Pertandingan berjalan dengan sangat lancar. Alpha Team dan SMA Wisteria berada di posisi seri. Membuat kedua tim maju untuk babak berikutnya. Kedua tim akan bertemu di semifinal jika berhasil mengalahkan tim yang akan menjadi lawan mereka.
Kepala Arsaka berputar ke kiri dan kanan mencari sosok Edreana di koridor yang tampak ramai dari biasanya karena acara SMA Gardaruna di hadiri murid SMA lainnya. Pertandingan untuk Alpha Team hari ini sudah selesai di lanjutkan besok harinya. Karena itu Arsaka ingin mengajak Edreana makan siang di kantin bersama.
Arsaka melarikan diri dari keramaian. Mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Edreana, menanyakan keberadaan gadis itu.
"Coba tebak. Siapa hayo?"
Arsaka dengan kening mengernyit sembari menyentuh punggung tangan, yang menutup kedua matanya dengan tangan kedua tangan.
"Siapa?"
"Tebak dulu siapa."
"Evelyn?" Arsaka menurunkan tangan yang terasa kecil di genggamannya itu dan berbalik menatap cewek itu dengan senyuman tipis.
Evelyn balas tersenyum lebar sembari menubruk tubuh Arsaka dengan tubuhnya. "Gue kangen, Ar."
Arsaka tidak bereaksi. Beberapa detik cewek itu memeluknya Arsaka mendorong pelan Evelyn untuk memperluas jarak di antara keduanya. Jika Edreana melihat dirinya berpelukan dengan Evelyn pasti akan terjadi masalah dalam hubungannya. Arsaka tidak menginginkan Edreana salah paham tentangnya dengan Evelyn.
"Kapan lo balik, Ev?" tanya Arsaka.
"Udah dua minggu lalu sih. Tapi mom ngebuat gue sibuk sama jadwal baru yang udah dia atur. Makanya gue baru masuk sekarang." Arsaka paham betul bagaimana kedua orang tua Evelyn mendidik cewek itu. Penuh aturan dengan tuntutan kesempurnaan.
Arsaka mengangguk paham. "Gimana di sana?"
"Nggak seseru di sini, Ar. Di sana nggak ada lo."
"Gue nyariin lo dari tadi." Suara dengan nada superketus yang sangat Arsaka kenali dari arah belakangnya. Membuat kedua anak manusia berbeda jenis itu menoleh ke arah sumber suara.
"Dua puluh menit waktu berharga gue terbuang sia-sia nungguin lo." Berbeda dengan wajah Edreana yang tak bersahabat. Arsaka menyambut cewek itu dengan senyuman lebar dan sangat bersahabat.
"Lo anak cheer yang baru itu, 'kan?" tanya Evelyn dengan mata memicing menatap Edreana.
Edreana mengangguk pelan, melangkah mendekat, berdiri tepat di hadapan Evelyn dengan tatapan mengintimidasi. "Kenapa? Ada masalah?"
Cewek itu berani menantangnya? Evelyn terkekeh sinis sembari mengeleng. "Berani banget lo ngomong kayak gitu ke Arsaka. Lo pikir lo siapa?"
Edreana menarik sebelah sudut bibirnya, membentuk senyuman miring. Seolah-olah memang pertanyaan itulah yang di tunggu-tunggu cewek itu. "Kenalin gue pacarnya Arsaka. Edreana. Edreana Bellova Abraham." Edreana tersenyum puas melihat raut terkejut yang tercipta di wajah Evelyn.
"Gue harap pelukan lepasin kangennya cukup satu kali aja," sambung Edreana. "Gue nggak bisa kasih toleransi untuk kedua kalinya." Kali ini pandangan Edreana tidak hanya jatuh pada Evelyn, tapi juga pada Arsaka.
"Gue bukan tipikal orang yang suka berbagi." Edreana kembali menatap Evelyn. "Lo paham, 'kan maksud gue?"
Tanpa repot-repot menunggu respon Evelyn Edreana berjalan menjauh dari sana diikuti Arsaka yang mengekor di belakang. Cowok itu mati-matian menahan senyuman geli terbit di wajahnya. Jika Edreana melihat sudah pasti Arsaka yang kena amukan cewek itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSAKA : Revenge
Teen FictionEdreana Bellova Abraham, awalnya menuruti keinginan orang tuanya untuk pindah ke sekolah yang sama dengan kakaknya untuk memudahkan mencari dalang dibalik kematian seseorang yang telah meninggalkannya. Namun, sosok cowok yang merupakan sahabat kakak...