"Ar, lo kenapa mau-mau aja di suruh si bangsat itu?" tanya Kenzio kesal memandang Arsaka yang tampak duduk di sofa dengan kaki di naikan ke atas meja rendah sembari memainkan ponsel, tampak tak peduli dengan raut kesal temannya tersebut.
"Samudra aja nggak protes. Lo doang yang ribet." Eran yang baru saja datang ke markas the Devils langsung menyahut sembari menghempaskan tubuhnya ke atas sofa.Samudra namanya yang di bawa-bawa tak membalas, cowok minim ekspresi itu hanya diam duduk di karpet sembari memainkan kaleng soda di tangannya.
"Samudra ya Samudra! Gue ya gue! Kami beda nggak usah lo banding-bandingin," dengus Kenzio. "Arsaka nggak ngebolehin Samudra ikut alasannya udah jelas. Lah gue?"
Samudra ketua OSIS SMA Gardaruna tentu Arsaka tidak mau nama Samudra buruk karena masalah yang sebenarnya tidak perlu di permasalahkan.
"Kalau lo ikut kita nggak akan jadi bertanding. Malah lo yang bakal adu jotos sama dia," sahut Daffa yang tampak membawa kaleng minuman bersoda di tangannya, lalu duduk tepat di samping Kenzio.
"Ck!" Kenzio berdecak merebut kaleng soda yang belum di buka Daffa, membuka segel minuman tersebut dan meneguknya hingga tersisa setengah.
"Bukan buat lo, bangsat." Daffa kembali merebut kaleng itu dari tangan Kenzio. Daffa mendorong Kenzio hingga membuat pemuda itu jatuh dari sofa.
"Lo ambil yang baru," titahnya.
"Ogah!" sahut Kenzio, memilih membaringkan tubuhnya di samping Aldevo yang tampak tertidur pulas di atas karpet, sama sekali tidak terganggu dengan keributan di sekitarnya.
"Lo masih duduk sebangku sama Kevlar, 'kan?" Eran memastikan. "Gimana cara lo tahan nggak ngehajar dia?" tanyanya sembari terkekeh.
"Kata siapa gue tahan nggak ngehajar dia? Hampir tiap hari gue sama dia di hukum Bu Elly." Kenzio melipat kedua tangannya di belakang kepala, menjadikan bantal.
"Kenapa lo sensi banget sama dia? Bukan karena Valeshia, 'kan?" tanya Daffa memastikan opininya.
"Nggak lah." Kenzio tertawa. "Kenapa harus dia? Dia cuman mantan gue enggak lebih. Dia ngehianatin Arsaka-"
"Nggak usah gue lo jadikan kambing hitam," sahut Arsaka. "Sebelum gue yang di khianati lo lebih dulu dihianati Kevlar."
"Alasan pertama lo sensi mulu sama Kevlar karena pacar lo di rebut. Mungkin alasan kedua lo Arsaka gue baru percaya," ujar Eran.
"Gue udah move on, bajingan. Nggak usah lo ungkit-ungkit lagi."
"Lah yang bilang lo belum move on siapa?" tanya Daffa telak membuat Kenzio bungkam.
"Kenapa lo harus gengsi? Masih suka, ya suka aja. Semua orang juga tau lo masih punya rasa sama Valeshia," ucap Arsaka sembari tertawa pelan. "Iya, 'kan Sam?" tanya Arsaka sambil menatap Samudra, yang di balas angukan kepala saja oleh cowok tersebut.
Kenzio mendengus, menatap langit-langit markas. "Sok tau lo pada."
"Apa perlu gue perlihatkan rekaman lo yang nggak ngalihin perhatian dari Valeshia di kantin?" tanya Eran tersenyum miring.
"Lagian lo goblok banget. Kenapa cewek kayak dia lo suka? Malah main-main dia dibelakang sama teman lo sendiri," ujar Daffa.
"Sebenarnya dia nggak main-main di belakang Kenzio. Teman lo aja yang kelewat brengsek," sahut Arsaka. Membuat Daffa dan yang lain memusatkan perhatian pada cowok itu.
"Lo tau sesuatu?"
Arsaka mengangkat bahunya acuh. Tak membalas pertanyaan Daffa.
"Lo ngatain Kenzio goblok, Dap. Lo sendiri nggak ngaca? Lo suka sama cewek orang," sindir Eran. Membuat Daffa menatapnya tak terima.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARSAKA : Revenge
Teen FictionEdreana Bellova Abraham, awalnya menuruti keinginan orang tuanya untuk pindah ke sekolah yang sama dengan kakaknya untuk memudahkan mencari dalang dibalik kematian seseorang yang telah meninggalkannya. Namun, sosok cowok yang merupakan sahabat kakak...