Warning!! 18+
Bijaklah dalam membaca!"Piter aku lelah!" Hana berdecak kesal karena suaminya itu terus saja mengecup area disekitar lehernya.
Bayangkan saja setelah adegan didapur tadi Piter tidak melepaskan dirinya selama 5 jam hingga Hana kelelahan dan tertidur pulas, suaminya itu berniat sekali membuat tubuh remuk.
Belum lagi Piter benar-benar tidak sabaran, pria itu menyerang tubuhnya liar. Tentu saja! Piter sudah mendambakan tubuh istrinya itu sejak lama dan begitu memuja lekukan tubuh Hana yang diluar ekspektasinya.
Hana sampai kewalahan sendiri menghadapi nafsu Piter yang besar, untung udah sah.
Hana baru tertidur selama 3 jam, tapi Piter sudah mulai berulah dengan terus menggoda istrinya dengan mengelus bagian sensitif sang istri. Punggung polos Hana tidak berhenti di hujami ciuman oleh sang suami membuat istrinya itu mengerang kesal karena waktu istirahatnya terganggu.
Apalagi suara laknat yang hampir terus keluar dari bibirnya, tapi ditahan agar suaminya itu tidak menggila.
"Piter!" geram Hana memukul dada suaminya itu sekuat tenaga.
Bukannya meringis Piter malah tertawa, dasar aneh. "Baiklah! Istriku ini lelah. Aku akan mengambilkan makanan untuk kita berdua!"
Hana hanya membalasnya dengan gumaman tidak jelas, sungguh tubuhnya pegal semua.
"Tapi wife! Kau sangat menakjubkan!" goda Piter dengan mengedipkan sebelah matanya.
Bruk
Sebuah bantal melayang tapi dengan cepat Piter menghindar hingga bantal itu hanya mengenai pintu. Terdengar suara tawa dari depan pintu.
Ancaman sudah pergi Hana bisa tidur dengan tenang.
Setelah makan bersama Hana membersihkan dirinya dengan berendam air hangat selama 1 jam dan itu sempat membuat Piter khawatir dengan istrinya yang tidak kunjung keluar dari kamar mandi.
Karena diluar sudah gelap dan waktu memasuki waktu malam jadi Hana memilih menyantai di balkon kamar yang cukup luas.
Tubuhnya masih memiliki bercak kemerahan akibat ulah Piter lantas Hana tidak ingin keluar apalagi sampai menjadi sasaran empuk sang bumil.
"Kenapa kau disini, hem?" Piter memeluk tubuh istrinya itu dari belakang dan meletakkan dagunya dibahu Hana yang terbuka.
"Udara malam tidak baik untukmu sayang!" tambah Piter mengecup bahu Hana membuat istrinya itu memicingkan matanya.
"Diam Piter! Tubuhku masih pegal kau tahu!" Hana mendelik sebal.
Piter hanya tersenyum mengambang, dan mengeratkan pelukannya. "Aku akan lebih lembut kali ini!"
Tuh kan! Apa maksudnya coba. Otak Hana jadi traveling. "Sayang please!" rengek Hana, menggunakan panggilan yang jarang dia gunakan. Membalikkan badannya dan menatap suaminya itu memelas. Berharap Piter luluh!
KAMU SEDANG MEMBACA
SF 2 : Prince's Mate
WerewolfSERIES KE-2 Ketika takdir mempertemukan Piter dengan sang mate, namun dipisahkan dengan keadaan. Akankah mereka akan kembali bersatu? Bagaimana Piter menghadapi matenya yang memiliki dua sisi yang berbeda? . Masa lalu Piter selalu mencari celah untu...