6. RENCANA DIMULAI

264 236 414
                                    

[Mengulang itu sangatlah sakit, tetapi untuk mengenal orang baru itu lebih sulit.]

-Nasya Argadwija

****

“Gue harus nyamar supaya tidak diketahui oleh Alvin. Gue nyamar jadi apa ya?” pikir Adela.

Alvin dan Alisa sudah memasuki mall tersebut. Sedangkan Adela sudah berada di parkiran. Saat ini rencananya yang akan dijalankannya adalah menyamar sebagai cleaning service.

Akhirnya, Adela masuk ke dalam mall itu dan mendatangi salah satu petugas di mall tersebut. Gadis itu memberinya upah supaya petugas itu mau digantikan oleh dirinya sementara waktu ini.

Petugas itu mau, dan Adela langsung menyamar seperti yang sudah ia rencanakan. Tak lupa gadis itu memakai masker, topi yang dipakai di atas hijabnya, serta kacamata bening putih dan membawa lobby duster di tangannya.

“Sebelum lanjut, gue selfie dulu. Alhasil...”

Cekrek...

“Ternyata, kece juga gue kayak gini. Kirim dulu ah ke grup supaya, Nasya, dan, Rani, liat, haha,” ucapnya setelah mengirimkan fotonya itu. Kemudian, ia langsung mematikan ponselnya.

“Keliling aja kali ya? Luas gini mall, pasti capek si keliling. Tapi yaudahla, demi babang emesh, Alvin, gue akan berjuang dalam hal apa pun.” Gadis itu bersikeras, berkeliling di lantai 1, mereka tak ditemukan.

Dengan langkah kaki cepat, gadis itu menaiki eskalator yang sedang berjalan.

Lantai 2...

“Udah keliling, masa nggak ada juga sih. Pasti mereka belanja kali ya?” Adela mengecek satu-satu toko baju yang di dalam mall itu, alhasil Alvin dan Alisa tidak ditemukan.

“Harus cek lagi ni, ke atas,” ujarnya menaiki eskalator lagi.

Lantai 3...

Setelah berkeliling lama di lantai 3, ternyata usaha tidak mengkhianati hasil. Adela mendapati Alvin sedang duduk di wooden bench sendirinya.

“Ya ampun, terpesona jadinya lihat babang emesh, Alvin, yang super keren, ganteng, omg! Alisa kayaknya gak ada deh, mending gue samperin,” ujar gadis itu pura-pura menyapu.

“Permisi Kak, maaf mau nyapu boleh ya!” kata gadis itu antusias membuat laki-laki itu mengangguk.

“Silahkan,” jawabnya cuek.

“Maaf ni kalo kepo, kok tumben ya sendirian? Biasanya cowok itu ditemenin sama ceweknya, kan, Kak? Masa iya sih, cowok cakep tapi cewek gak punya,” kata Adela dengan suara yang dilemah-lembutkan.

Btw, kepo banget sih lo Del.

“Pacar gue lagi di toilet.”

“Oh.” Gadis itu menghentikan aktivitasnya sebentar sebelum akhirnya melanjutkannya lagi.

“Sayang, ayo kita turun,” kata Alisa yang berada tepat di belakang Adela.

Adela berbalik badan.

'Nah, ini orang yang gue tunggu. Slurb, siap jalankan rencana.' batinnya.

Alvin dan Alisa berjalan menuju eskalator. Adela tetap melanjutkan aksinya sebagai tukang sapu.

Gadis itu mendorong lobby duster itu ke kaki Alisa. Awalnya, Alisa tidak merasakan apa-apa di kakinya karena menggunakan sepatu, tapi lama-kelamaan...

FALLING IN LOVE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang