33. Cigarette

561 59 14
                                    

• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •

Mu-jin menyaksikan itu semua, kedua tangan nya terkepal. Ia sudah tak sanggup lagi menahan emosi nya. Pria itu segera memundurkan kursi nya dan beranjak dari tempat duduk ke smoking area yang sudah di sedia kan oleh pihak restaurant.

Jiwoo melihat itu, satu senyuman terbit dari bibir nya.

"Eoh. Maaf, aku harus izin ke toilet sebentar." Hae-in ikut berdiri dari kursi nya, menyusul Mu-jin yang tentu saja sedang membutuhkan tempat bercerita.

"Ah, silahkan." Tae-ju mempersilahkan.

Ketika kedua pria itu telah pergi, Ji-woo menggeser kursi nya lebih dekat ke arah Tae-ju, gadis itu berbisik.

Setelah mendengar penuturan Ji-woo, Tae-ju terkejut bukan main. Bagaimana bisa ia lupa akan hal itu? Argh.

"Mwo! Benar, aku saja sampai lupa. Lalu, apa yang akan kau rencanakan?" Tanya Tae-ju spontan. Ji-woo senang mendengar tanggapan itu.

Gadis itu kembali berbisik, ia mulai mengucapkan rencana rencana yang akan mereka buat.

•&&&

Di dalam ruangan lain, lebih tepat nya di smoking area, Mu-jin tengah menghisap tembakau. Sesekali pria itu melihat pemandangan yang begitu indah di malam hari, namun, itu masih tidak bisa mengubah suasana hati nya yang masih sangat kacau.

Hae-in melihat itu semua dari luar ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hae-in melihat itu semua dari luar ruangan. Ia menghela nafas nya sejenak sebelum akhirnya membuka pintu yang menjadi penghubung mereka. Ia membuka pintu itu dan berjalan menghampiri Mu-jin yang tengah berdiri sambil menghisap tembakau di sela kedua jari jemari nya.

"Hyung," panggil Hae-in pelan. Mu-jin menoleh begitu mendengar suara Hae-in. "Ya! Mengapa kau disini?" Tanya Mu-jin setengah berteriak.

"Hm. Hanya saja aku tidak ingin menjadi adik yang durhaka, yang membiarkan kakak nya merana sendirian," kekeh pria itu pelan, namun masih bisa terdengar oleh Mu-jin.

Charismatic Man ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang