18. In Belgia

1.1K 60 0
                                    

Saat ini, terlihat sebuah keluarga kecil sedang berkumpul bersama dengan raut yang penuh akan kebahagiaan. Mereka bercanda tawa dan membicarakan banyak hal terutama dunia bisnis, seorang pria paruh baya bertanya suatu hal kepada putranya sulungnya.

"Nando, bagaimana? Adakah sesuatu yang kau ingat setelah kita berjalan-jalan kemarin?"

"Maaf Daddy, Nando gak ingat apa pun sampai saat ini. Sulit bagi Nando mengingat segalanya," lirih seorang pria yang diketahui bernama Nando.

"Daddy, sekarang bagaimana? Dua remaja itu sangat membutuhkan Nando di sisi mereka sekarang, bagaimana jika kita menjumpai dokter Stef untuk tindakan lebih lanjut?"

"Mungkin usulan Mommy bisa kita coba Bang, Dad. Reno akan bantu kalian dengan solusi yang tepat, yaitu membantu dokter Stef menyiapkan alat yang dibutuhkannya untuk pemulihan ingatan Abang nantinya."

"Bocil gak perlu ikut campur deh, ini tuh urusan penting dan anak berusia enam belas tahun gak akan paham apa pun!"

"Abang Nando jangan raguin kemampuan Reno dalam bidang teknologi ya, kecil-kecil gini Reno pernah buatin dokter terkenal di Singapore alat operasi ampuh. Dan alat itu sampai kini masih mereka gunakan karena bermanfaat!" seru Reno.

"Okey kalau gitu, kita ke rumah sakit menemui dokter Stef sekarang juga dan kamu Reno, lakukan tugasmu itu!"

"Siap Daddy, Reno akan berusaha semaksimal mungkin."

Setelah itu, Nando dan kedua orang tuanya berangkat menuju rumah sakit meninggalkan Reno sendiri di rumah. Lagi dan lagi ia ditinggal di rumah sendirian oleh kedia orang tua dan abangnya, entah kapan mereka akan mengajak dirinya pergi bersama ke rumah sakit melihat suster-suster muda lagikan cantik di rumah sakit sang daddy nantinya.

"Okey Reno, ini saatnya lo buktikan ke bang Nando kalau ilmu teknologi lo itu gak bisa diragukan lagi. Dan kita lihat, bagaimana reaksi Nando bodoh itu ketika dia mencoba alat buatan lo. Saatnya bekerja Reno, fighting!" seru Reno melaksanakan perintah kedua orang tuanya.

***
Di rumah sakit, Nando dan kedua orang tuanya bergegas menuju ruangan dokter Stef untuk membicarakan hal yang berkenaan dengan memori Nando yang hilang sejak kecil. Dan hal itu harus segera mereka lakukan supaya orang-orang terpenting dalam hidup Nando bisa segera terselamatkan dari kejamnya dunia yang fana ini.

"Permisi Dokter Stef," sapa Deon-Daddy Nando- saat memasuki ruangan dokter Stef.

"Oh Deon, Dina, dan Nando ternyata. Ada apa kalian datang kemari? Adakah hal yang bisa saya bantu?"

"Begini Dokter Stef, bisakah Anda menolong Nando untuk memulihkan ingatannya secepat mungkin? Karena Nando harus kembali ke tanah kelahirannya untuk membantu keluarga kandungnya yang mungkin saat ini sedang terancam bahaya. Bisakah?" sahut Dina to the poin.

"Memulihkan ingatan masa kecil Nando secepat mungkin, ya? Namun, kami tidak memiliki alat yang mampu memulihkan ingatannya dengan waktu singkat. Itulah masalah kami saat ini, kami bisa melaksanakan suatu proses yang bisa memulihkan semua ingatan Nando, akan tetapi itu membutuhkan waktu bertahun-tahun lamanya."

"Untuk masalah alatnya kau tenang saja Dokter, Reno putra kami yang akan mengurus hal itu. Jadi, bisakah kita pulihkan ingatan Nando setelah alat tersebut siap dipakai?"

"Semua itu tergantung pada Nando, Deon!"

"Maksudmu?"

"Percuma kita melakukan berbagai cara untuk memulihkan ingatan Nando jika putra kalian ini tidak ingin mengingat segalanya, hal itu akan berakhir sia-sia saja nantinya."

"Dokter Stef, saya sangatlah ingin memulihkan ingatan saya saat ini karena saya sendiri penasaran siapa keluarga kandung saya dan apa maksud dari perkataan Mommy and Daddy selama ini."

"Baik kalau begitu, setelah alat yang Reno buat selesai dan dapat digunakan kalian bisa menghubungi saya untuk proses lebih lanjutnya nanti."

"Kira-kira kapan proses ini berlanjut, Dokter Stef? Tidak lama, 'kan?"

"Jika menggunakan alat Reno ini, saya rasa waktu yang diperlukan adalah tujuh bulan dan itu adalah waktu tercepat yang saya bisa."

"Gak bisa lebih cepatkah?"

"Mommy, Mommy tenang dulu dong. Jangan tergesa-gesa kaya gini, apa pun yang dilakukan dengan tergesa-gesa hasilnya tak akan sesuai dengan harapan kita."

"I'am so sorry Daddy, akan tetapi Mommy hanya takut bahwa mereka dalam bahaya. Itu aja yang Mommy khawatirkan," resah Dina.

"Daddy paham maksud Mommy, tetapi apa pun yang terjadi kita harus mendoakan hal terbaik untuk mereka sampai Nando menyelesaikan pengobatannya."

"Baik Daddy, Mommy minta maaf atas sikap Mommy ini."

"Gak papa, Daddy paham kekhawatiran Mommy."

"Yaudah kalau gitu Dokter Stef, kami mohon pamit undur diri dan secepat mungkin kami akan hubungi Dokter Stef untuk langkah selanjutnya setelah alat yang Reno buat telah siap digunakan. Permisi Dokter Stef!"




Bersambung....

Bisakah Aku Bahagia? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang