• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •
Ji-woo melihat Choi Mu-Jin yang tengah duduk membelakangi nya. Ji-Woo dengan malu - malu memanggil Mu-Jin.
"Aku sudah selesai." Suara Ji-Woo memenuhi indra pendengaran Mu-Jin. Pria itu segera berbalik dan mendapati sesosok bidadari, mata nya berbinar, baru pertama kali ia melihat seorang Ji-Woo seperti ini."Kau sudah selesai?" ujar Mu-Jin basa basi, pria itu memalingkan pandangan nya ke segala arah agar Ji-Woo tak tahu bahwa kini ia sedang salah tingkah.
"Seperti yang kau lihat. Dan juga, ingat ini. Aku seperti ini hanya untuk mu, akan kubunuh jika kau menaruh kamera di sini," ucap Ji-Woo mengancam Mu-Jin. Mu-Jin hanya tersenyum dan mempersilahkan Ji-Woo untuk naik ke atas kasur.
"Berbaringlah." Mu-Jin mengikuti Ji-Woo yang mulai berbaring. Pria itu ikut membaringkan badan nya tepat di samping Ji-Woo.
"Yaish! Jangan terlalu dekat." Ji-Woo mengintimidasi Mu-Jin.
"Arraseo." Pria itu mengangguk.
Sekarang, ia tengah melihat Ji-Woo yang sedang fokus bermain game nya.
"Ya! Ke depan, ke depan! Kenapa kau meninggal kan ku sendiri! Ke depan! Cepat! Musuh ada di depan sialan!" Tanpa sadar, Ji-Woo mengumpat di depan Mu-Jin.
"Ya! Ucapan mu itu!" Mu-Jin menjitak mulut Ji-Woo, sementara wanita itu hanya meringis. "Ah! Sakit," kata Ji-Woo ber pura pura.
"Wah, suara perempuan! Suara perempuan!" Pertengkaran mereka tiba-tiba buyar karena suara laki laki yang muncul dari ponsel Ji-Woo. Suara itu adalah suara pemain yang juga bermain satu tim dengan Ji-Woo.
Mu-Jin buru buru mengambil ponsel Ji-Woo dan berkata, "Kenapa jika ia perempuan? kau menyukai nya?" Mu-Jin langsung membuat seluruh pemain terdiam, tudak ada yang berani berkutik, termasuk Ji-Woo.
"Sudahlah, santay saja," kata Ji-Woo kepada Mu-Jin.
Mu-Jin mendekatkan kepala nya ke dekat bahu Ji-Woo tanpa wanita itu sadari. Kepala nya ia tidurkan sembari melihat tangan Ji-Woo bergerak ke sana sini karena bermain.
Ji-Woo bermain game tanpa ingat waktu dan tidak ingat bahwa sekarang ia berada di kamar siapa. Saat permainan terakhir telah berakhir, gadis itu merentangkan tangan nya ke atas, jari jemari nya pegal. Beberapa saat kemudian, ia tersadar bahwa di sampingnya ada Mu-Jin yang sangat dekat dengan diri nya, bahkan jika Ji-Woo merebahkan seluruh badan sepenuh nya dan menghadap ke arah kiri, wajahnya dan wajah Mu-Jin pasti sudah bertemu.
Rasa nya ia ingin segera membangunkan Mu-Jin. Namun, hati nya tidak tega untuk membangunkan pria itu. Lantas, ia pun berinisiatif untuk memindahkan sedikit kepala Mu-Jin dan akhir nya ia bisa sedikit tertidur dengan keadaan yang tidak begitu dekat seperti tadi.
Namun ... Tiba-tiba Mu-Jin memeluk diri gadis itu dengan sengaja, ia hanya ber pura-pura tidur demi mendapat simpati Ji-Woo.
Jantung Ji-Woo tiba-tiba berhenti berdetak, mata nya melotot karena terkejut, ia mengambil nafas per lahan-lahan sebelum akhir nya ia mulai mengetes Mu-Jin, apakah pria itu benar-benar tidur atau tidak.
Ia mengambil selimut dan di tarik nya sampai ke pundak nya dan Mu-Jin. Tangan nya ia taruh di bawah leher Mu-Jin dan memeluk pria itu, kepala nya ia taruh di dada bidang Mu-Jin dan menghebuskan nafas nya tepat di jakun pria itu.
Mu-Jin nampak sedikit terpancing dengan kelakuan Ji-Woo. Ia menghela nafas nya, Ji-Woo mendengar nya dan tertawa di dalam hati, Ji-Woo semakin membuat Mu-Jin untuk terbangun dan mengakui bahwa ia hanya ber pura-pura tertidur.
• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •
KAMU SEDANG MEMBACA
Charismatic Man ( SELESAI )
Fanfiction"Kau tidak akan tau bagaimana kuat dan setia nya cinta dari seorang mafia, Yoon Ji-Woo." Kisah seorang gadis bernama Yoon Ji-Woo yang tinggal bersama seorang pengedar narkoba terbesar di korea selatan bernama Choi Mu-Jin yang sekaligus mafia paling...