"Gue Valco Albercio Danadhyaksa keluar dari inti rahasia GALAXION." Seluruh penghuni ruangan dengan penerangan temaram itu menoleh, memandang Valco dengan ekspresi terkejut.
Mereka tengah berduka, kehilangan salah satu bagian dari mereka untuk selamanya. Dan lagi, pernyataan tak terduga dari bagian mereka yang lain membuat suasana dalam ruangan itu yang sudah mencengkam semakin suram.
Pernyataan yang barusan di ucapkan Valco bukan hanya sekedar omong kosong. Cowok itu melepas jaket dengan logo GALAXION itu lalu mengeluarkan pematik berbentuk kotak dari sakunya, menghidupkan pematik itu membakar jaket itu dan menjatuhkan ke atas lantai membuat ke-enam inti rahasia GALAXION berteriak tidak terima.
Arsaka, Samudra, Daffa, Kenzio, Eran dan Aldevo. Terutama Arsaka- ketua mereka.
"Maksud lo apa?" sentak Arsaka menarik krah kemeja Valco. Lalu melepaskan kembali dan berusaha memadamkan api yang melahap cepat jaket kebanggaan mereka itu dengan menginjak api tersebut. Belum sempat Arsaka memadamkan api itu, Valco tanpa permisi meninju tepat di wajah sebelah kiri Arsaka. Arsaka yang belum siap menerima pukulan mendadak itu jatuh. Sudutnya bibirnya robek, mengeluarkan darah segar.
"VALCO!" sentak Daffa hendak maju.
Arsaka mengangkat lengan sebelah kanannya, tanda tidak mengizinkan inti lain ikut campur. Belum sempat cowok itu membuka suara menanyakan maksud pukulan barusan, Valco menarik Arsaka hingga kembali berdiri dan lagi-lagi mendaratkan pukulan keras di wajah Arsaka.
"Apa perkataan gue kurang jelas, bangsat? Gue keluar dari inti rahasia GALAXION," ucap cowok itu menekan setiap kata yang di ucapkannya. "Gue bukan teman, tapi musuh kalian."
Ke-enam inti mengepalkan tangan di sisi tubuh dengan rahang mengeras. Hati mereka berdenyut nyeri mendengar pernyataan tersebut. Kekecewaan terlihat jelas di wajah mereka. Tidak ada lagi harapan GALAXION kembali seperti 'dulu'.
GALAXION bukannya kembali membaik seperti harapan mereka, akan tetapi semakin hancur.
Kelimanya menatap miris pada Arsaka. Jelas Arsaka yang paling terluka atas keputusan Valco. Cowok itu selain inti GALAXION dia sahabat Arsaka dari kecil dan dia yang paling mengerti bagaimana Arsaka.
"Inti rahasia GALAXION di bubarkan," ucap Arsaka tegas sembari melepaskan jaket kebanggaan mereka dan melemparkan jaket itu ke api yang nyaris melahap habis jaket Valco.
Harapan mereka untuk kembali bersatu benar-benar tak terlihat lagi dengan menyerahnya Arsaka. Dan mereka juga tak bisa membantah keputusan yang sudah di ambil leader mereka.
Kelimanya sama sekali tak membantah, membuka jaket mereka masing-masing dan melempar ke tempat yang sama dengan Arsaka. Sungguh, semua itu diluar dugaan Arsaka.
Samudra berdiri tepat di hadapan Arsaka sembari mengulurkan tangannya. "Enggak sepantasnya raja kami berada di bawah." Arsaka menerima uluran tangan Samudra.
Arsaka tertawa hambar. "Gue bukan raja," bantahnya.
"Ok. Calon raja kami," sahut Daffa, mengoreksi
"Kami semua nerima keputusan lo untuk membubarkan inti rahasia GALAXION. Dan sebagai gantinya lo harus bangun kerajaan baru." Samudra memberikan pilihan kepada Arsaka.
"Kerajaan baru?" Arsaka menatap satu persatu teman-temannya yang menggangguk setuju dengan usulan Samudra. "the Devils?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSAKA : Revenge
Teen FictionEdreana Bellova Abraham, awalnya menuruti keinginan orang tuanya untuk pindah ke sekolah yang sama dengan kakaknya untuk memudahkan mencari dalang dibalik kematian seseorang yang telah meninggalkannya. Namun, sosok cowok yang merupakan sahabat kakak...