Tubuh Hana lemas, matanya Hana bisa menatap kosong kedepan ditangannya terdapat sebuah surat berwarna biru.
Pagi ini Hana berniat membangunkan Zoe karena di pikirannya mungkin adiknya itu masih tidur, ini hari libur jadi Hana tidak terlalu sibuk dan membiarkan Zoe tidur sampai siang.
Tetapi ketika memasuki kamar sang adik tidak ada siapapun di dalamnya kosong dan rapi, Hana bingung sampai dirinya menemukan sebuah surat berwarna biru dan setelah gadis itu membacanya tubuhnya merosot ke lantai.
Adikmu bersamaku, jika kau menginginkan adikmu kembali pergilah dari kehidupan Piter! Jangan mencoba untuk memberitahukan ini pada Piter jika kau berani melakukannya maka adikmu tidak akan selamat.
Siapa?
Siapa yang menculik Zoe? Semalam Hana pulang cukup larut dan ketika sampai di rumah lampunya sudah pada padam dia kira Zoe mematikannya dan sudah tidur.
Dan Hana tidak memeriksa kamar adiknya itu karena tertutup rapat.
Kepada siapa Hana minta tolong sekarang tidak ada orang yang bisa dimintai pertolongan kecuali Piter tapi orang itu mengatakan tidak boleh memberitahukan ini kepada Piter.
Hana menelusupkan wajahnya diatas lipatan tangannya yang bertumpu pada lututnya. "Zoe kau dimana!"
"Tuhan lindungi adikku dimanapun dia berada!"
Tiba-tiba Hana menegakkan tubuhnya dia ingat jika Piter dan yang lainnya akan berkunjung ke rumahnya jadi saat mereka sampaikan Hana harus sudah pergi.
Karena Hana tidak bisa berpura-pura didepan Piter apalagi berbohong jadi akan lebih baik jika dirinya pergi mencari keberadaan Zoe.
Meskipun tidak ada sesuatu yang bisa dirinya andalkan untuk mencari Zoe tapi setidaknya Hana sedang mencoba dan menuruti permintaan orang itu untuk menjauhi Piter.
Hana mengikat rambutnya kuncir kuda karena belum sempat mengepang, mengambil kacamatanya karena gadis itu memiliki minus dan tidak lupa sebuah tas ransel yang berisi beberapa yang mungkin Hana butuhkan.
Hana juga mau membawa jaket karena tidak tahu cuaca akan seperti apa setidaknya dirinya harus sehat untuk menemukan keberadaan Zoe.
Hana tidak mengunci pintu depannya gadis itu keluar melalui pintu belakang, dan bersepeda cepat melalui gang yang sempit. Dia juga menggunakan sepatu boots agar mudah berlari jika ada kemungkinan yang akan terjadi.
Setengah jam setelah kepergian Hana Piter dan yang lainnya sampai di depan rumah gadis itu. Pria itu mengerutkan keningnya samar ketika aroma memabukan Hana hanya tercium samar.
Tiba-tiba perasaan yang menjadi tidak enak. Piter berlari dan segera membuka pintu rumah gadis itu.
"Hana!"
"Hana kau dimana?"
"Hana ini tidak lucu! Keluarlah!"
Piter keluar dari rumah Hana panik. "Dia tidak ada disini!" wajah tersirat kekhawatiran yang jelas. "Zoe diculik!" Pier mengangkat sebuah surat yang berusaha ditemukannya dikamar Zoe.
KAMU SEDANG MEMBACA
SF 2 : Prince's Mate
Kurt AdamSERIES KE-2 Ketika takdir mempertemukan Piter dengan sang mate, namun dipisahkan dengan keadaan. Akankah mereka akan kembali bersatu? Bagaimana Piter menghadapi matenya yang memiliki dua sisi yang berbeda? . Masa lalu Piter selalu mencari celah untu...