"Besar juga ya nyali Lo" ujar Agus sambil mendekat ke arah Briana
Abbas yang melihat itupun merasa khawatir melihat Briana di dekati oleh Agus dkk. Briana yang menyadari bahwa Abbas mengkhawatirkan dirinya pun mengangguk pada nya sembari tersenyum seolah mengisyaratkan bahwa ia baik-baik saja.
"Eh bentar deh,, Lo bukannya anak kelas sebelah itu yah? Dilihat-lihat Lo cantik juga, gimana kalau Lo main sama kita-kita setelah pulang sekolah nanti?" Tanya Agus sambil memegang dagu Briana
Tanpa ba-bi-bu Briana langsung memelintir tangan Agus dan membantingnya ke lantai. Abbas yang melihat hal tersebut pun melotot tak percaya, bagaimana mungkin gadis sekecil ini mampu membanting seorang pria yang dua kali lebih besar dari nya?
"Bangsad! Lo semua ngapain diam aja?! Hajar ni cewek!!" Kesalnya, teman-teman nya pun langsung maju bersamaan menghajar Briana
Bugh!!
Bugh!
Bugh!!!
Tak butuh waktu lama Briana berhasil membuat mereka merintih kesakitan dan terbaring di lantai. Siswa/i yang menyaksikan ke bungasan Briana saat menghajar mereka pun merintih seolah mereka bisa merasakan seberapa sakitnya pukulan Briana.
"Awas aja kalau sampe gue liat Lo gangguin dia lagi" ucap Briana sembari berlalu ke arah Abbas.
"Lo gkpp?" Tanyanya
"I-iya, makasih ya.. kamu gak luka kan?" Ucap Abbas
"Aman, oh iya gue baru pertama kali liat muka Lo. Lo anak baru ya?" Tanyanya
"Iya, aku baru pindah hari ini" jawab Abas
"Oh gitu, kenalin gue Briana. Lo?" Sembari mengulurkan tangannya
"A-aku Abbas" membalas uluran tangan Briana
"Oke deh, kalau gitu gue duluan ya. Gue mau ke kantin nih" ucapnya
"Ehmm,,, bolehh bareng gak? Aku juga mau ke kantin, tapi aku gak tau kantinnya dimana" ujar Abbas sambil menunduk malu
"Boleh, yuk!" Ajak Briana sambil menggandeng bahu Abbas.
Abas sangat terkejut saat Briana menggandeng bahu nya, pasalnya mereka baru kenal dan dia langsung menggandeng nya begitu saja?! Tentu itu membuatnya terkejut.
Sesampainya di kantin ia langsung mendatangi Erwin dkk.
"Dari mana aja Lo bri? Lama bener dah, nih pesanan Lo" ujar Bagas
"Thanks gas, oh ini tadi gue nolongin dia yang lagi digangguin sama komplotannya si Agus. Oh iya bas kenalin ini temen-temen gue, dan kalian ini namanya Abbas dia murid baru disini" ucap Briana sembari memperkenalkan mereka
"H-halo, nama aku Abbas" ucap Abbas sambil menunduk
"Hai, gue Bagas. Dia Adam, dan yang itu namanya Erwin. Salam kenal" ucap Bagas
"Lo ngapa nunduk Mulu sih? Emang dilantai ada apaan dah??" Kesal Briana
"E-ehh?? Engga, aku cuma gugup aja" balasnya
"Yaelah Sans aja kali, mereka gak makan orang kok" jawab Briana
"E-ehh? Iyaa" lalu mendongak perlahan menatap yang lainnya.
"Lo mau makan apa?" Tanya Briana
"Aku mau bakso aja satu sama es teh" jawabnya
Brianapun segera memanggil ibu kantin dan memesankan makanan milik Abbas, setelah pesanan Abbas tiba mereka pun mulai melahap makanan mereka sembari mengobrol ringan. Kecuali Abbas yang hanya berdiam diri mengamati perbincangan mereka.
____
Bel pulang telah berbunyi, kini seluruh siswa/i bergegas menuju rumah masing-masing.
Saat Briana ingin pulang ia tidak sengaja melihat Abbas sedang duduk di halte sendirian, Briana pun mendatanginya.
"Woi, ngapain Lo disini?" Tanyanya
"O-oh, lagi nungguin angkutan umum bri" jawabnya
"Naik, biar gue antar" ucap Briana sembari mengisyaratkan agar Abbas naik ke motornya
"E-ehh, gak usahh. Nanti ngerepotin kamu" balas Abbas merasa tidak enak kepada Briana
"Yaelah, sans aja kali. Udah buru"
Abbas pun naik ke motor Briana dengan ragu, sejujurnya ia sedikit takut di bonceng oleh Briana yang badannya lebih kecil dari nya itu. Bahkan motor yang ia kendarai pun terbilang sangat besar untuk nya yang kecil itu.
"Udah? Pegangan" ucap Briana dan dituruti oleh Abbas.
Setelah itu Briana langsung menancapkan gas nya dan melaju dengan kecepatan diatas rata-rata hingga membuat Abbas mengencangkan pegangan nya yang melingkar di pinggang kecil Briana.
Beberapa siswa/i yang masih berada di sekitar lokasi sekolah menyaksikan Abbas yang dibonceng Briana pun ikut terkejut sekaligus iri melihat Abbas memeluk pinggang Briana.
15 menit kemudian mereka telah sampai di pekarangan rumah Abbas, Abbas pun segera turun dari motor Briana.
"Makasih banyak ya bri, dan maaf aku udah ngerepotin kamu" ucap Abbas
"Gkpp elah, Sans aja kali. Yaudah deh kalau gitu gue langsung balik ya" pamit Briana. Saat Briana hendak menangkap gas ia terhenti karena Abbas.
"Em, anu.. b-boleh minta nomor kamu gak?" Tanyanya
"Aku cuma mau temanan sama kamu doang kok, k-kalau kamu gak mau kasih gkpp aku gak maksa kok" lanjutnya
"Mana handphone lo?" Tanya Briana sambil menadahkan tangan nya .
Mendengar itu Abbas langsung tersenyum dan memberikan handphone nya pada Briana. Setelah selesai menulis nomornya Briana pun mengembalikan handphone Abbas.
"Makasih Yaa" ucapnya sambil tersenyum
"Hm, yaudah gue cabut ya" balas Briana dan diangguki oleh Abbas.
Briana pun segera menancapkan gas nya dan langsung bergegas pulang.
Sesampainya di rumah Briana langsung bergegas ke kamarnya, dan membersihkan diri lalu setelah itu ia pergi ke dapur untuk mengisi perutnya yang keroncongan sejak tadi.
Setelah selesai mengisi perutnya yang kosong Briana langsung melanjutkan rutinitas nya, yaitu pergi ke markas sang opa.
Kini bisa di bilang Briana adalah calon pemimpin mereka, dikarenakan sang opa pasti akan pensiun jadi Dean diperintahkan oleh tn. Leonardo untuk mempersiapkan Briana sebagai pemimpin berikutnya.
Dan tn. Leonardo a.k.a Opa Belinda yang asli kini telah mengetahui bahwa Briana adalah jiwa yang tersesat di dalam tubuh Belinda. Beliau juga sudah tau jika sebenarnya cucu aslinya dibunuh oleh seseorang.
Beliau menerima Briana apa adanya, dan meminta kepada Briana untuk membalaskan dendam cucunya. Ia juga meminta hal tersebut dirahasiakan dari siapapun kecuali orang tua Belinda dan tn. Leonardo sendiri.
_____
"Hai uncle" sapa Briana
"Oh hai ana" balas Dean
"Ngomong-ngomong bagaimana perkembangan tentang orang itu? Apa dia sedang merencanakan sesuatu?" Tanya Briana dengan nada serius
"Ya, aku meminta Roger untuk mengawasinya. Kata Roger mereka sedang merencanakan sesuatu terhadap mu ana, berhati-hatilah" jawab Dean.
"Hm, baiklah. Suruh Roger untuk terus mengawasi mereka" ucap Briana dan di angguki oleh Dean.
"Oh iya uncle, Ian ada dimana?" Tanya Briana
"Dia sedang berada diruang latihan bersama yang lainnya" jawab Dean
"Baiklah kalau begitu aku pergi mendatangi nya dulu, aku ingin bertanya sesuatu padanya" ucap Briana lalu berlalu menuju ruang latihan.
Okay segitu dulu yaaaa readers byee"!!
Semoga lancar puasanya Yaa!!
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Not Belinda, I'm Briana!
AksiTbh cerita ini author bikin krna pemikiran author yg sangat rendom:) tpi author jamin psti klean suka! Belum di revisi, mungkin setelah tamat?? Mengisahkan seorang gadis yang sangat tertarik dengan perpindahan jiwa(transmigrasi) dan berakhir bertran...