"Maaf Tante, tapi aku bukan pacar Piter." ucap Hana canggung saat mereka duduk bersantai di ruang tamu.
Hana kesal setengah mati melihat Vierra yang cekikikan bersama Rafael di kursi lain. Gadis itu menjebaknya!
Nadine mengerutkan keningnya bingung tapi kemudian tersenyum mungkin putranya itu belum menyatakan perasaannya kepada Hana mengingat Hana hanya manusia biasa.
"Tidak apa-apa! Kau tetap akan menjadi jadi calon menantuku!" Nadine memegang tangan Hana membaut gadis itu sedikit tersentak dan menatap Piter.
Piter tersenyum kecil. "Panggil saja ibuku dengan panggilan ibu."
"Nah betul sekali! Kudengar dari Piter jika orang tuamu sudah tiada jadi anggap saja aku orang tuamu." ucap Nadine lembut membuat hati Hana terusik.
Sudah lama sekali Hana tidak memanggil seseorang dengan panggilan ibu, mata gadis itu sedikit berkaca-kaca. Hatinya menghangatkan mendapat sambutan baik dari keluarga Piter, rasanya jadi ingin memeluk Piter.
Membuat Nadine kaget. "Oh maafkan aku! Apa aku menyinggungmu?" wanita yang masih tampak awet muda itu mengusap punggung Hana.
Hana mencoba untuk tersenyum. "Maaf, aku sedikit terbawa suasana."
Nadine tersenyum tipis. "Tidak perlu minta maaf! Kau gadis yang baik putraku tidak akan salah memilih menantu untuk keluarga Alxander."
Wajah Hana merona malu jantungnya juga berdetak tidak karuan dari tadi. Rasanya sedikit tidak pantas dirinya berada di posisi ini karena status kasta mereka berbeda.
"Wah siapa ini? Ini pacarmu Pit?" tanya seorang wanita yang sepertinya seumuran dengan Nadine duduk disamping Hana menggeser Piter, membuat pemuda itu berdecak sebal.
"Hallo! Aku Ane bibinya Piter, adik ayahnya Piter dan ibunya Thomas." ucap Ane menjabat tangan Hana senang.
"Ma! kau membuat anak orang pusing." dengus Thomas kesal melihat tingkah ibunya yang seperti anak muda.
"Diam kau! Sebaiknya kamu segera carikan aku menantu kau tidak iri dengan saudara-saudaramu!" ketus Ane menatap tajam putra semata wayangnya.
"Sedang usaha!" kemudian pemuda itu beranjak menjauh. "Dipikir cari perempuan gampang apa!"
Hana tertawa kecil melihat interaksi anak dan ibu itu, ternyata keluarga Piter cukup menyenangkan. "Aku Hana Tante!"
Ane mendelik tajam membuat Henna sedikit takut, apa dirinya salah bicara. "Aku tidak suka dipanggil tante kesannya seperti sudah tua panggil aku aunty cantik!"
Hana tersenyum kecil merasa lucu dan mengangguk manis. "Baik aunty ca.. cantik!"
"Bagus! Kau manis jika menurut." Hana tersenyum saja bingung harus berkata apa lagi.
"Aku belum berkenalan dengan pacar Piter, mana?" Hana mengerjap kaget ketika seorang wanita kembali datang kali ini agak sedikit lebih muda dari ibu dan Bibi Piter.
KAMU SEDANG MEMBACA
SF 2 : Prince's Mate
Lupi mannariSERIES KE-2 Ketika takdir mempertemukan Piter dengan sang mate, namun dipisahkan dengan keadaan. Akankah mereka akan kembali bersatu? Bagaimana Piter menghadapi matenya yang memiliki dua sisi yang berbeda? . Masa lalu Piter selalu mencari celah untu...