SERIES KE-2
Ketika takdir mempertemukan Piter dengan sang mate, namun dipisahkan dengan keadaan. Akankah mereka akan kembali bersatu?
Bagaimana Piter menghadapi matenya yang memiliki dua sisi yang berbeda?
.
Masa lalu Piter selalu mencari celah untu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Nah Piter, cantik bukan!" seru Vierra menarik Hana dari ruang ganti.
"Kau tidak boleh terpesona!" ketus Vierra pada Rafael yang dibalas tawa pemuda itu.
Hana menunduk malu, gadis itu melepas baju kelonggaran dan rok yang terlalu panjang miliknya dan menggantinya dengan yang baru atas permintaan Vierra. Sebenarnya ini style asli di sekolah mereka yang elit namun Hana yang selalu ingin terlihat rapi jadi pakaiannya terlihat sedikit kebesaran.
Sekarang pakaian itu tampak pas ditubuh Hana, dengan tubuhnya yang hanya sebatas dagu Piter dan badannya yang terbilang mungil dia terlihat cantik dan anggun dengan pakaiannya yang ini.
"Cantik!" puji Piter yang baru sadar dari keterpesonaannya yang membuat Hana memalingkan wajahnya malu.
"Tapi ini terlalu pendek Vierra." ucap Hana menurunkan roknya yang hanya setengah pahanya.
"Itu bagus Hana!"
"Cari yang sedikit lebih panjang aku tidak suka jika milikku dilihat orang lain." ucapan posesif yang keluar dari mulut membuat Hana langsung kembali ke ruang ganti. Astaga jantungnya!
Vierra tertawa merasa lucu dengan Hana, dia senang sekali menggoda Hana yang masih setengah polos.
"Ini terlalu banyak!" seru Hana ketika mereka akan membayar kekasir.