuin malah elo-eloan trus pake acara nuduh lagi.. kakak macam apa ini..!" jihyo turun dari kursi

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang