4. Perjodohan

834 90 9
                                    



"Ena makasih ya makanannya kemarin enak banget tau," ucap Rizhan sambil menyerahkan kotak itu kembali.

"Iya sama-sama, Alhamdulillah kalau Ihan suka," wajah Rena tersenyum senang karena Rizhan menyukai makanan pemberiannya.

"Ihan, Ena mau bicara sesuatu."

"Bicara aja!"

"Ena say---"

"Han lo di panggil keruangan dosen gih sana!" ucap Dimas yang membuat omongan Rena terhenti.

"Aku dipanggil, bentar ya!" Rizhan pun pergi dengan cepat ke arah keruangan Dosen.

"Rizhan kamu saya calonkan menjadi duta kampus tahun ini, kamu bersedia?" Tanya dosen itu.

Rizhan mengangguk mantap
"InsyaAllag pak saya siap!"

"Ya sudah terima kasih ya," ucap dosen itu berjabat tangan dengan Rizhan dan Rizhan pun kembali ke kelas.

Setelah Rizhan kembali ke kelas, ia ingin menemui Rena akan tetapi Rena tidak ada di kelas, ia pun mencari ke kantin, taman tidak ada juga.

"Nyari siapa sih Han?" Tanya Aldo.

"Kalian liat Ena?" Dengan raut wajah khawatir ia bertanya.

"Di UKS dia, jatuh dari tangga untung saja gak parah, gak kenapa-kenapa!"

"Kok bisa?" Kini Rizhan sudah berlari meninggalkan Aldo dan Dimas berdua di koridor kampus itu.

"Enaa...!" teriaknya memasuki UKS, dan Rena sudah terbaring di brankar.

"Ihan Ena jatuh dari tangga," adunya sambil mencebikkan bibirnya.

"Kenapa bisa jatuh En? Makanya hati-hati, Ihan khawatir!"

"Ihan Ena gak papa lagi," Rena bangun dari brankar itu.

"Ena tadi mau bicara apa?"

"Lupa! Ena mau bicara apa hehe," cengirnya.

"Ihan jadi calon duta kampus Na!"

Seketika raut wajah Rena berubah mendengar ucapan dari Rizhan barusan.
"Wah bagus dong," Rena bertepuk tangan dan meloncat kegirangan. "Selamat ya semoga kepilih," sambungnya.

"Aamiin."

_____

"Nak Abi kamu ingin menjodohkan mu dengan wanita yang abi pilih untuk kamu, kamu kira-kira mau gak?" Ucap Syahra yang duduk dengan Rizhan di taman belakang rumah.

"Sama siapa umi?"

"Belum tau sih, ini baru rencana," Syahra mengelus punggung Rizhan.

"Umi Ihan gak mau di jodoh-jodohin norak banget umi!"

"Tapi ya Ihan InsyaAllah perempuan ini baik untuk kamu!"

"Ihan gak mau umi, Ihan udah punya calon, lagian kuliah Ihan juga belum juga selesai, rumah Tahfiz juga belum selesai Ihan bangun"

"Siapa calonnya? Rena?" Tanya Syahra menatap serius ke wajah Rizhan.

"Iya umi Ihan mau sama Rena, gak boleh? Apa karena Rena itu anak dari---"

"Gak, bukan sayang, umi dan abi pengen yang terbaik aja buat kamu," potong Syahra.

"Iya umi Rena baik kok!"

"Perempuan ini tak kalah baik lagi sayang."

"Umi Rena itu baik, tapi belum aja lagi ia berhijab," kekeh Rizhan yang tak ingin di jodohkan.

RIZHAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang