• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •
Ji-Woo terbangun. Ia membuka mata nya perlahan-lahan, perut nya sedikit nyeri. Ia melihat sekeliling dan mendapati Mu-Jin tengah tertidur di telapak tempurung tangan nya. Ia perlahan-lahan menarik tangan nya agar Mu-Jin tidak terbangun, namun usaha itu gagal, Mu-Jin terbangun ketika mendapati pergerakan dari Ji-Woo. Pria itu buru-buru sadar tanpa melamun terlebih dahulu.
"Kau sudah sadar? Sebentar! Aku panggilkan dokter dahulu." Mu-Jin hendak beranjak dari tempat duduk nya, namun, Ji-Woo menahan lengan pria itu agar duduk kembali.
"Tak usah peduli dengan diriku. Aku masih belum bisa menerima mu kembali, pergilah. Aku muak melihat wajah mu," ucapnya. Mu-Jin hanya terdiam mendengar kalimat yang keluar dari mulut Ji-Woo.
"Tidak. Aku akan tetap disini sampai kapanpun, bersama mu," jawab Mu-Jin yakin.
"Kau yang pergi atau aku yang pergi?" Ji-Woo memulai perang kembali. Mu-Jin berusaha sabar dengan sikap gadis di depan nya ini.
"Tidak ada yang pergi, kau dan aku akan tetap disini sampai keadaan mu membaik." Mu-Jin membalas ucapan Ji-Woo.
"PERGI!" Ji-Woo setengah memekik. Mu-Jin tetap tidak menghiraukan nya dan malah tetap fokus menatap iris mata gadis itu.
Tidak ada respon dari Mu-Jin. Pria itu setia berdiri sembari menatap wajah Ji-Woo dengan lekat.
Ji-Woo beranjak dari tempat tidur nya, gadis itu lagi-lagi menentang Mu-Jin. Mu-Jin menyadari tindakan Ji-Woo, pria itu segera mendorong Ji-Woo kembali ke tempat tidur nya.
Ji-Woo terbaring lagi berkat ulah Mu-Jin. Wajah kedua insan itu kini saling bertemu, Mu-Jin dan Ji-Woo saling menatap, tidak ada yang memulai bicara sebelum akhirnya Mu-Jin mulai menghapus jarak mereka, Pria itu mengambil satu kecupan dari bibir Ji-Woo walaupun dikeadaan seperti ini, Ji-Woo tetap tidak merespon. Hanya saja pipi nya sedikit merona.
Tring.. tring..
Bunyi ponsel Mu-Jin berdering. Ia sudah menduga bahwa Tae-ju lah yang menelefon.
Benar, ajudan nya selalu menganggu di keadaan seperti ini. Mu-Jin mengangkat telefon tersebut dan menjauh dari Ji-Woo yang enggan menatap nya.
Dalam telefon
"Aku ingin melaporkan. Chae Yi-Do sudah kami beri pelajaran. Kami menunggu diri mu untuk datang tuan," ucap Tae-ju dari seberang sana.
"Baiklah. Aku akan datang sebentar lagi, minta pengacara Kang untuk menemani Ji-Woo sebentar," balas Choi Mu-Jin, Tae-ju mengangguk paham.
Panggilan berakhir.
"Aku pergi sebentar. Kau akan ditemani oleh nona Kang," ujar Mu-Jin mengambil jas nya. Ia menghampiri Ji-Woo yang ber pura-pura tidak mendengar. Mu-Jin hanya menghela nafas dan menerima kesalahan nya, ia berjalan, sebelum itu, ia mengecup lengan Ji-Woo. "Aku pergi, tunggulah. Jangan kemana-mana," sambungnya.
Mu-Jin keluar dari kamar. Ia memerintahkan dua bodyguard nya untuk berjaga di depan pintu kamar Ji-Woo.
Ji-Woo melihat Mu-Jin keluar dari ruangan. Ia buru - buru berdiri dan mengambil nafas terlebih dahulu dan berusaha untuk turun dari kasur sembari memegang perut nya yang masih sakit.
Para bodyguard Mu-Jin mendengar ada pergerakan dari dalam kamar. Salah satu dari mereka masuk dan melihat Ji-Woo berusaha untuk turun dari kasur.
"Nona! Jangan kemana - mana," ujar salah satu bodyguard Mu-Jin.
"Apa? Aku hanya ingin pergi ke toilet," balas gadis itu acuh. Bodyguard Mu-Jin masih berjaga-jaga karena takut gadis itu kabur. Salah satu dari mereka menunggu Ji-Woo keluar dari kamar mandi, sampai akhirnya Ji-Woo keluar dan bodyguard yang menunggu di dalam kamar pun ikut keluar.
🖋️🖋️🖋️
Di lain sisi, Mu-Jin mendapat telefon dari nona Kang. Wanita itu berbicara bahwa ia sedikit terlambat menuju rumah sakit karena masih menangani satu kasus. Mu-Jin hanya mengiyakan ucapan tersebut dan melajukan mobil nya menuju Mansion.
🖋️🖋️🖋️
Ji-Woo berbaring kembali ke tempat tidur nya. Ia mengambil ponsel nya yang ada di nakas sebelah ranjang, gadis itu membuka pesan nya, Pil-Do mengirimi nya pesan.
SATU PESAN DARI PIL-DO.
Maaf kan kesalahan ku Ji-Woo.
Aku berjanji tidak akan mengula
-ngi nya lagi.
read.🖋️🖋️🖋️
Ji-Woo hanya menatap pesan itu datar. Seharus nya ia juga bersalah karena telah berlebihan memarahi Pil-Do.
Baru saja gadis itu ingin mematikan ponsel nya, nomor tak di kenal tiba - tiba mengirimi nya pesan.
SATU PESAN DARI +82*****
Tolong aku Ji-Woo! Pasukan Gang-Jae menyerang ku.
*Picture Pil-Do yang tengah bersimbah darah.🖋️🖋️🖋️
Tak lama dari itu, satu telefon masuk. Ji-Woo dengan ragu mengangkat nya. Setelah yakin, Ji-Woo mengangkat telefon itu.
Dalam telefon.
"Ya! Lama tak berbicara detektif Yoon Ji-Woo."
Deg.
Suara itu di kenali oleh Ji-Woo. Suara yang membuat nya trauma akan masa lalu, takut untuk mengenal orang baru, benar saja, suara itu adalah suara..
• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •
KAMU SEDANG MEMBACA
Charismatic Man ( SELESAI )
Fanfiction"Kau tidak akan tau bagaimana kuat dan setia nya cinta dari seorang mafia, Yoon Ji-Woo." Kisah seorang gadis bernama Yoon Ji-Woo yang tinggal bersama seorang pengedar narkoba terbesar di korea selatan bernama Choi Mu-Jin yang sekaligus mafia paling...