FZ-13

342 97 2
                                    

Tenda untuk menginap telah didirikan ditepi pantai, api unggun dinyalakan guna menghangatkan tubuh yang kedinginan karna hembusan angin malam dari lautan sana.

Semua duduk mengelilingi api, bambam terus memperhatikan tzuyu karna dia mengingat betul janji tzuyu akan membawakannya vodca yang mahal.

"Mereka bawa gak ya apa yang gua minta?" Nanti gua harus samperin tu bocah" batin bambam

"Eh bam lu kenapa? Dari tadi gua liat lo asik liatin adik kelas itu" tanya Mark

"Nanti lu tau sendiri kenapa gua liatin dia terus" jelas bambam pada Mark yang kemudian hanya menjawab "Oke" saja

Api besar terus menyala untuk menghangatkan para murid yang duduk dipantai sana termasuk Momo "Kak main yuk?" ajak momo yang duduk disebelah irene

Irene melihat sekilas kesamping, mengapa seorang junior berkaca mata itu berani mengajaknya untuk bermain "Main apa?" Tanyanya dengan nada datar

Momo tersenyum lebar saat irene bertanya atas ajakannya "Mafia game kak"

"Heh.. Bocah gak boleh main itu, mending main pasir dipantai sana" tunjuk Irene kearah pantai

"Hahah.. Jahat lo rin, boleh kok dek.. Kak irene cuma becanda" ucap jennie disamping kanan irene "Ayolah Rin, kita kesini untuk main"

"ENG-GAK..!"

"Ayolaaahhh" Jennie menatap lekat irene, ia tau walaupun irene berbicara seperti itu? Irene tidak pernah menolak ajakan dirinya.

"Iya kak, ayolah" kini momo memeluk tangan kiri irene dan diikuti jennie disebelah kanan

"Iya-iya.. Kita main" ucap irene seperti emak-emak yang memiliki dua anak yang memohon untuk membelikan mereka ice cream

Irene bangun dari tempat duduk yang hanya beralaskan sendal miliknya.

"Oke semuanya.. " ucap irene dengan lantang karna jika ia bersuara kecil mungkin tidak akan terdengar karna ombak laut "Apa kalian bosan?" tanyanya

Semua mata melihat irene yang sedang berdiri seorang diri "Iya kak.." sahut semua siswa siswi

"Ayo kita pulang" ucap irene

"Eeeyyy..." terkejut momo "Bukan pulang, main kak main" Momo menatap malas kakak seniornya itu

"Haha iya iya kakak cuma bercanda" senyum irene sengaja membuat momo kesal. Setelah melihat momo sekilas, kini irene melihat semuanya "Ayo kita main game"

"Game?" semua bertanya-tanya, mereka berbisik sesama temannya takut kalau game yang dimaksud irene adalah minum es kepal seperti waktu itu

"Game apa rin? Tumben malam-malam gini kamu ngajak kita-kita main, biasanya ngajak ngepet" tanya bambam

"Hahaha hahahaha hahaha" tawa semua junior termasuk jennie dan mark

Irene menatap tajam bambam yang menjulitinya, kemudian ia melihat kembali kedepan "Ssssttt.. Semuanya diam" Dalam sekali ucap, suara tawa yang menggema dipantai langsung menjadi hening.

"Kita akan main Mafia game, dan yang akan menjadi moderatornya itu aku" tunjuk Irene akan dirinya

"Bakal ngebosenin nih" bambam menunduk

"Oke, setuju" ucap jennie mengangguk-angguk

"Gimana, apa semuanya setuju?" irene memastikan

"Setuju kak" serentak semuanya

Disaat semua setuju, dahyun sendiri malah mengangkat tangannya "Kak, kayanya kalau kita main semuanya? Sampai subuh gak bakal kelar ini permainan"

"Benar seperti yang diucapkan elang, jika semua bermain dalam game ini? Maka tidak akan memiliki titik akhir" timpal mark

FriendzoneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang