Chapter 20: Tentang Regina

3.1K 388 7
                                    

Hana terbangun disebuah kamar asing yang maskulin dan bernuansa coklat muda yang estetik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hana terbangun disebuah kamar asing yang maskulin dan bernuansa coklat muda yang estetik. Terlihat jelas sekali jika ini kamar yang sangat mewah, yang memilikinya hanya orang-orang yang tertentu kelas atas. Apa daya dirinya kelas rendah yang hanya bisa insecure!

"Syukurlah kau sudah bangun!" helaan nafas lega keluar dari bibir seksi Piter

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Syukurlah kau sudah bangun!" helaan nafas lega keluar dari bibir seksi Piter.

Han meringis memegang kepalanya, dia tidak ingat apapun kecuali dirinya seperti sedang nonton film dimana Hana sedang menjadi pemeran utama. "Ini dimana Piter?" tanya Hana saat Piter memegang tangannya.

"Mansionku! Minumlah agar tenggorokanmu tidak kering!" titah Piter perhatian. Manis sekali!

"Dimana Zoe? Terakhir yang kuingat... Em.. ada kelompok pria berkulit putih pucat dan... bermata merah datang rumahku dan melukai para penjaga yang dikirim olehmu!" ucap Hana mencoba mengingat kepingan memori sebelum dirinya tidak ingat apa-apa. Kepalanya sakit!

"Kau tidak perlu memaksakan diri untuk menceritakannya jika itu menyakiti dirimu lagipula aku sudah mengetahuinya dari Zoe!" Piter meraih tangan Hana dan mengusap rambut gadis itu hingga sebuah senyuman hangat terbit dibibir Hana.

"Untuk sementara waktu kau dan Zoe akan tinggal dimansion ini!" putus Piter sepihak.

Hana mendelik pada Piter telinganya tidak bermasalah bukan? Enak sih siapa yang gak mau tinggal di rumah sultan. Tapi..

"Lalu bagaimana dengan rumahku? Aku juga tidak enak hati jika terlalu sering merepotkanmu!" perkataan Hana berhasil membuat wajah hangat Piter berubah datar.

"Dengar Hana!" Piter memegang kedua baru gadis itu sehingga Hana bisa menatap mata Piter dengan jelas. "Aku tidak pernah merasa kerepotan apalagi jika itu mengenai dirimu. hilangkan pikiran bodohmu yang mengatakan jika kau tidak pantas untukku!" Hana terdiam melihat sorot tulus dari kedua bola mata Piter. Tapi Hana ragu!

"Tapi itu kenyataan Piter! Kita memang beda kas..."

Cup

Ingat! Hana akan diam jika Piter menciumnya dan itu berhasil!

SF 2 : Prince's Mate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang