• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •
Mu-Jin nampak sedikit terpancing dengan kelakuan Ji-Woo. Pria itu menghela nafas nya, Ji-Woo mendengar nya dan tertawa di dalam hati, Ji-Woo semakin membuat Choi Mu-Jin untuk terbangun dan mengakui bahwa ia hanya ber pura-pura tidur.
"Berhenti lah menganggu ku jika kau tidak ingin aku seperti ini." Secara tiba-tiba Mu-Jin langsung saja menarik tubuh Ji-Woo agar sejajar dengan nya, wajah mereka bertatapan saat ini, tanpa izin terlebih dahulu, Mu-Jin melumat bibir Ji-Woo tanpa henti, penuh cinta dan nafsu yang selama ini ia tahan terhadap gadis di depan nya ini.
Ji-Woo seketika terkejut dengan apa yang di lakukan oleh Mu-Jin. Gadis itu lantas mendorong pundak Mu-Jin untuk sedikit menjauh dari nya, Mu-Jin yang menerima perilaku tersebut merasa bersalah dan meminta maaf dengan apa saja yang baru ia lakukan.
"Maaf kan aku, seharus nya aku tidak terlalu cepat melakukan ini kepada mu." Mu-Jin memundurkan sedikit tubuh nya dan hendak duduk di tepi ranjang. Namun, sebelum itu, Ji-Woo menarik tubuh pria itu.
Ji-Woo menangkup wajah Mu-Jin. Di perhatikan nya cukup lama sampai akhirnya ia bersuara, "Bukan aku tidak mau, namun kau yang melakukan nya tanpa memberi tahu ku dahulu, seharus nya yang benar .. seperti ini-" Ji-Woo tidak melanjutkan kalimat nya dan malah menempelkan bibir nya dengan bibir Mu-Jin.
Mu-Jin yang menerima perlakuan itu kembali terkejut. Ji-Woo semakin gencar melumat bibir pria itu dengan nafsu yang semakin mencapai puncak, Mu-Jin pun mulai mengikuti permainan yang di lakukan oleh Ji-Woo. Pria itu mendorong Ji-Woo untuk terlentang di kasur dengan posisi di bawah sedangkan ia berada di atas. Mu-Jin sedikit menindih tubuh Ji-Woo, sedangkan Ji-Woo masih setia mengulum saliva Mu-Jin, mereka saling beradu, berciuman dengan nafsu yang amat memuncak.
"5 tahun aku menunggu ini, akhir nya aku bisa memiliki gadis ini se utuh nya," gumam Mu-Jin di dalam hati nya. Karena tak puas hanya beradu bibir, Choi Mu-Jin mulai meraba - raba ke arah lain, namun sebelum itu ia meminta izin kepada Ji-Woo. Ji-Woo menganggukan kepala nya dan berkata, "Jangan terlalu jauh, belum saat nya," ujarnya, Mu-Jin menganggukan kepala nya pertanda paham.
Karena sudah di izinkan, tangan Mu-Jin mulai meraba ke dalam kaus Ji-Woo, pria itu menekan kembali tengkuk Ji-Woo agar ciuman mereka makin mendalam. Lalu melepaskan tautan itu sebentar dan membuka kaus nya, terpampang tubuh sixpack milik Mu-Jin yang membuat Ji-Woo semakin bersemangat.
Mu-Jin mengulum lidah gadis itu, mengemut bibir bawah nya, mengisap saliva nya dan sampai lah saat nya. Pria itu membuka kaus Ji-Woo, payudara gadis itu terlihat 100% di mata Choi Mu-Jin. Pria itu menelan air liur nya kasar dan berusaha untuk tetap waras, sementara itu, Ji-Woo sudah di kuasai oleh Mu-Jin.
"Ahh, ssh." Ji-Woo mendesah. Tanda nya ia menikmati permainan ini. Desahan tersebut membuat Mu-Jin semakin bersemangat untuk menguasai hal yang menyangkut dengan Ji-Woo.
Namun, tiba tiba saja suasana itu hancur ketika bunyi Ponsel Mu-Jin berdering. Pria itu berusaha untuk mengabaikan nya, namun, seperti nya itu adalah telefon penting.
"Angkatlah dulu," ucap Ji-Woo mengakhiri ciuman mereka.
Dengan berat hati, Mu-Jin beranjak dari tempat nya dan mengambil ponsel nya yang terletak di atas meja, ia melihat nama Tae-ju terpampang di sana. Pria itu segera mengangkat telefon ajudan nya ini.
Panggilan tersambung.
"Ada apa Tae-ju?" tanya Choi Mu-Jin.
"Seperti nya Do Gang-Jae mengincar mu pak. Ia baru saja menelefon ku dan berkata bahwa Ji-Woo tidak akan baik baik saja jika anda belum menyerahkan Ji-Woo kepada diri nya," ujar Tae-ju. Kalimat itu tuntas membuat Choi Mu-Jin emosi. Ji-Woo yang melihat itu buru - buru memakai kembali kaus nya dan menghampiri Choi Mu-Jinl yang nampak sudah emosi.
"Ada apa?" tanya Ji-Woo dengan suara yang kecil. Choi Mu-Jin hanya membalas dengan tangan nya yang mengisyaratkan Ji-Woo menunggu.
"Baiklah. Kurasa kau tau apa yang perlu di lakukan, bunuh dia," ujar Choi Mu-Jin langsung. Tae-ju hanya menganggukan kepala nya dan menerima perintah Choi Mu-Jin.
Panggilan berakhir.
Mu-Jin berkata bahwa Gang-Jae mengincar diri nya, Ji-Woo tiba-tiba saja terdiam sesaat sebelum Mu-Jin menenangkan nya, "Sudah, tenanglah. ada aku, untuk apa kau merasa takut? tidak perlu takut, selama ada aku, kau akan selalu aman."
"Kau mau melanjutkan nya?" tanya Mu-Jin sembari tertawa. Ji-Woo hanya memicingkan mata nya mengintrupsi Mu-Jin.
"Tidurlah. Kau tidak mengantuk?" ujar Ji-Woo. Mu-Jin hanya mengangguk dan segera memeluk Ji-Woo ke dalam dekapan nya. Pria itu berjalan menuju kasur dan merebahkan tubuh Ji-Woo.
Perut Ji-Woo rasa nya ingin meledak, terdapat ribuan kupu-kupu yang ada di dalam perut nya saat ini, ia mengulum senyum nya.
Ji-Woo tak pernah membayangkan bahwa hari ini akan tiba. Ji-Woo hanya berpikir bahwa ia hanya menemani Mu-Jin tidur seperti biasa, namun, hal tak terduga terjadi. Ciuman pertama yang ia jaga selama ini di ambil oleh Mu-Jin. Setidak nya tidak oleh pria lain.
• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •
KAMU SEDANG MEMBACA
Charismatic Man ( SELESAI )
Fanfiction"Kau tidak akan tau bagaimana kuat dan setia nya cinta dari seorang mafia, Yoon Ji-Woo." Kisah seorang gadis bernama Yoon Ji-Woo yang tinggal bersama seorang pengedar narkoba terbesar di korea selatan bernama Choi Mu-Jin yang sekaligus mafia paling...