1. Kembali Bersekolah

3.3K 147 84
                                    

Akhirnya setelah dua tahun lamanya berdiam diri di rumah, seorang gadis cantik nan rupawan dapat kembali bersekolah dengan tatap muka. Ia termasuk lulusan corona karena sejak kelas tiga SMP semester dua hingga awal masuk SMA ia bersekolah dengan online akibat hadirnya virus Covid-19 yang hadir dalam dunia ini.

Setelah merasa siap, ia berlari menuruni tangga untuk menemui sang Bunda yang sedang bertempur dengan meja makan dan menyajikan sarapan pagi untuk mereka.

"Bunda, maaf banget ya ... Ai gak bantu Bunda tadi. Habis Ai telat bangun Bund," ucap gadis itu.

Sang bunda tersenyum dan berkata. "Gak papa Sayang, lagian Bunda gak perlu dibantu kok. Bunda bisa siapin semuanya sendiri, jadi kamu gak perlu minta maaf lagi."

"Yaudah, sebaiknya kamu duduk dulu gih. Bunda mau panggil ayah turun buat sarapan bersama," imbuhnya kemudian pergi ke lantai atas untuk memanggil sang suami.

Gadis itu adalah Ferly Kaira Maheswari, seorang gadis cantik nan rupawan berwajah imut sedikit kekanak-kanakan kini sudah duduk manis di ruang makan menunggu kedua orang tuanya turun untuk sarapan bersama. Ia merupakan anak tunggal dari pasangan yang bernama Mahesa Wirawan dan Mitha Permatasari.

Namun, menjadi anak tunggal tak membuat Kaira tumbuh menjadi gadis manja, egois, dan seenaknya sendiri, bahkan ia tumbuh menjadi gadis kuat, mandiri, sholehah, pandai dalam segala hal, terutama ilmu Agama Islam. Walaupun bukan keturunan orang yang pandai ilmu agama atau dalam artian keturun seorang kyai dan alim ulama, Kaira dididik dengan ilmu Agama Islam sejak dirinya kecil oleh kedua orang tuanya.

"Aira Sayang, kamu kok belum sarapan duluan?" tanya Mahesa saat baru saja menuruni tangga dengan sang istri.

"Aira tunggu Ayah dan Bunda untuk sarapan bersama," sahut Kaira tersenyum manis.

"Masyaallah ... seharusnya kamu gak nunggu kita Sayang, nanti kalau kamu telat ke sekolahnya gimana?"

"Nggak kok Bunda, Ai gak akan telat. Lagian Ai kan masuk sekolahnya jam setengah delapan, sedangkan sekarang masih jam setengah tujuh. Jadi Ai masih ada banyak waktu," balas Kaira yang hanya dibalas senyuman oleh kedua orang tuanya.

Kemudian mereka bertiga makan dengan khidmat tanpa adanya suara sedikit pun, setelah makan Kaira berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk segera berangkat ke sekolah dan tak lupa ia menyalami tangan kedua orang tuanya.

Kaira mengeluarkan mobil kesayangannya dan melajukan mobilnya menuju sekolah dengan kecepatan sedang, sejak remaja dirinya memang sudah diajarkan mengendarai motor dan mobil oleh sang ayah hingga ia mahir dalam berkendara seperti sekarang ini. Sesampainya di sekolah, Kaira memarkirkan mobilnya di parkiran khusus dengan berhati-hati.

"Selamat pagi Pak Joko," sapa Kaira tersenyum manis.

"Selamat pagi juga, Kai!" balas sang guru ikut tersenyum.

Kaira berjalan santai menuju kelas barunya, tapi sebelum itu ia berjalan-jalan menyusuri sekolah untuk mengenal lebih dalam. Karena memang sejak ia baru saja masuk SMA, ia masih belum sempat berkeliling di sekolah akibat hadirnya virus yang mewabah.

"Ai!" panggil seseorang membuat Kaira menghentikan langkahnya.

"Eh, Aliza. Hai," balas Kaira tersenyum manis.

"Hai, udah lama di sini?"

"Nggak kok. Gue baru aja dateng, tapi lagi pengen liat seluk-beluk sekolah aja. Jadi yaudah, gue keliling aja sebelum ke kelas."

"Owh gitu ... udah selesai kelilingnya?"

"Udah kok, langsung ke kelas aja yuk!" ajak Kaira yang diangguki oleh Aliza.

Bisakah Aku Bahagia? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang