10. Kesepakatan

948 65 0
                                    

Mohon krisar, vote and coment nya guys ...

Happy Reading :)

***

"Bahagia, heh?" tanya Keyvan.

"Bahagia banget, Sayang! Terima kasih ya, berkat kamu aku bisa punya kesempatan untuk mendapat penghasilan dengan usaha aku sendiri. Berkat kamu juga, nantinya aku bisa tau bagaimana susahnya mencari uang."

"Udah jadi tugas dan kewajibanku mulai saat ini untuk membahagiakanmu, istriku. Dan aku berjanji akan selalu membahagiakanmu dengan caraku, aku nggak akan pernah biarin air matamu mengalir selain dengan alasan bahagia, aku janji tidak akan menyentuhmu sebelum rasa cinta di hati ini hadir hanya untukmu, satu hal yang pasti akan kulakukan Sayang."

"Aku tidak akan pernah berbuat kasar atau berbuat hal yang dapat menyakiti dirimu baik hati, mental, ataupun secara batin maupun fisik, maka dari itu bantulah suami cuek, dingin, juga kaku ini untuk bisa mencintai dan tidak berkata atau menyakitimu selalu. Kau boleh bertindak sesukamu jika aku melanggar janji-janjiku ini, karena kau berhak atas itu semua!" papar Kayvan tulus sembari menggenggam tangan Kaira lembut.

"Yang kubutuhkan bukanlah janji-janji manismu, Sayang. Aku membutuhkan bukti dari segala ucapanmu itu, akan tetapi bolehkah aku meninggalkanmu? Jika melanggar semua janjimu dengan selalu berbuat dan berkata kasar yang menyakiti hatiku seperti memukul, menampar, mencambuk, menghina, mencaci-maki, memfitnah, atau bahkan yang lebih parahnya lagi .... "

"Kau bermain dengan wanita di belakangku Keyvan, bisa dikatakan kau berselingkuh dan mengkhianati cinta serta pernikahan suci kita. Kalau sampai itu terjadi dan aku sudah tak sanggup menahan rasa sakit yang kau torehkan padaku, maka izinkan aku meninggalkanmu membawa anak kita dengan seberkas surat perceraian yang telah kutanda tangani nantinya, bolehkah aku melakukan hal tersebut?" balas Kaira mulai mengeluarkan bulir kristal bening dari pelupuk matanya.

"Itu hakmu, Sayang! Namun, setiap orang pasti bisa mendapatkan sebuah kesempatan kedua, bukan?"

"Ya, itu benar! Akan tetapi jika kesempatan kedua telah kuberi dan kau masih bersikap sesuka hati dan kembali menyakitiku, maka aku tak akan segan untuk meninggalkanmu selamanya tanpa adanya sebuah celah untuk kau mendapatkan kesempatan ketiga. Satu hal yang pasti jika itu memang benar terjadi, Sayang! Jangan pernah berharap kau bisa menemuiku ataupun anakku setelahnya, Keyvan!"

"Baik, aku sepakat!"

Setelah itu Keyvan kembali melajukan mobilnya menuju rumah kedua orang tua sang istri guna membereskan barang serta perlengkapan gadis kecilnya untuk pindah ke rumah baru mereka sore nanti. Selama perjalanan, tak ada satu pun yang berbicara karena mereka berdua sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Hingga tanpa mereka sadari, mobil tersebut sudah memasuki pelataran rumah besar milik Keluarga Wirawan.

***

Hari telah berganti, tiba saatnya kedua pengantin baru yang terikat karena sebuah perjodohan harus menjalankan kegiatan sehari-hari mereka, yaitu bersekolah dengan suasana dan status yang baru. Kaira berjalan dengan diantar oleh supir pribadi Keyvan yang bernama Supriyadi karena pagi-pagi sekali Keyvan harus berangkat sekolah dengan alasan tugas OSIS yang harus dihadiri olehnya.

Kaira pun tak masalah akan hal itu, akan tetapi ia menyuruh Keyvan sarapan terlebih dahulu karena ia mengetahui bahwa suaminya itu memiliki riwayat maag sejak kecil dan itulah sebabnya ia akan membuat Keyvan makan dengan teratur.

"Makasih ya Mang Adi, insyaallah nanti kalau Ai gak pulang bareng Keyvan, Ai akan telepon Mang Adi untuk jemput Ai di sekolah. Ai masuk dulu ya Mang, assalamualaikum!" seru Kaira menyalami tangan Supriyadi.

Bisakah Aku Bahagia? (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang