[Cinta itu tak dapat diganti, ambil dia dengan penuh keberanian atau lepaskan dia dengan penuh keridhaan.]
-Dana Shagufta
****
"Ngapain ke taman ini?" tanya Rani membuat Andre tersenyum seraya mengambil buket mini di jok motornya.
"Gue mau kasih ini ke lo," katanya memberi buket itu membuat Rani mengambilnya.
"Lucu banget." Gadis itu menata bunga-bunga itu dengan jemarinya sebelum akhirnya menciumnya.
Andre tersenyum lebar melihat gadis itu tersenyum.
"Lo ngasih bunga dalam rangka apa?"
"Gak ada sih, biar lo gak sedih aja."
Gadis itu terdiam sejenak diikuti dengan anggukan pelan.
"Gue gak mau lo sedih karena Rachel." Laki-laki itu meraih kedua jari-jemarinya dan mengangkatnya. "Lo cantik. Lo gak pantes ngasih effort lebih ke laki-laki yang buat lo sakit."
Andre menariknya ke dalam pelukannya. Rani menghela napas gusar sebelum akhirnya melepas pelukannya.
"Aman," katanya sembari menepuk sebelah pundak Andre. "Ada yang mau gue tanyain ke lo."
"Nanya apa?"
"Kemarin lo ngasih gue kotak yang isinya buket mini dan cokelat, di depan rumah gue?"
"Hah?" Laki-laki itu berpikir sejenak. "Gak ada tuh gue kasih buket mini. Baru kali ini gue kasih ini ke lo."
"Serius lo? Jadi kotak kemarin itu punya siapa ya?" Rani berpikir keras sebelum akhirnya menggeleng.
"Udah, gak usah dipikirin. Mungkin ada orang yang iseng ngirimin paket itu buat lo," kata Andre membuat Rani terkekeh kecil.
"Aneh-aneh aja lo, siapa coba yang mau ngasih kotak ke gue? Gak mungkin sahabat gue, kan?"
Andre tersenyum tipis. "Yaudahlah, biarin aja gak usah lo pikirin. Nanti lo sakit lagi mikirin sesuatu itu."
Rani mengangguk pelan mengiyakan perkataannya.
"Makan yuk," ajak Andre kembali mencairkan suasana. "Di sana ada jual ayam penyet. Lo mau kan?"
"Hm, boleh."
****
"RIFAAAAAA, SEMANGAT!!" teriak Nasya di dalam stadion basket itu.
Laki-laki yang sedang memainkan bola basket itu melihat sekilas ke sumber suara seraya tersenyum sebelum akhirnya memasukkan bolanya ke ring.
Sorak sorai itu mengaung-ngaung memenuhi isi stadion.
"YEYYYYY!!" Nasya berdiri tegak diikuti dengan tepukan tangan gembira.
Laki-laki itu mengangkat kedua tangannya melirik sekilas ke arah Nasya bahwasanya dirinya menang. Gadis itu tersenyum lebar sebelum akhirnya kembali duduk.
KAMU SEDANG MEMBACA
FALLING IN LOVE [ON GOING]
Teen FictionKisah tiga orang cewek yang mencintai seseorang namun seseorang tersebut sudah memiliki pawang hati yang untuk dijaga hatinya. "Mengapa kita tidak bisa ambil kebahagiaan itu sedikit aja?" -Adela Anggraini Wijaya "Sabar. Belum waktunya kita mendapatk...