Rasa sabar Piter sedang diuji ketika menghadapi Regina, karena gadis itu bener-benar membuat amarah Piter rasanya ingin meledak.
Lihat sekarang! Gadis itu tampak santai menggigit apelnya sembari duduk di kursi dekat arena latihan. Tapi bukan itu yang jadi masalahnya!
Pakaian yang digunakan Regina membuat para pria enggan mengalihkan pandangan dari tubuh menggoda gadis itu. Kaos lengan panjang berwarna hitam yang mencetak bentuk tubuhnya, celana berwarna hitam terbuat dari kulit, pendeknya sekitar 20 senti diatas lutut. Belum lagi rambut yang dicepol asal membuatnya tampak seksi!
Thomas tertawa terpingkal-pingkal melihat Piter yang kelimpungan dengan pakaian yang dikenakan Regina yang entah dari mana datangnya.
"Kau niat tidak melawanku Aku sudah ngantuk karena Kau dari tadi hanya menatapku tajam!" kesal Regina menguap lebar, bahkan sedang menguap saja gadis itu masih sempat berpose seksi.
Sial! Maki Piter dalam hati membuat Luc yang berada di dalam dirinya tertawa mengejek.
"Tahan dirimu Piter, kau seakan ingin menelanjanginya disini!"
"Sial! Dia menguji kesabaranku yang setipis kertas!"
Sekarang Piter jadi sedikit menyesal karena memanggil Regina jadi merindukan Hana yang kalem.
Piter membuka atasannya sehingga hanya tersisa kaos tipis yang mencetak tubuhnya membuat para wanita yang melihatnya menelan ludah kasar. Regina mengendus malas memutar bola matanya mengalihkan pandangannya setelah melihat Piter yang sedang tebar pesona!
Piter maju terlebih dahulu memasuki arena tanpa membawa satu senjata pun disusul oleh Regina yang menatap Piter remeh.
"Kau yakin tidak akan menggunakan senjata!" Sekarang Piter tahu seberapa angkuh gadis yang berada dihadapannya ini.
Piter hanya memberikan kode kepada Regina untuk menyerang terlebih dahulu dan itu tidak disia-siakan oleh Regina karena dia menyukai sesuatu yang menantang.
Regina hanya menggunakan katana miliknya untuk melawan Piter di awal kekuatan mereka terlihat seimbang tapi semakin lama terlihat lonjakan dari kekuatan Piter membuat Regina kewalahan dan geram.
Sesekali Piter mengelus lembut perut gadis itu dalam beberapa adegan dimana Regina akan menyerang dirinya. Tentu saja itu membuat Regina semakin geram sedangkan Piter tersenyum miring senang sekali menggoda sosok lain ini.
"Kau mempermainkanku! Keluarkan semua kekuatanmu Alpha!" bentak Regina kesal, Piter sedikit tersentak ketika gadis itu memanggilnya 'Alpha' dan itu menjadi kesempatan bagi Regina untuk melukai Piter.
Regina tersenyum puas melihat lengan Piter yang terluka karena goresan katana miliknya.
Piter berencana berubah menjadi Luc karena kenyataannya Regina sudah mengetahui jati dirinya yang sebenarnya jadi untuk apa dia menutupinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SF 2 : Prince's Mate
Hombres LoboSERIES KE-2 Ketika takdir mempertemukan Piter dengan sang mate, namun dipisahkan dengan keadaan. Akankah mereka akan kembali bersatu? Bagaimana Piter menghadapi matenya yang memiliki dua sisi yang berbeda? . Masa lalu Piter selalu mencari celah untu...