41.

3.7K 233 0
                                    

HAI READERS LAKNAT KU!! APA KABAR? KNGEN GUA G? BTW INI UDH SEBULAN SETELAH SAYA ISTIRAHAT AHAHAHAH(TAPI SERIUS GUA BENER" SELAMA SEBULAN KGA NULIS, YA NAMANYA JUGA ISTIRAHAT HAHAHA).

-

---

Setelah sakit kepalanya menghilang, sekarang ia mulai paham bagaimana hubungannya dengan Cavine a.k.a Belina.

"Gue benci sama lo? Ga kebalik nih?" Tanya Briana sambil mengangkat sebelah alisnya

"Maksud kamu?" Tanya Cavine bingung.

"Selama ini kan gue menghindar dari lo Karna gue pikir lo benci sama gue, dan lo muak liat muka gue" ucap Briana

"H-hah? Jadi selama ini Abang salah paham ke kamu dan begitu juga sebaliknya?" Tanya Cavine

"Yeah, I think so" ucap Briana acuh

Cavine yang mendengar hal itu langsung tersenyum bahagia, akhirnya ia bisa mengakrabkan diri dengan Briana.

Tidak lama kemudian semua keluarga besar Leonard telah berkumpul di ruang makan, mereka semua mulai makan malam bersama dengan tenang.

10 menit kemudian semua nya telah selesai makan, dan saat ini mereka di suruh berkumpul di ruang keluarga. Namun sebelum keruang keluarga Briana meminta kepada salah satu ART rumahnya untuk memanaskan Martabak telor yang ia beli sore tadi.

Di ruang keluarga mereka semua sedang berbincang-bincang satu sama lain, ada beberapa yang menonton Tv dan ada yang bermain game. Saat Briana datang ia langsung mendudukkan dirinya di kursi single, melihat Briana duduk di kursi single Cavine langsung pindah tempat ia duduk di lantai, lebih tepatnya di depan kursi single Briana.

Briana yang melihat itupun hanya acuh, lalu seperti biasanya. Mereka mulai membicarakan tentang apa yang mereka alami, berbeda dengan Briana yang hanya bermain Hp nya selagi menunggu martabak nya tiba.
Beberapa menit kemudian martabak Briana datang.

"Misi non, ini martabak nya sudah bibi panaskan" ucap seorang ART

"Terima kasih bi" ucap Briana selagi mengambil martabak nya.

Mereka yang melihat itupun bertanya-tanya, apakah yang dibawa Briana itu? Mengapa sangat wangi? Pikir mereka.

"Sayang itu apa sih?" Tanya Mami Carol

"Oh, ini namanya martabak telor mi. Mami harus nyobain deh, ini itu salah satu makanan favorit Briana" ucap Briana sambil menyodorkan piring martabak ke dekat maminya.

Dengan ragupun mami Briana mencoba martabak itu, dan....BUMMM! Ia terkejut, karena rasa martabak itu sangat enak. Rasa asin serta gurih bercampur menjadi satu, mata mami Carol pun berbinar. Briana yang menyadari itupun tersenyum, ia tau ini adalah kali pertama maminya mencicipi makanan itu.

Briana berfikir bahwa orang-orang kaya sangat rugi karna mereka melewatkan makanan-makanan enak pinggir jalan seperti Martabak dan lainnya.

"Woahh!! Kok ini enak banget sih?!" Ucap mami Carol dengan mata berbinar

"Iya kan mi? Daddy juga cobain deh" ucap Briana sambil menyodorkan piring martabak ke Daddy nya.

"Emm, sayang.. itu minyaknya banyak banget, apa gak papa?" Tanya Daddy Briana dengan ragu

"Yaelah dad, lebay amat. Udah makan aja dijamin ga bikin mati" ketus Briana

"Hussstt!! Mulutnya" tegur mami Carol

"Hehe, maaf mi. Lagian daddy lebay banget sih" ucap Briana sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

Daddy Briana yang awalnya ragupun akhirnya memutuskan untuk mencobanya karena paksaan sang istri dan anak.

"OMG?! INI MAKANAN APA? KOK BISA SEENAK INI SIH?!" Ucap daddy Briana heboh

"Ck, tadi aja sok ga mau. Sekarang heboh sendiri" ketus Briana.

"Ya mana Daddy tau kalo ternyata rasanya seenak ini? Ini makanan restoran mana sih? Kok enak banget, apa kita pekerjakan chef restoran nya aja sekalian ya?" Ucap Daddy

"Ini itu makanan pinggir jalan Daddy.  Duh dasar orang kaya, taunya makanan restoran Mulu. Sekali-kali kek gitu nyobain makanan kaki lima, makanan pinggir jalan" Ucap Briana melas

"Wahhh, daddy baru tau kalo ternyata makanan pinggir jalan bisa seenak ini!!" Ucap daddy Briana.

Sedangkan yang lain, mereka hanya menyimak perdebatan kecil antara Briana dan orang tuanya. Dan tidak lupa beberapa dari mereka sudah menelan ludah mereka sendiri dikarenakan mereka juga ingin mencoba nya namun ego mereka sangat tinggi.

I'm Not Belinda, I'm Briana!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang