12. OTAK LICIK

192 149 513
                                    

[Jangan terlalu berharap pada seseorang yang belum pasti mencintaimu, namun hargailah ia yang perduli dengan dirimu.]

-Alvin Syahreza Maulana

****

Malam hari.

Tok Tok Tok!

Gedoran suara itu menggedor keras pintu rumahnya Adela.

“Kok gue dari tadi mau tidur susah banget sih!” ucap Adela yang sudah berbaring di ranjang tempat tidurnya. Sama sekali tak mendengar suara gedoran pintu, karena kamar tidur Adela berada di lantai dua.

Kali ini, hanya Adela yang ada di dalam rumahnya. Bibi Adela sedang keluar membeli sesuatu di warung. Sedangkan kedua orang tuanya masih belum pulang kerja.

“Tapi mending gak bisa tidur sih, daripada gak bisa bangun,” ucap gadis itu sama sekali tak mendengar suara gedoran pintu.

Tinggg...

Suara pesan masuk di ponsel Adela. Karena gadis itu kini sedang gelisah gak bisa tidur, lalu ia mengambil ponselnya yang diletak di samping bantalnya.

Alvin
Online

Gue di depan rumah lo.
21.00

“AAAAAAAAaaa!” suara jeritan gadis itu mengaung-ngaung memenuhi isi rumahnya.

Dengan cepat, gadis itu bangkit dari tempat tidurnya, langsung mengenakan hijabnya sebelum akhirnya berlari turun ke bawah menuju pintu rumahnya.

Sebelum membuka pintu, gadis itu menghela napas panjang terlebih dahulu sebelum akhirnya membukakan pintu tersebut.

Gadis itu menatap wajah laki-laki itu biasa saja, padahal aslinya ia senang banget gak karuan.

Kali ini, Alvin benar-benar ganteng banget di hadapannya. Memakai hoodie hitam, celana jogger panjang berwarna hitam polos, serta tas ransel yang digendongnya. Pantesan, gadis itu terkesima mempesona malam ini.

Laki-laki itu langsung menyodorkan sebuah bungkusan plastik pada Adela. Belum mengambil bungkusan itu, Adela menyuruh laki-laki itu masuk.

“Ambil,” ujar laki-laki itu setelah duduk di sofa, membuat Adela mengambil alih bungkusan itu lalu pergi ke dapur menghidangkan makanannya.

Gadis itu kembali lagi membawa nampan berisi teh manis hangat dengan membawa piring yang berisi 5 potong kue yang dihidangkannya. Lalu meletakkannya di meja tamu.

“Lo bisa kan, bantuin gue buat kerjain latihan Prancis?” tanya Alvin membuat Adela membelakkan kedua matanya.

'Yaelah, ke sini cuma buat belajar!' batin Adela kembali suntuk.

“Lo gak mau ajarin gue?” tanya Alvin tiba-tiba membuat Adela menggeleng.

“Mau kok mau,” jawabnya sembari tersenyum semringah.

Laki-laki itu bergumam sebelum akhirnya berbicara. “Tadi lo emangnya lagi ngapain? Kok lama bukain pintu?” tanya Alvin lagi menatap mata gadis itu dalam.

Gadis itu mengalihkan pandangannya melihat langit-langit rumahnya.

“Gue tadi mau tidur,” jawabnya dengan nada pasrah.

“Orangnya di sini, bukan di atas!” ujar laki-laki itu membuat pandangan Adela turun dan menatapnya.

“Pantes, lo gak kayak biasanya,” lanjut Alvin.

FALLING IN LOVE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang