prolog

575 57 0
                                    


"RADEN BACOT! KALO GUE SURUH DIEM YA DIEM!" Pekik si ketua kelas

Si empu hanya menyengir tanpa rasa bersalah, "ya maap."

"Astaghfirullah, istighfar Juan." Ucap Ares

"Astaghfirullah—EH KAN GUE KRISTEN ANJIR!"

"Ya tuhan, aku capek sama kelas ini." Gumam Ghina

Brakk!

"Woy! ini ada pemberitahuan dari OSIS, katanya kalo kaga ada yang mau ikut lomba class meeting nanti dimintain uang denda!" Seru Rihanna

"Tuh kan bener!" Timpal Ella

"Gue males ah ikut," ucap Raden. Ares dengan cepat memukul lengan pemuda itu, "gila ye lo. Nanti uang kas abis gimane?"

"Gue gak mau ya kelas kita jadi miskin, cuma gara-gara harus bayar denda." Sahut Ghina yang diangguki oleh Rihanna

"Udah lah ikut aja, daripada nanti Pak Herman marah-marah." Tukas Juan

"Yang mau daftar sini ke gue! Biar dicatet namanya satu-satu!" Seru Rihanna kembali seraya mengambil bukunya

Beberapa murid pun mengantri untuk mendaftar. Juan menghela nafas lega, akhirnya teman-teman sekelasnya menurut juga.

"Juan! Bantuin gue dong!" Pekik Rihanna

"Eh Raden lo ikut joget balon ya?" Raden langsung menggeleng kencang, "gak! Mau ditaroh mana muka gue kalo ikut lomba kayak gitu?!"

"Ish! Udah sih ikut aja! Nanti partnernya sama Ghina—

"Apaan anjir?! Gak gak gak!" Protes Ghina yang baru saja ingin mendaftar lomba estafet 

Rihanna pun mencebik sebal, lalu melirik Sadam yang sedang tidur ditengah kebisingan kelas 10 IPS 4. Lalu, dengan segala kelicikan yang dimiliki oleh Rihanna, gadis itupun menyuruh Ella untuk membangunkan Sadam.

"El, bangunin laki lo gih." Ella mendelik, "dih? Kok gue?"

"Ya nanti kalo gue yang bangunin, dianya mencak-mencak. Kan lo pacarnya, jadi gak mungkin dia mencak-mencak ke lo."

"Gue bukan pacarnya Sadam," balas Ella kemudian berjalan ke arah bangku Sadam.

"Ares! Lo ikut lomba estafet ya, nanti bareng sama Juan." Ares mengangguk 

"Ghina, anak bapak jendral! Lo jadinya mau ikut lomba apa?" Tanya Rihanna. "Gue mau estafet!" 

Kening Rihanna mengerut, "tapi kan lomba estafet buat cowo, Ghina."

"EH INA! GUE LOMBA ESTAFET AJE!" Pekik Raden, Rihanna mengangguk lalu mencatatnya.

Sedangkan Ghina sendiri sudah cemberut kesal, "kok cuma buat anak cowok sih?!"

"Ya gak tau, tanya anak OSISnya aja langsung. Gue sendiri juga bingung, padahal kan biasnya estafet boleh campur cewek-cowok." Jawab Rihanna

Ella yang sedari tadi berusaha membangunkan Sadam pun langsung angkat tangan dibuatnya. 

"Ish, Sadam kebo banget sih!" Kesalnya. Gadis itu menghela nafas lalu menggebrak meja tersebut kencang, "LO KESINI BUAT TIDUR ATAU BUAT BELAJAR SIH?!"

Semua atensi murid tertuju pada sumber suara, Sadam yang sedari tadi sebenarnya sudah bangun dibuat terkejut oleh gebrakan meja tersebut.

Matanya mengerjap menatap kepada wajah Ella yang tampak sangat kesal, "k-kenapa?"

Bukannya menjawab, Ella langsung pergi meninggalkan Sadam yang kebingungan. Rihanna yang menyadari jika temannya itu badmood segera menghampiri Sadam.

"Minggu depan kan class meeting, lo ikut lomba estafet ya?" Sadam mengangguk kaku.

Rihanna yang baru saja ingin pergi langsung dicekal oleh pemuda itu, "Ella marah?"

Si empu tertawa kecil, "maybe? I don't know, tapi kayaknya sih iya."

Pemuda itu terdiam, merutuki dirinya sendiri karena tadi berpura-pura masih tidur padahal sudah bangun.

"Temen-temen. Saya selaku bendaraha di kelas ini, memohon keantusiasan kalian semua untuk lomba class meeting ini, karena hadiahnya berupa uang." Ucap Ghina 

"SIAP ANAK BAPAK JENDRAL!!" Balas seluruh murid sambil memberi hormat pada Ghina

"Yang jendral kan bapak gue, tapi malah gue yang dikasih tanda hormat." Gumam Ghina

16 (SIXTEEN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang