22. Manis, Seperti Senyumanmu

3.4K 321 3
                                    

Apa yang melewatkanku tidak akan pernah menjadi takdirku, dan apa yang gagal untukku tidak akan pernah melewatkanku.

-Umar bin Khattab-

***

Siapa yang percaya kepada Allah, Allah yang akan menjaga hati dia. Ihfazillah yah fazka fadkuruni adzkurkum. Jaga Allah, Allah akan jaga kita. Kalau kita pengin menjadi orang yang bahagia, maka percaya saja kepada Allah. Tidak perlu merasa khawatir.

Bukankah penyakit yang membuat kita tidak lagi bahagia itu adalah khawatir? Bukankah penyakit yang membuat kita tidak lagi bahagia adalah ragu, galau, resah, gelisah, sedih?

Dan semua kalimat ini di istilahkan oleh Al-Qur'an dengan satu kata "La tahzan innalaha ma'anna." Jangan bersedih, Allah bersama kita. Jangan berputus asa, Allah bersama kita.

Meraih kebahagiaan adalah cita-cita setiap manusia. Tidak ada manusia yang ingin bersedih, sengsara dan hidup dalam kegalauan. Siapapun, akan berusaha mencarinya, walaupun harus melalui kesengsaraan dan kesulitan terlebih dahulu.

Kebahagiaan karena keutamaan dan rahmat Allah adalah kebahagian yang terpuji, bahkan diperintahkan. Allah berfirman,

"Katakanlah: Dengan keutamaan Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Keutamaan Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan." (QS. Yunus [10]: 58).

"Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman." (QS. Yunus [10]: 57).

Ketika kita percaya kepada Allah dengan yakin yang mantap, saat itu juga Allah akan menggenggam hati kita, kemudian Allah akan memasukan rasa bahagia di dalam hati kita.

Wallahua'lam Bishowab.

"Sayang, tolong ambilin handuk aku, dong!" teriak Rayyen di dalam kamar mandi.

Hazel mendengus kesal. Kebiasaan buruk Rayyen jika mandi suka lupa tidak membawa handuk. Wanita itu meraih handuk yang masih tergantung di pintu lemari pakaian lalu beranjak memberikan handuk itu kepada suaminya.

Hazel menutup kedua matanya saat dirinya menyodorkan handuk ke dalam kamar mandi.

"Terima kasih, istri idaman." setelah berucap dan mengambil handuk dari tangan Hazel, Rayyen langsung menutup pintunya kembali.

Pipi Hazel bersemu merah, pagi-pagi sudah dapat yang manis-manis. Hazel membuka lemari pakaian untuk mengambilkan baju suaminya. Namun aktivitasnya terhenti kala tiba-tiba tangan kekar milik Rayyen melingkar diperutnya.

Rayyen memeluk Hazel dari belakang, menghirup bau harum tubuhnya yang membuatnya candu.

"Mas Ray." Hazel sedikit menolak. Namun Rayyen tidak juga melepas pelukannya.

"Biarkan seperti ini," bisik Rayyen tepat ditelinga kiri Hazel. Pada akhirnya, Hazel terdiam meskipun jantungnya bekerja di bawah kisaran normal karena Rayyen.

Hazel tersenyum, merasakan ketenangan dalam dekapan suaminya. "Memangnya tadi malam masih kurang kangen-kangenannya?" tanyanya.

"Menurut kamu?" balik tanya Rayyen.

"Sudah," jawab Hazel.

"Belum, lah, masih kurang banyak, karena kamu pergi begitu lama. Kamu tega membuat suamimu menahan rindu sendirian." Rayyen merebahkan kepalanya dibahu Hazel. Dia selalu merasakan ketenangan jika bersama istrinya.

Because I Love You [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang