Dalam telefon.
"Ya! Lama tak berbicara detektif Yoon Ji-Woo."
Deg.
Suara itu di kenali oleh Ji-Woo. Suara yang membuat nya trauma akan masa lalu, takut untuk mengenal orang baru, benar saja, suara itu adalah suara..
Mantan kekasih nya yang hampir melecehkan nya.
"Kang Daniel?"
"Ya! Kau masih ingat aku? Hahaha. Lama tak berbicara Detektif. Ah, iya. Kau sudah melihat gambar yang aku kirim kan? Cepatlah ke sini detektif! Kekasih simpanan mu ini menunggu. Atau mau segera kuberi tau siapa kau sebenarnya?" ujar Daniel lantang. Pil-Do yang mendengar Daniel tengah berbicara dengan Ji-Woo segera berteriak.
"JANGAN DATANG JI-WOO! JANGAN DATANG! YANG MENGIRIMKAN MU PESAN MEMINTA TOLONG BUKANLAH AKU JI-WOO! JANGAN DATANG, AKU TIDAK APA-APA!" Pil-Do berteriak memanggil nama Ji-Woo. Ji-Woo yang dipanggil segera menjawab panggilan Pil-Do.
"Ya! Jeon Pil-Do! Ya! Tunggulah, sebentar lagi aku datang, bertahan Pil-Do-ya!" ucap ji-Woo. Daniel hanya tertawa ketika mendengar suara Ji-Woo.
"CEPATLAH DATANG BRENGSEK! ATAU KAU MAU DIA SEGERA MATI?! HAHAHA." Pria itu tertawa. Daniel mematikan telefon tersebut secara sepihak.
Panggilan berakhir.
Ji-Woo segera melepas infus nya untuk yang kedua kali. Gadis itu mengambil kaus berwarna hitam, jacket berbahan kulit dan memakai celana nya. Ia tidak peduli dengan para bodyguard yang sudah menghadang nya dari luar.
Ji-Woo menggeser pintu itu. Bodyguard Mu-Jin dengan cepat menahannya.
"Kau mau kemana nona?" tanya bodyguard Mu-Jin. ji-Woo mengeluarkan Ponselnya dan memperlihatkan pesan nya dengan Mu-Jin. Anak buah Mu-Jin membaca isi pesan yang Mu-Jin mempersilahkan Ji-Woo untuk keluar, padahal itu hanya pesan palsu.
Kedua Bodyguard Mu-Jin sangat bodoh. Mana pernah tuan mereka yang dikenal keras tiba-tiba memberi izin, karena tak ingin salah ambil tindakan, salah satu bodyguard Mu-Jin menelefon bos mereka dan meminta bodyguard yang satu nya untuk menahan Ji-Woo sejenak.
Ketika mereka lengah, Ji-Woo mulai menendang tulang kering mereka. Ia membenturkan kepala salah satu bodyguard tersebut ke dinding dan yang satu nya ditendang kemaluan nya.
"MAAF KAN AKU! AKU SEPERTI INI KARENA NYAWA SESEORANG SUDAH TERANCAM," ujar Ji-Woo sembari berlari.
"KEJAR DIA!" salah satu bodyguard Mu-Jin berteriak. Mereka berdua langsung berlari mengejar Ji-Woo yang sudah hilang entah kemana.
Sampai di depan rumah sakit, Ji-Woo berpapasan dengan Nona Kang. Nona Kang sama sekali tak mengenali gadis itu karena ia memakai masker dan topi. Ketika sudah hampir masuk ke dalam rumah sakit, Nona Kang melihat anak buah Mu-Jin yang berlari, dengan cepat wanita itu menahan tangan salah satu bodyguard yang tengah berlari.
"Hei! Ada apa kau berlari seperti ini?!" ujar Nona Kang bertanya kepada salah satu bodyguard tersebut.
"A-AISH! KITA KEHILANGAN JEJAK NYA," umpat kedua bodyguard itu. Mereka menjelaskan bahwa Ji-Woo kabur dari rumah sakit. Nona Kang yang mendengar itu terbelalak tidak percaya, ia menampar wajah salah satu bodyguard tersebut dan segera menelefon Mu-Jin.
Dalam telefon.
"TUAN! NONA JI-WOO BERHASIL KABUR!" Nona Kang setengah berteriak. Choi Mu-Jin yang posisi nya tengah menghajar Yi-Do tiba-tiba saja berhenti karena mendengar info tersebut.
"YA! BODOH! GILA! APAKAH KALIAN SEMUA TIDAK BISA MENJAGA SATU GADIS?! APAKAH HARUS ADA AKU DI SANA AGAR KALIAN BISA MENJAGA GADIS ITU? BODOH! BODOH! CARI DIA SEKARANG GILA! AKU SEGERA MENYUSUL!" Mu-Jin berteriak kencang di telefon itu. Nona Kang menjauhkan ponsel nya dari telinga dan segera memberikan kepada bodyguard yang bertugas menjaga Ji-Woo.
"Lapor tuan, seperti nya nona Ji-Woo pergi untuk pertemuan yang penting. Ia menghajar kami berdua dan berkata bahwa ada satu nyawa yang terancam jika dia tidak datang.
Mu-Jin geram ketika mendengar kalimat yang baru saja anak buah nya katakan. Pria itu memerintahkan Tae-ju untuk mencari kembali dimana lokasi Ji-Woo. Tae-ju mengangguk paham lalu keluar dari ruang bawah tanah.
Telefon berakhir.
Mu-Jin kini tengah berada di sebelah Tae-ju. Pria itu tengah mengutak-atik komputer nya, beberapa menit kemudian, lokasi Ji-Woo ditemukan.
Mu-Jin dan Tae-ju segera pergi ke lokasi yang sudah ditemukan dengan membawa seluruh anak buah nya. Mereka semua menaiki mobil sedan berwarna hitam.
🖋️🖋️🖋️
Sementara itu, Ji-Woo sudah berhadapan dengan para pasukan Daniel. Wanita itu memasang ancang-ancang dan menggenggam pisau serta pistol jika mereka berani menyentuh dirinya.
"YA! BEBASKAN PIL-DO! DIA TAK SALAH APA-APA DENGAN MU! AKULAH YANG MEMPUNYAI MASALAH DENGAN MU, JANGAN LIBATKAN ORANG LAIN, DASAR PENGECUT." Ji-Woo berteriak menggila di dalam gedung terbengkalai itu. Ia mulai memasuki gedung tersebut lebih dalam dan melihat Pil-Do tengah ditahan oleh Daniel. Rekan nya tersebut tengah bersimbah darah, sekujur tubuh nya babak belur.
"Bebaskan dia Daniel! Jika kau membebaskan nya, kau boleh menghajar ku sepuas mu. Jangan membawa seseorang yang sama sekali tak bersalah dalam masalah ini Kang Daniel!" ucap Ji-Woo. Ia berlari ke arah Pil-Do dan mengecek kondisi pria itu, Pil-Do tak sadarkan diri lagi, Ji-Woo membawa pria itu untuk keluar dari gedung. Daniel hanya melihat kejadian itu sebelum akhirnya pria itu berlari dan memukul tengkuk Ji-Woo.
"Kau pikir aku akan membebaskan mu semudah itu? Tentu saja tidak!" umpat Daniel di depan wajah Ji-Woo. Ji-Woo menatap pria di depan nya dengan senyum miring mengejek.
"Ekspresi apa ini? Aku sangat tidak suka," ucap Daniel. Pria itu mengambil pisau yang ada di samping pinggang nya dan menusuk paha Ji-Woo.
Ji-Woo meringis. Tanpa mereka sadari, Pil-Do tiba tiba sadar dan menendang perut Daniel. Pria itu terjatuh dan pada akhirnya Pil-Do di tendang kembali oleh anak buah Daniel.
Ji-Woo berusaha melindungi Pil-Do dengan segenap jiwa nya. Tiba-tiba rambut Ji-Woo dijambak oleh Daniel dengan kuat, wanita itu kembali mengerang kesakitan. Daniel kembali mengambil pisau yang ia letakkan di dasar, ia menusuk kembali pundak Ji-Woo.
"Ekspresi ini yang aku inginkan," ujar Daniel menyeringai di depan Ji-Woo.
Kemudian, satu tusukan lagi ia layangkan ke perut wanita itu, tepat ditempat Ji-Woo tertembak. Lalu kemudian Daniel berpindah ke Pil-Do, pria itu menendang kepala Pil-Do. Setelah itu barulah Daniel dan anak buah nya pergi meninggalkan Ji-Woo dan Pil-Do.
Satu pukulan terakhir mengenai perut Ji-Woo. Gadis itu hanya mengerang, tak ada bantuan sama sekali. Setelah melihat mobil Daniel dan anak buah nya pergi meninggalkan mereka, Ji-Woo merangkul Pil-Do kembali. Dengan tenaga yang masih tersisa, gadis itu merangkul Pil-Do seraya memegang luka perut nya.
Saat sampai di depan gedung, Ji-Woo baru saja ingin menelefon polisi. Akan tetapi Mu-Jin dan anak buah nya sudah datang terlebih dahulu. Mu-Jin, Tae-ju dan para bodyguard nya menghampiri Ji-Woo dan Pil-Do.
• • ━━━━━━ ⛧ ━━━━━━ • •
KAMU SEDANG MEMBACA
Charismatic Man ( SELESAI )
Fanfiction"Kau tidak akan tau bagaimana kuat dan setia nya cinta dari seorang mafia, Yoon Ji-Woo." Kisah seorang gadis bernama Yoon Ji-Woo yang tinggal bersama seorang pengedar narkoba terbesar di korea selatan bernama Choi Mu-Jin yang sekaligus mafia paling...