Setelah pembicaraannya dengan Keyvan di cafe, Kaira sudah memutuskan untuk kembali hidup bersama sang suami dan memberikan pria yang telah berhasil memporak-porandakan hati serta hidupnya kesempatan kedua.
Kaira selalu berharap dan berdoa dalam sujudnya supaya Keyvan mendapatkan hidayah dari sang pemilik seluruh kehidupan di alam semesta ini. Hal itupun terbukti saat Keyvan mulai memberikan sedikit perhatian dan sebuah perubahan padanya juga anak mereka, akan tetapi Kaira tak akan goyah karena ia tak ingin terjebak dalam lubang yang sama untuk kedua kalinya.
"Ferly, aku ke kantor dulu ya. Kamu hati-hati di rumah dan jangan bekerja yang berat-berat!" seru Keyvan mengalihkan perhatian Kaira yang sedang memasak di dapur.
"Gak mau makan dulu? Aku udah masak untuk kamu loh, Mas. Masa gak mau dimakan?"
"Maksudnya aku itu aku mau ke kantor setelah makan masakan istri aku ini dong, masa iya aku gak mau makan masakan yang susah payah istri aku buatin. Kan entar aku bikin kamu sedih lagi," balas Keyvan membuat Kaira tersenyum.
Lantas wanita berbadan dua itu menyiapkan masakan yang ia buat di atas meja makan, tak lupa juga ia menyiapkan masakan spesial untuk Keyvan dan dirinya sendiri. Tak perlu diragukan lagi masakan yang dibuat oleh Kaira, satu kalimat yang dapat Keyvan katakan setelah menyantap masakan sang istri, yaitu enak dan tiada duanya!
"Gimana? Enak, nggak?" tanya Kaira.
"Sungguh, masakanmu ini enak sekali Sayang! Bahkan aku tak bisa berhenti untuk mengunyah masakanmu itu, boleh aku nambah?"
"Silakan Mas Cio, aku seneng kamu suka sama masakanku sekarang. Gak kaya dulu di mana kamu selalu membuang masakanku ini," tukas Kaira tersenyum miris saat ingatan buruk itu melintas di pikirannya.
Melihat perubahan pada raut wajah sang istri, buru-buru Keyvan mengambil tangan mungil Kaira dan menggenggamnya lembut seraya berkata.
"Sayang, maafkan segala perbuatan burukku selama ini, ya? Aku akui rasa sakit itu tak akan pernah hilang dari dalam hatimu sampai kapan pun, tetapi aku akan buktikan dan akan aku tebus kesalahanku di masa lalu dengan kebahagiaan yang melimpah nantinya. Bantu aku untuk berubah dan menebus segalanya, ya?"
"Mas, dengan kamu perhatian dan berubah seperti ini tanpa ada niatan untuk melukaiku kembali aku sudah seneng kok. Tanpa kamu minta aku selama ini selalu membantu dan mendoakanmu setiap malamnya," sahut Kaira tersenyum lembut.
"Terima kasih Sayang, terima kasih!"
"Sama-sama Mas, yaudah aku tambahin nasi dan lauk kamu, ya? Habis itu kamu segera ke kantor lalu kembali secepat mungkin, aku selalu mendoakan yang terbaik untukmu dan aku selalu menunggumu pulang."
"Okey, siap!"
Pasutri tersebut menyantap kembali makanan mereka dengan khidmat, tak lupa dengan senyum bahagia yang terpancar di wajah mereka. Mereka tak tau saja masalah besar yang akan kembali menyapa bahtera rumah tangga mereka ini, semoga saja apa pun masalahnya nanti mereka bisa menghadapinya dengan kepala dingin tanpa adanya niatan untuk mengakhiri hubungan mereka dengan suatu perpisahan atau perceraian seperti sebelumnya.
"Aku berangkat, ya? Assalamualaikum bidadari surgaku, Papa berangkat dulu ya Nak. Hati-hati di dalam sana dan jagalah Mama kamu dengan baik, jangan bikin dia kesusahan saat gak ada Papa di samping kalian!"
Penuturan Keyvan barusan berhasil membuat cairan kristal bening menetes begitu saja membelai wajah cantik Kaira. Tersadar bahwa sang istri menangis, Keyvan buru-buru menghapus cairan kristal itu dan memasang raut paniknya.
"Kamu kenapa nangis? Maafin aku yaa kalau lagi dan lagi aku bikin kamu sedih, maafin aku Ferly ... maaf!"
"Nggak Mas Cio, aku gak nangis kok. Aku cuma terharu aja sama pemandangan yang aku lihat serta perhatian yang aku dapat dari kamu saat ini, aku nangis bahagia dan aku gak nangis karena bersedih!"
"Huft ... syukurlah, Mas khawatir Sayang. Mas gak mau kehilangan kamu lagi, sudah cukup kemarin Mas memhuat kesalahan besar yang membuatmu tersakiti. Sekarang nggak lagi, Mas kapok!"
"Kalau Mas gak mau aku pergi, jangan lagi buat aku tersiksa baik secara batin maupun secara fisik! Tanamkanlah rasa kepercayaan yang besar padaku dalam diri kamu, niscaya aku gak akan pergi lagi dari hidup kamu, Mas!"
"Insyaallah, bantu aku yaa."
"Kamu gak jawab salam aku tadi, assalamualaikum istriku tersayang."
"Waalaikumussalam Mas suami, jaga serta tutup mata dan hati saat di luar rumah, ya? Jangan jelalatan matanya kalau gak mau aku colok tu mata!" peringat Kaira garang.
Keyvan tertawa keras dan berkata. "Siap istriku, tapi gak janji kalau aku jaga serta tutup mata nantinya."
"Heh!"
"Nggak Sayang, maksudnya kalau aku tutup mata entar gimana kalau aku mau jalan dan nyetir? Kan nanti bisa bahaya, kamu gimana sih!"
"Gak gitu maksud aku Mas Cio! Masa kamu gak paham sih, maksud dari ucapanku ini?"
"Okey aku paham Sayang, aku berangkat dulu ya ... bye Nyonya Keyvan Edward!"
"Goodbye my husband!"
Setelah itu Keyvan masuk ke dalam mobilnya lalu melajukan mobilnya menuju kantor tempat ia bekerja. Memang setelah pembicaraannya dengan Kaira di cafe saat itu, Keyvan memutuskan untuk membangun kembali perusahaan sang papa agar dia bisa memberikan nafkah kepada Kaira seperti seharusnya. Tidak mungkin jika dirinya harus mengandalkan uang warisan sang papa saja, lebih baik warisan itu ia gunakan untuk hal yang bermanfaat lainnya.
Keyvan bekerja di kantor dari sepulang sekolah hingga pukul delapan malam, lalu kemudian ia akan menghabiskan waktunya dengan sang istri serta menebus kesalahannya di masa lalu. Namun, entah apa yang akan dia lakukan jika nantinya terdapat berita yang dia terima dari orang asing mengenai istrinya itu. Percaya akan rumor itukah? Atau dia tetap mempertahankan dan memperkokoh tembok kepercayaannya yang besar kepada sang istri?
***
Ting!
Ting!
Ting!"Siapa sih, ganggu banget! Gatau orang lagi kerja apa, ya? Ngirim pesan gak kira-kira," monolog Keyvan lalu meraih handphone-nya yang berada di samping laptop.
"Foto dan video? Dari siapa ya? Kok nomornya asing banget, bikin penasaran aja dah."
Unknow
•> Lihatlah video ini, Keyvan! Istri lo itu gak sebaik yang lo kira, gue punya bukti kalau lo gak percaya.Dalam video itu terlihat seorang gadis berhijab syar'i sedang berboncengan dengan pria yang tidak begitu Keyvan kenali postur tubuhnya. Namun, untuk sang wanita Keyvan amat kenal siapa dia. Dia adalah Kaira istri tercintanya, melihat hal itu pastinya membuat emosi Keyvan memuncak seketika.
Kia, kamu gak mau ceraikan suami kamu itu?
Kenapa emangnya? Ada masalahkah?
Yaa nggak sih, kamu kan udah sering dihina, dicaci-maki, disiksa, dan bahkan kamu selalu dijadikan pelampiasan hasrat serta emosi suami kamu itu, Sayang.
Mungkin Mas Cio akan segera aku gugat cerai, tetapi gak sekarang karena-
Tanpa melihat kelanjutan video itu, Keyvan buru-buru mematikannya dan bergegas kembali ke rumah dengan emosi yang sampai pada batasnya mencuat begitu saja di dalam dirinya tanpa dapat ia kendalikan.
Kira-kira hal apa yang akan terjadi pada Kaira selanjutnya?
Akankah Keyvan meminta klarifikasi terlebih dahulu pada istrinya yang saat ini sedang berbadan dua?
Ataukah Keyvan akan kembali menyiksa Kaira seperti dahulu?
Dan jika sikap tempramen Keyvan itu kembali, akankah Kaira akan kembali menggugat cerai lalu pergi dari kehidupan Keyvan?
Bersambung....
KAMU SEDANG MEMBACA
Bisakah Aku Bahagia? (END)
Teen Fiction"Ayah, bunda, bisakah aku bahagia?" "Ayah, bunda, aku lelah. Bolehkah aku pergi menyusul kalian saja?" "Tuhan, bisakah aku bahagia? Walau sesaat saja, bisakah aku mendapatkan kebahagiaanku di dunia yang kejam ini?" "Tuhan, tak bisakah aku mendapatka...