33. Extra Part

3.3K 95 2
                                    

Hollaa my readers :)
Terima kasih saya ucapkan kepada kalian yang sudah mau mampir dan memberikan vote di cerita 'Bisakah Aku Bahagia?' karya saya yang masih jauh dari kata sempurna.

Sebagai ucapan terima kasih saya pada kalian semua, saya berikan Extra Chapter untuk kalian semua.

Happy Reading, guys! :)

***

Hari berganti minggu, dan minggu berganti menjadi tahun. Beberapa tahun berlalu sejak kecelakaan yang berhasil merenggut nyawa Kaira hingga meruntuhkan dunia Keyvan beserta putra-putrinya dalam satu kedipan mata. Keenan yang semula termasuk sosok yang ramah, ceria, dan jahil, kini berubah seratus delapan puluh derajat menjadi pria dewasa yang dingin tak tersentuh.

Walaupun sikapnya tetap hangat pada keluarganya, akan tetapi kehangatan yang ada dalam diri Keenan tak sehangat dulu di mana Kaira masih bersama mereka. Hal itupun membuat Kinanti dan Keyvan bersedih hati, mereka sedih karena hal buruk harus menimpa keluarga mereka dan berhasil merenggut kebahagiaan keluarga Edwardo.

Keyvan sama terpukulnya dengan putra-putrinya, terutama Karan yang baru saja bertemu dengan Kaira untuk pertama kalinya. Namun, Karan dengan Kaira malah dipertemukan dalam keadaan buruk dan lebih parahnya lagi Karan belum sempat berinteraksi dengan mamanya.

"Papa, boleh Kinan masuk?" tanya putrinya Kinanti menyadarkan Keyvan dari renungan kesedihannya.

"Silahkan masuk, Kinanti Sayang! Pintunya gak Papa kunci, kok!"

Tak lama muncullah seorang gadis mungil yang dulunya adalah sosok manja, kini berubah menjadi gadis cantik nan menawan bak Dewi Yunani dan lebih dewasa dari sebelumnya. Wajah dan perilaku putrinya mengingatkan Keyvan akan sosok penyabar, tangguh, nan sholehah, yaitu Kaira istrinya. Sungguh, perilaku putrinya ini sedikit mengobati kerinduan Keyvan pada Kaira.

"Papa, Keyvan."

"Kenapa, baby girl?"

"Pa, boleh Kinanti meminta sesuatu kepada Papa?" tanya Kinanti ragu-ragu.

"Putri kesayangan Papa ini mau minta apa, heum? Akan Papa kabulkan dan turuti permintaan putri kecil Papa ini, katakan! Apa permintaanmu?"

"Papa, bolehkah Kinanti meminta Papa untuk tidak lagi mencari istri sebagai pengganti Mama? Maksud Kinanti, Kinanti gak mau ada seorang pun yang menggantikan posisi Mama di hati Papa sampai kapan pun. Bukan bermaksud egois, cuma Kinanti gak mau nantinya Mama Kaira akan terlupakan oleh Papa karena Papa sudah menemukan istri yang akan menjadi pengganti posisi Mama di hati Papa dan Kinanti. Papa bersedia?" lirih Kinanti memilin gamis yang dikenakannya.

Keyvan tersenyum dan mengelus rambut putrinya yang terbalut kerudung syar'i panjang, kemudian ia berkata dengan nada lembut tanpa menghentikan usapan di kepala Kinanti. "Kinanti Sayang ... putri kecil, Papa ... dengarkan perkataan Papa ini, yah! Papa gak akan pernah menikah lagi dan menggantikan posisi mama Kaira di hati Papa, Sayang ... gak akan pernah! Karena apa? Karena Papa sayang dan cinta ... banget, sama mama kalian semua! Jadi kamu tenang aja, yah Sayang!"

"Tapi ... siapa wanita yang selama ini bersama Papa di kantor? Kinanti sering lihat Papa bersama wanita itu di kantor, sampai-sampai Kinanti, bang Keenan, dan bang Karan kesel banget sama Papa karena kita kira Papa akan menikah lagi."

Bisakah Aku Bahagia? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang