OO1. Malam hari

2.6K 201 48
                                    

• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •

Yoon Ji-Woo keluar dengan terpaksa dari kamar nya untuk menuju ruangan Choi Mu-Jin. Dengan Crop Top dan celana sport. Ia keluar dari kamar nya, membuka kunci pintu sembari membersihkan kotoran mata. Tanpa ia sadari, ia melangkahkan kaki nya satu langkah dari dalam kamar, dan kemudian ...

"AISH! AKU LUPA MENGGANTI BAJU," gumam nya di dalam hati, ia merutuki diri nya sendiri disaat melihat bodyguard Mu-Jin melihat nya dengan sorot mata yang tak bisa di artikan.

Ji-Woo buru-buru masuk kembali ke kamar nya, ia mengganti baju nya dengan setelan yang lebih pantas dan kemudian keluar dengan segenap mental yang sudah ia siapkan. Jung Tae-ju yang melihat itu hanya tertawa di dalam hati.

Sementara itu, Di ruangan kerja nya, Mu-Jin tengah menatap datar layar televisi yang memperlihatkan kamera pengintai di depan kamar Ji-Woo. Pria itu meneguk segelas wine sembari menatap para bodyguard-bodyguard nya.

Tak lama, pintu ruang kerja pria itu terbuka. Ji-Woo masuk dengan setelan serba hitam menuju ke arah Mu-Jin, pria itu segera berdiri dari kursi milik nya dan mengajak Ji-Woo untuk duduk ke sofa yang letak nya tak jauh dari meja kerja nya.

Ji-Woo mengikuti arah Mu-Jin berjalan, gadis itu duduk di sofa berukuran panjang di ikuti Mu-jin yang duduk di sofa tunggal.

"Ada apa?" tanya Ji-Woo langsung kepada pria di samping nya.

"Kau mau ikut dengan ku? Aku ingin pergi makan malam," jawab Mu-Jin sembari mengajak Ji-woo.

"Tidak. Aku ada janji dengan seseorang untuk makan malam," kata Ji-Woo dengan tatapan yang datar.

"Siapa? Kenapa tidak kau kenalkan dengan ku? Perempuan? Laki-laki?" Mu-Jin bertanya tanpa henti.

"Tentu saja laki-laki, dia memaksa ku untuk makan malam, sudah ku tolak ratusan kali, namun lama-lama aku kasihan melihat nya terus mengemis. Seperti apa saja," ucap Ji-Woo dengan malas, walau begitu, ia berusaha untuk meyakinkan Mu-Jin.

"Tidak ku izinkan," sahut Mu-jin.

"Aku sudah berjanji kepada nya," ujar Ji-Woo. Ia berdiri dari sofa, di ikuti Mu-Jin yang tidak terima diri nya dibantah.

"Jika ku bilang tidak ber arti tidak, mengerti?" jawab laki-laki itu.

"Terserah!" bantah Ji-Woo yang hendak keluar dari ruangan Mujin.

Tanpa aba-aba, Mu-Jin menarik tubuh Ji-Woo hingga tak tersisa jarak di antara mereka. Ji-Woo bahkan bisa merasakan deru nafas pria itu sekarang, irama jantung nya lebih cepat dari biasa nya, ia menelan air liur nya sesaat sebelum Mu-Jin berbicara.

"Pria yang mengajak mu makan itu adalah seorang pengkhianat di organisasi ini. Do Gang-Jae. Aku sudah tahu jika pria itu akhir-akhir ini terus mengejar mu, manusia itu berlagak sok polos di depan mu demi bisa mengetahui tentang organisasi ini," pungkas Mu-Jin melepaskan lengan nya dari tubuh Ji-Woo. Ji-Woo yang mendengar itu langsung kelabakan dan segera mencerna apa yang baru dikatakan oleh pria di depan nya.

Beberapa saat kemudian, Mu-Jin mengambil jas nya dan menarik lengan Ji-Woo yang masih setia berpikir.

Pintu dibuka. Mu-jin menoleh ke belakang, "Tidak usah ikut, biar aku yang menyetir," perintah Mu-Jin kepada Tae-ju yang berdiri di dekat sana.

🖋️🖋️🖋️

Ji-Woo masuk ke dalam mobil yang disetir oleh Mu-Jin dengan kecepatan sedang. Tidak ada pembicaraan di antara mereka sebelum akhirnya bunyi dering ponsel Ji-Woo berbunyi.

Ji-Woo mengecek Handphone nya dan muncul Telefon dari teman nya, Jeon Pil-Do. Ji-Woo pura pura tidak melihat karena tidak ingin merusak suasana malam itu.

"Angkatlah, bunyi ponsel mu itu menganggu." Mu-Jin bersuara. Ji-Woo yang mendengar itu langsung mengangkat Telefon dari rekan nya, menaikkan matanya ke arah Mu-Jin yang tengah menyetir.

Panggilan tersambung.


"Halo? Ada apa Pil-Do?" tanya Ji-Woo kepada Pil-Do.

"Kau sedang dimana? Aku ingin memperlihatkan sesuatu dengan mu," jawab Pil-Do dengan intonasi suara yang terdengar sedang bahagia.

"Aku sedang bersama–" belum sempat Ji-Woo melanjutkan kalimat nya, ponsel nya buru-buru di ambil oleh Mu-Jin.

"Dia sedang bersama ku, kekasih nya. Jangan ganggu kekasih ku lagi, atau kau akan mati di tempat." Perkataan Choi Mu-Jin lantas membuat Pil-Do dan Ji-Woo ternganga. Ji-Woo hanya diam, menatap pria itu tanpa bisa berkata-kata. Ia buru-buru merampas Handphone nya dari tangan Mu-Jin dan mematikan sambungan tersebut.

Panggilan berakhir.

"APA-APA AN INI?" teriak Ji-Woo bertanya kepada Mu-Jin yang tengah menyetir, pandangan pria itu lurus kedepan, menatap jalanan yang semakin malam semakin sepi.

Mu-Jin memperlambat kecepatan nya dan mengambil jalur untuk mobil berhenti. Ia menghela nafas sejenak dan mengalihkan pandangan nya kesamping, ke arah Ji-Woo yang masih menunggu jawaban darinya.

"Kau benar benar ingin tau jawaban nya?" Mu-Jin bertanya.

• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •

Charismatic Man ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang