8. Kembali Dekat

537 68 20
                                    



Setelah hampir satu tahun Rizhan menjabat sebagai duta kampus, kini ia sudah menjalani kuliah semester tiga, kemajuan kampusnya sangat pesat, sehingga banyak orang yang minat untuk kuliah di kampus itu.

Alika yang baru lulus dari SMA itu pun memasuki jenjang kuliah yang sama dimana tempat Rizhan kuliah. Rizhan-lah yang membantu Alika untuk mendaftar di sana.

"Han makasih ya, berkat kamu aku di terima di universitas ini," ucap Alika yang hanya menundukkan pandangan.

"Iya sama-sama," lalu Rizhan pergi dari hadapan Alika, di samping itu Rena melihat keduanya.

"Alika masuk kampus ini di bantu Rizhan?" Gumam Rena lalu menghembuskan nafas panjangnya, hatinya terasa sesak, melihat Rizhan orang yang dia suka bersama wanita lain.

"Satu tahun gue jauhin lo Han, gue tetap gak bisa, tanpa melihat lo sehari aja gak bisa, walau mungkin lo gak pernah tau, diam-diam gue memperhatikan lo," lalu Rena menghapus air matanya yang sedikit menetes.

Rizhan sedang menatap layar laptopnya.
"Apa Rena pacaran ya sama si beang kerok itu?" Gumamnya.

"Na...!" Lirihnya," gue kangen kita dulu, gue gak bisa jauhin lo Na, Diam-diam gue, gue tetap perhatiin lo Na, gue pengen kita sama-sama lagi...."

"Astaga aku lupa, aku mau ngasih kalung ini ke Rena, dia dimana yah sekarang?" Gumam Rizhan sambil mencari Rena.

Saat Rizhan melihat Rena yang duduk di taman kampus sendirian, ia pun berniat menghampiri, tetapi lebih duluan Alvin yang menghampiri Rena.

"Ren, gue ada sesuatu buat lo tebak ya!" Ucap Alvin di seberang sana, namun Rizhan tetap memperhatikan mereka berdua dari kejauhan.

"Hem apa? Gue males nebak Alvin!" Ucap Rena dengan wajah yang tidak suka dengan tebak-tebakan, ia lebih suka to the point.

"Yaudah, nih kalung buat lo," Alvin menyerahkan kalung itu, lalu Rizhan menatap kembali kalung yang ada di tangannya, sekarang ia urungkan niatnya untuk memberikan kalung itu kepada Rena.

"Bagus banget, makasih ya Vin!" Rena melihat dan terus memandangi kalung itu, hingga ia melihat Rizhan di samping pot bunga besar itu.

"Ihan...!" Lirihnya, lalu dengan cepat Rizhan pergi, dan memasukkan kotak kalung yang kecil itu ke sakunya lagi.

"Han, maaf!" Batin Rena menatap kepergian Rizhan yang sedari tadi melihat dirinya bersama Alvin.

_____

Ospek pun berlangsung di kampus itu, sekitar empat hari ospek itu berjalan, semua mahasiswa baru mengikuti kegiatan itu. Dan hari terakhir dimana para Maba meminta tanda tangan kepada para seniornya.

"Kak minta tanda tangan...!" Ucap beberapa cewek yang menyerbu Rizhan duduk bersama kedua temannya.

"Kak minta tanda tangan...! Ucap sekelompok wanita lagi.

"Aku kak!"

"Aku duluan!"

"Orang aku duluan datang ke sini!"

"Aku, kak aku aja ya!" Perempuan itu memberikan kertasnya.

Rizhan pun begitu pusing dengan suara ricau yang ada di hadapannya ini.
"Satu-satu!" Tegas Rizhan, yang membuat semua Maba itu terdiam.

Namun semuanya pun berbaris rapi, Rizhan berdiri tegak sambil memegang pulpen di tangannya, namun dalam hitungan detik ia kabur saat itu juga dan segerombolan Maba itu mengejarnya.

RIZHAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang