39. New York.

499 51 34
                                    

• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •

Beberapa minggu kemudian..

Haein dan Tae-ju tengah mempacking barang-barang mereka. Mereka semua akan pergi menuju New York.

Tidak ada angin, tidak ada hujan, dua hari sebelum mereka mempacking barang, Mu-jin memanggil mereka semua untuk berkumpul di rooftop.

Flashback on.

Dalam panggilan group.

"Tae-ju, Hae-in, datanglah ke rooftop. Aku dan Ji-woo akan menyusul, ada sesuatu yang ingin aku bicarakan kepada kalian."

"Baiklah tuan."

"Baiklah hyung."

Panggilan group berakhir.

Ji-woo mengikuti Mu-jin, mereka berempat melangkahkan kaki masuk ke dalam elevator, menekan tombol elevator itu menuju rooftop.

Pintu elevator terbuka. Mu-jin berjalan lebih dahulu dengan Ji-woo disamping nya, pria itu memandu Hae-in dan Tae-ju ketempat yang sudah ia sediakan.

Mereka semua duduk di salah satu sofa disana. Dengan Mu-jin yang duduk di sofa tunggal khusus untuk dirinya.

Hanya keheningan yang mengisi pertemuan mereka sebelum akhirnya Mu-jin mulai berbicara, "Kita akan pindah ke New York."

"Hah?!"

Mereka semua terkejut ketika mendengar ucapan Mu-jin. Pria itu menatap tiga orang di sekitarnya. "Sudah, hanya ini yang ingin aku sampaikan. Lusa kita akan segera berangkat, menggunakan jet." Pria itu berdiri dari sofa, di ikuti oleh Hae-in dan Tae-ju. Ia menarik lengan Ji-woo untuk ikut bersama nya.

Namun, langkah nya terhenti, ia menoleh ke belakang, "Jika kalian ingin disini, silahkan saja." Setelah mengatakan itu, Mu-jin melenggang pergi.

Setelah sampai di depan elevator, Ji-woo mengulurkan tangan nya untuk menekan tombol angka, namun, hal itu terhenti karena Mu-jin. "Jangan menyentuh apapun, aku tidak mau jika seseorang bisa merasakan sentuhan jari jemari mu." Kata pria itu. Ji-woo membelalakan matanya tak percaya, ia mengejek Mu-jin. "Berlebihan sekali."

Mu-jin mengedikkan bahunya, berusaha tak peduli dengan ucapan Ji-woo, ia menekan tombol elevator dan pintu elevator pun terbuka.

Mereka masuk dan turun menuju lantai kamar mereka.

Ting.

Charismatic Man ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang