23. Flash back.

663 59 3
                                    

• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •

Gang-Jae pov.

Malam itu, beberapa peluru bersarang di tubuh ku. Walaupun beberapa peluru meleset. Yang menembak adalah Choi Mu-Jin, pria sialan yang membuat ku hampir saja kehilangan nyawa.

Aku terkapar tak sadarkan diri, lalu.. tiba - tiba aku merasakan seseorang mengangkat tubuh ku, dan hal tak terduga terjadi. Diri ku di lempar ke dalam laut oleh anak buah Mu-Jin. Mungkin mereka semua mengira aku telah mati, namun kenyataan nya berbalik.

Setelah aku di lemparkan ke dalam laut, tubuh ku ditemukan oleh kapal dari hongkong. Aku di angkut ke dalam kapal tersebut dan segera menjalani pengobatan yang bisa mereka lakukan, untung saja nyawa ku masih bisa selamat.

Setelah sampai di hongkong, aku di bawa ke rumah sakit, aku dirawat beberapa minggu di sana sampai keadaan ku benar benar pulih, semua biaya itu ditanggung oleh seseorang yang menyelamatkan ku.

Setelah memastikan kondisi ku benar benar pulih, aku memutuskan untuk tidak menumpang lagi, aku berterimakasi kepada orang yang menyelamatkan ku, untung saja aku bisa sedikit berbahasa asing.

Kemudian, aku mulai mencari kerja, bahkan aku sampai tidur di jalanan sangking susah nya. Aku berhasil mendapatkan pekerjaan, sebagai pelayan bar. Uang gajian ku aku kumpulkan untuk membeli Handphone, aku memutuskan untuk tidur di dalam bilik sempit yang di sediakan oleh pihak bar.

Setelah menabung, uang ku terkumpul cukup banyak. Selama berada di hongkong berapa tahun terakhir, aku selalu mencari informasi tentang Mu-Jin, sampai akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke Seoul.

Selama berada di Seoul, aku menyewa kost - kost an untuk satu bulan. Selama satu bulan itu, aku bertahan dengan uang seadanya, aku juga selalu menguntit Mu-Jin dan Ji-Woo, beruntung nya aku tak pernah ketahuan. Sampai akhirnya aku menemukan tempat persembunyian Mu-Jin, aku mengikuti mobil Tae-ju, setelah memastikan bahwa di dalam rumah itu ada Mu-Jin, Ji-Woo dan ajudan nya, aku tersenyum licik. Aku segera mengambil pemandangan tersebut dan mengirimkan nya kepada rekan Ji-Woo.

Dan.. bagaimana cara aku mengambil foto itu? Ah, cara yang sangat muda. Aku menggunakan drone, aku memantau nya dari balik pohon. Setelah rekan Ji-Woo melihat foto yang aku kirim, satu panggilan masuk ke ponsel ku. Aku mengangkat nya dengan perasaan penuh kemenangan.

Laki - laki itu tak percaya dengan gambar yang aku kirimkan. Aku berdecak kesal dan mengirim satu video yang sempat aku ambil juga sebelumnya. Detektif itu membuka video tersebut dan segera mematikan panggilan. Aku menunggu dari balik pohon, beberapa saat sebelum akhirnya Polisi datang. Aku tersenyum, bahkan tertawa ketika melihat puncak kejayaan Mu-Jin akan segera berakhir.

Aku segera memakai kembali topi dan masker ku, aku masih memantau mereka dari kejauhan, sampai akhirnya satu mobil datang. Sialan. Aku langsung mengumpat ketika melihat Mu-Jin masuk ke dalam mobil itu, namun.. aku tersenyum kembali ketika mendapati Ji-Woo masih berdiri disana. Kupikir, Ji-Woo juga dapat ku andalkan untuk memanfaatkan Mu-Jin. Aku menonton pertengkaran sengit antara Ji-Woo dan rekan nya, sampai akhirnya aku geram sendiri dan berpikir kembali.

Percuma saja jika Ji-Woo ku biarkan, itu tak akan mengubah apa - apa. Aku mendapat sebuah ide cemerlang.. jika Mu-Jin mendengar kematian Ji-Woo, seperti nya akan sangat seru melihat pria itu lemah dan menyerah sehingga membiarkan bisnis nya hancur berantakan. Lalu, aku mengambil pistol di dalam tas ku dan berjalan, tch, bahkan di saat seperti ini, kedua insan tersebut masih sempat menangis. Karena tak tahan, aku segera menarik pelatuk dan dua buah peluru terlepas.

Tapi.. sebentar, SIALAN! ternyata peluru tersebut mengenai rekan Ji-Woo, sementara gadis itu masih selamat. Aku menarik pelatuk kembali, namun tak sempat. Seorang Polisi telah berteriak, aku segera kabur kedalam hutan dan meninggalkan Ji-Woo dan rekan nya yang sudah menjadi mayat, haha.

Aku berlari, tidak terlalu jauh. Aku masih bisa memantau pergerakan Ji-Woo dari tempat ku, ku lihat gadis itu berlari meninggalkan jasad rekan nya, aku hanya tertawa melihat pemandangan bodoh itu, kemudian aku melihat Ji-Woo berlari ke dalam hutan, aku segera menyembunyikan wajah ku dan menghadap belakang sehingga gadis itu tak menyadari keberadaan ku, aku kembali menoleh ke belakang dan perlahan - lahan mengikuti arah Ji-Woo berjalan.

Aku kehilangan jejak Ji-Woo. Aku mengumpat karena kehilangan jejak gadis itu. Aku pun berjalan ke arah kanan meninggalkan nya yang entah kemana. Tapi, ada satu hal lagi yang muncul di benak ku. Choi Mu-Jin pasti akan mencari Ji-Woo. Sehingga malam itu ku habiskan tidur di dalam hutan, bersender di batang pohon sampai keesokan pagi nya.

• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •

Panjang sekali ya. Ditunggu next chapter, chapter ini khusus flashback.

Charismatic Man ( SELESAI ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang