19. BIRTHDAY PARTY

62 59 5
                                    

[Orang yang tepat hadir dalam hidupmu, dia tidak akan pernah bosan dengan semua hal tentangmu.]

-Adela Anggraini Wijaya

****

Thank you, udah mau pergi bareng gue.” Nasya tersenyum membuat laki-laki itu tersenyum balik.

Keduanya sudah sampai di acaranya birthday party Alisa.

Setelah kejadian siang tadi, Rifa memutuskan untuk tidak mengingat akan suatu hal tentang Nasya seperti gadis itu mencintainya atau enggak.

Lelaki itu memilih untuk berhubungan baik yang hanya sebatas sahabat saja bersama Nasya. Ia berpikir, Nasya ini sudah lumayan banyak berkorban melakukan hal yang bersangkutan dengan dirinya.

“Ayo, masuk!” ujar Nasya antusias. Gadis itu mengalungkan tangan kanannya ke lengan Rifa.

Laki-laki itu menghela napas panjang sebelum akhirnya ia melepaskan tangan Nasya.

“Kenapa?” tanya gadis itu sendu membuat Rifa menggeleng.

Pandangan Nasya beralih menghadap kosong ke depan. Raut wajahnya yang begitu jelas tampak diartikan kalau gadis itu begitu kecewa ketika Rifa melepaskan tangannya.

Laki-laki itu kembali menghela napas panjang sebelum akhirnya kedua tangannya naik memegang pipi gadis di hadapannya itu.

“Imut banget sih!” katanya sembari mencubit pipi Nasya kanan-kiri membuat gadis itu menoleh ke arahnya dan memekik kesakitan sebelum akhirnya menepis tangannya.

“Sakit!” ucapnya mengerutkan keningnya membuat Rifa tersenyum merekah.

“Maafin gue, karena lepasin tangan lo tadi,” katanya dengan cengengesan.

Gadis itu menatapnya datar sebelum akhirnya melengos pergi dari hadapan Rifa.

Laki-laki itu menarik lengannya dan melangkah maju mensejajarkan posisinya pada gadis itu.

Tangan kirinya menggenggam erat tangan kanan gadis itu, mampu membuat jantungnya mencelos.

“Ayo, kita masuk!” kata Rifa antusias.

****

“Del!” panggil gadis itu pelan menghampiri Adela yang sedang berdiri sambil memegang segelas air.

Gadis itu menoleh ke belakang dan mendapati Zulma yang sedang berjalan ke arahnya.

“Lo udah buat, Anggun, celaka!” katanya ketika berhenti depan gadis itu dengan penuh penekanan.

“Terus? Lo mau, gue celakain juga?!” ucap Adela membuat gadis itu terkekeh kecil.

“Ampun suhu,” katanya sembari terkekeh geli sebelum akhirnya ia mendorong bahu Adela menggunakan jari telunjuknya.

“Lo yakin, mau celakain gue? Hah?!” katanya sebelum akhirnya tertawa terbahak-bahak.

“Lo mau, rahasia lo bocor, Del? Ini, secret kita berdua. Mumpung masih di acara birthday party, Alisa, mau gue teriakin kalau lo itu jatuh cinta, sama, Alvin?” katanya mengancam.

Zulma melipat kedua tangannya di depan dada sebelum akhirnya berbicara.

“Alisa, bilang, kalau di acara ini tu ada adegan mesranya dia sama pacarnya. Lo mau, gue teriakin kalo seorang, Adela, anak yang dibanggakan di sekolah SMA Cakrawala, cinta sama, Alvin? Biar lo itu, dicap perusak hubungan orang!” sambung gadis itu.

Tangan kiri Adela mengepal di sisi tubuhnya. “LO DIAM!” ucapnya penuh penekanan. “Lo pilih, mau gue tonjok, atau gelas ini, melayang ke muka lo?” ujar Adela mengangkat tinggi gelas itu di atas kepalanya.

FALLING IN LOVE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang