ARSAKA : Revenge || Part 09 - Kesalahpahaman

67 15 0
                                    

"Edreana?"

Pemilik nama yang tengah duduk dikursi dekat jendela cafe dengan pandangan menatap halaman cafe. Remaja sepantarannya berlalu lalang baik yang baru datang dan pergi meninggalkan cafe menoleh untuk menatap sosok laki-laki dengan apron kecoklatan tersebut.

"Kamu nunggu dulu nggak apa-apa? Sebentar lagi kakak selesai."

"Nggak apa-apa, kak."

Setelah itu Panji berjalan menjauhi meja Edreana. Sementara cewek itu kembali memandang keluar cafe. Edreana mengerutkan keningnya ketika netranya menangkap sosok cowok berhoodie. Edreana tidak bisa melihat wajahnya dengan jelas karena kepalanya di tutupi tudung hoodie.

Edreana mengeleng keras. Tidak mungkin cowok itu Arsaka. Sepertinya Edreana memikirkan tingkah menyebalkan Arsaka sampai-sampai Edreana menghayal Arsaka ada di tempat yang sama dengan dirinya.

Di kala hati ini rapuh~
Hadirmu sembuhkan lukaku~
Kau hapus lelahku dengan senyummu~
Ku percaya kamu~
Kau lah cinta terakhirku~

Edreana langsung mengalihkan pandangan ketika mendengar lirik lagu yang tidak asing di pendengarannya, menatap cowok yang tengah duduk dengan gitar di pangkuannya sambil menyanyikan lagu yang sering di nyanyikan Elvan untuk Edreana.

Edreana tidak suka mendengarkan musik. Namun, karena Elvan selalu menyanyikan lagu setiap kali bertemu Edreana. Membuat Edreana terbiasa dan membiarkan Elvan bernyanyi sesukanya. Akan tetapi, sekarang Edreana tidak hanya tidak menyukai lagu-lagu, tapi juga membenci.

Lagu-lagu itu membuat Edreana kembali memutar kenangannya bersama Elvan. Edreana tidak membenci kenangan yang tercipta bersama Elvan, hanya saja setiap kali kepala Edreana memutar ingatan itu dia merasakan sesak luar bisa di relung hatinya.

Ia merindukan Elvan. Sangat. Dan perasaan rindu tidak berujung itu teramat menyiksa. Sungguh.

"Hai."

Sapaan orang tersebut mengeluarkan Edreana dari pemikirannya. Edreana yang tengah duduk mendongak menatap sosok yang terasa tak asing dipenglihatan tersebut. Ah, ya Edreana ingat cowok yang barusan bernyanyi di depan sana. Tunggu. Sejak kapan dia berdiri di samping meja Edreana?

"Lo tau gue, 'kan? Pasti tau lah ya secara gue, 'kan masuk jajaran cowok populer di sekolah kita," ucapnya dengan nada bangga sambil menarik kursi di depan Edreana dan mendaratkan pantatnya di sana tanpa meminta persetujuan Edreana terlebih dahulu sebagai orang sudah memesan meja itu.

Edreana tak membalas, cewek itu hanya melayangkan tatapan datar memandang cowok itu.

Cowok itu tertawa. "Kayaknya lo nggak kenal gue deh. Nama gue Aldevo. Pernah dengar? Shea atau Valeshia nggak ada cerita apapun ke lo?"

Pantasan saja Edreana merasa tak asing dengan cowok di hadapannya. Dia salah satu anggota the Devils yang diberitahu oleh Shea saat pertandingan basket mendadak antara the Devils dan GALAXION.

"Lo nggak perlu memperkenalkan diri. Gue udah tau siapa lo." Edreana menatap Aldevo dengan sebelah alis terangkat. Lagian siapa juga sih mau memperkenalkan diri pada cowok itu?

"Nama lo Edreana, biasa dipanggil Dea. Twinsnya Dappa."

"Lo bareng siapa ke sini?" tanya Aldevo. Melihat tanda-tanda Edreana tidak akan menjawab pertanyaannya Aldevo menyimpulkan sendiri. "Lo lagi nunggu seseorang? Kalau boleh tau siapa? Cewek apa cowok?"

"Panji, cowok." Edreana tidak peduli tahu atau tidaknya Aldevo karena ia malas di recoki berbagai pertanyaan oleh Aldevo.

"Panji? Bang Panji? Bang Panji yang kerja di sini?" tanya Aldevo beruntun, yang di balas anggukan oleh Edreana, heran juga kenapa Aldevo bisa mengenal Panji.

ARSAKA : RevengeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang