"YUHU PANTAI!"Salah satu hal yang paling indah adalah ketika libur sekolah kita piknik bersama orang-orang tercinta. Termasuk termasuk ke-7 remaja yang baru saja sampai di pantai yang cantik dan menyenangkan.
"Nona Ghea villa yang anda pesan sudah kami siapkan!" ucap seorang pria paruh baya yang berpakaian rapi.
Ghea menatap teman-temannya. "Kita akan membereskan dulu barang yang kita bawa setelah itu kita akan kembali ke sini!"
"Terimakasih paman!" ucap Ghea dan Hana serempak membuat kedua gadis itu tertawa. Manis sekali untuk Piter dan Arlan yang ikut tersenyum tipis!
Villa yang mereka sewa memiliki 5 kamar ketiga gadis itu akan tidur di satu kamar sedangkan para pria akan tidur di kamar masing-masing.
Sebenarnya ada villa yang memiliki 3 kamar namun karena Piter ingin sendiri di kamarnya, jadi mereka menyewa villa itu padahal itu hanya alasan Piter agar dia bisa mengajak Hana tidur berdua dan itu didukung oleh Rafael dan Arlan. Dasar!
"Kalian lihat yang aku bawa!" seru Vierra tersenyum miring mengangkat pakaian laknat yang membuat Hana dan Ghea menjatuhkan rahang mereka. Bikini!
"Oh sepertinya aku tidak ikut! Aku tidak ingin ditelan Arlan!" Ghea meringis ngeri sendiri membayangkan reaksi Arlan melihat dirinya memakai pakaian laknat itu.
Hana apa lagi gadis itu menatap pakaian yang diangkat Vierra horor yang ada nanti Hana masuk angin karena berniat bermain air pantai.
Hana berucap sembari meringis. "Aku takut masuk angin!"
Gubrak
Vierra dan Ghea menepuk kuning mereka mendengar jawaban polos Hana terlalu realita. "Tidak jadi!" dengus Vierra jadi kesal sendiri!
Hana menghembuskan nafas lega.
"Ge! Kau tahu body Hana. Euh mantap!" seru Vierra menggerakkan tangannya membentuk pola tubuh dengan lekukan gitar.
Mata gadis itu berbinar, Ghea menatap Hana memohon dan berucap. "Hana aku ingin melihat tubuh boleh!"
Plak
Tuk
Ghea meringis karena mendapatkan dua serangan sekaligus, Vierra mengeplak kepalanya sedangkan Hana menyentil keningnya. Gadis itu mengerucutkan bibirnya sebal!
"Aku mendadak ngeri sekamar denganmu Ge!" Vierra menatap Ghea horor menutupi dadanya membuat Ghea kesal.
"Enak saja! Aku masih menyukai roti sobek!" dengus Ghea merajuk menghentak hentakan kakinya dan memasuki kamar mandi.
Hana tertawa merasa lucu, kemudain menggelengkan kepalanya. "Ghea bila merajuk lucu ya! pantas saja Arlan suka!"
Kali ini Vierra menatap Hana horor. "Sepertinya kau tertular Ghea!" pekik Vierra yang membuat Hana membelakkan matanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SF 2 : Prince's Mate
WerewolfSERIES KE-2 Ketika takdir mempertemukan Piter dengan sang mate, namun dipisahkan dengan keadaan. Akankah mereka akan kembali bersatu? Bagaimana Piter menghadapi matenya yang memiliki dua sisi yang berbeda? . Masa lalu Piter selalu mencari celah untu...