ARSAKA: Revenge|| Part 34 - Berdamai

29 4 0
                                    

Konflik permasalahan Gista dimulai dari nenek Arsaka dari pihak ibunya— Elvira yang memiliki hubungan dengan kakek Arsaka dari pihak ibu— Wiliam akan tetapi, Wiliam dijodohkan dengan Mayang— perempuan pilihan orang tua Wiliam.

Wiliam tidak punya cukup keberanian menolak permintaan orang tuanya menjodohkan Wiliam dengan perempuan tidak ia cintai. Wiliam memilih meninggalkan Elvira dan memulai lembaran baru dengan wanita pilihan kedua orang tuanya.

Namun, Elvira menyembunyikan fakta tentang kehamilannya dari Wiliam. Wanita itu memilih membesarkan anak yang ia kandung seorang diri. Ia hidup dengan kesulitan dan semua terasa sulit baginya tapi, ia tidak menyerah.

Hingga suatu hari ia akan melahirkan ia dibawa ke rumah sakit oleh sahabat baiknya. Sahabatnya tersebut memiliki hidup yang lebih beruntung dari dirinya. Ia memiliki laki-laki yang teramat mencintainya.

Elvira menolak untuk di bawa ke rumah sakit itu karena harga perawatan disana tidak main-main. Namun, dengan kemurahan hati sahabatnya itu dan suaminya dia membiyai semua biaya rumah sakit Elvira.

Elvira tidak tahu. Sebuah kebetulan atau takdir dia melahirkan di rumah sakit yang sama dengan istri Wiliam dan ruangannya tepat di sampingnya.

Perasaan marah dan dendam menyelumuti Elvira. Serta dia tidak ingin kedua putrinya yang baru lahir merasakan penderitaan yang ia rasakan. Wanita itu menukar anak Mayang dengan Geisha. Dan Gista diadopsi oleh keluarga kaya yang tidak memiliki keturunan.

Elvira berpikir dengan begitu kedua putrinya tidak akan merasakan penderitaan. Baik materi maupun kasih sayang kedua orang tua.

Akan tetapi, persepsi Elvira sangat salah. Keluarga yang mengadopsi Gista jatuh miskin. Membuat orang tua angkat Gista menganggap kesialan yang menimpa mereka karena kehadiran Gista.

Gista kecil yang tidak mengetahui apa-apa di siksa dan di paksa mencari uang. Kebahagiaan yang diharapkan Elvira untuk Gista malah terasa seperti neraka dunia bagi Gista.

Gista kembali untuk kedua kalinya. Membalaskan dendamnya pada ibu Arsaka— Geisha. Wanita itu menganggap Geisha ikut bertanggung jawab atas penderitaan yang dia rasakan.

Karena itu Gista menculik Alluca. Dia menginginkan Geisha menderita seumur hidupnya.

Arsaka memijit pelipisnya mendadak terasa pusing. Silsilah keluarga ibunya benar-benar membingungkan tapi, itulah faktanya. Bahkan ia baru mengetahui fakta keluarganya baru saja. Jika ia tidak mendesak Ravardan untuk menceritakan. Ia yakin Ravardan akan tetap bungkam.

"Daddy membiarkan Alluca pergi demi kebaikan Alluca. Dia nggak akan mau diobati sebelum Gista di bebaskan," ucap Ravardan. Membuat Arsaka yang tengah berdiri dengan menjadikan kedua tangannya tumpuan tubuhnya ke pembatas balkon menoleh menatap Ravardan yang duduk dengan ekspresi tenangnya.

"Kenapa Alluca mau membebaskan dia, Dad?"

"Alluca tau seberapa bahaya wanita itu. Sekalipun dia tertangkap hari ini dia akan kembali lagi."

"Apa nggak ada cara ngebuat dia nggak ngelakuin hal gila ini lagi, dad?"

"Ada tapi, dia selalu menjadikan seseorang sandera. Itu yang ngebuat Daddy sulit menghentikan dia."

"Alluca baik-baik aja, 'kan, dad?"

"Daddy nggak bisa memastikan hal itu, nak."

Tatapan rasa bersalah Arsaka jatuh pada Geisha yang tengah terbaring di atas kasur. Saat melihat Alluca di bawa orang-orang itu wanita jatuh pingsan dan hingga saat belum sadarkan diri. Kebahagiaan yang Arsaka bawa hanya sesaat untuk Geisha. Bukan mengobati luka wanita yang melahirkannya itu tapi, malah menambah luka yang belum sembuh.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 14 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ARSAKA : RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang