•
•
•"Gue emang salah, gue menerima perjodohan itu, gue terpaksa!" lirihnya sambil memijit pelipisnya.
"Gue sayang sama lo Na, gue gak mau kehilangan lo, gue cemburu lo dekat sama yang lain, gue gak nyangka lo akan menampar gue tadi."
"Gue akan cari cara agar gue bisa lepas dari perjodohan ini, kalau gue tolak mentah-mentah waktu itu yang ada gue dimarahin, abi dan umi akan malu, gue terpaksa!"
_____
"Kalian gak bareng Rizhan? Kok dia gak masuk tiga hari sudah kenapa yah?" Ucap Rena menanyakan kepada Dimas dan juga Aldo.
Aldo dan Dimas menggeleng dan mengangkat bahu tidak tahu, lalu mereka pergi dari hadapan Rena. Aldo dan Dimas juga tidak mengetahui apa yang terjadi pada Rizhan, walau mereka sahabatan.
"Kalian liat Rizhan?" tanya Rena kepada mahasiswa-mahasiswi yang lewat. Kini Rena sangat menyesal karena menampar Rizhan tiga hari yang lalu.
"Hai mau kemana?" Tanya Alvin sambil mengelus rambut Rena.
"Gak kemana-mana!" jawab Rena.
"Pergi yuk!" Alvin menggandeng tangan Rena dan mengajak Rena ke taman terdekat.
"Gu-gue balik ke kampus dulu ya, laptop gue ketinggalan di meja," ngeles Rena.
"Yaudah, gue tunggu di sini" ucap Alvin.
Rena menjauh dari Alvin, ia menelpon Fira untuk mengetahui kabar Rizhan.
"Assalamu'alaikum Fira, Emm abang kamu kemana gak masuk selama tiga hari?""Wa'alaikumussalam, untuk apa kaka ingin tahu kabar abang aku, bukannya kakak sendiri yang nampar dia? Udahlah kak jangan nanya tentang abang lagi deh, apalagi pengen tau kabarnya, kakak ga pantas untuk abang aku!"
Tuut
Fira mematikan telepon itu, lalu ia pergi ke kamar Rizhan."Gue emang ga pantas, gue udah nampar dia, nyakitin dia," ucap Rena sambil memejamkan matanya lalu kembali ke taman untuk menemui Alvin.
"Abang kenapa sih bisa sakit gini? Makanya kalau pulang dari kampus itu misalkan hujan, neduh dulu," ketus Fira yang sedang mengompres dahi Rizhan.
"Tadi kamu nelpon sama siapa?"
"Tuh cewek idaman abang," ketusnya sambil memeras kain Kompres.
"Rena? Dia bilang apa?"
"Abang kenapa sih? udah tau disakit'in masih aja nanya, jangan terlalu berharap bang pada manusia!"
"Bukan dia yang nyakitin, tapi Abang nyakitin dia, karena abang menerima perjodohan itu, kamu sih ngasih tau dia." Rizhan menyentil hidungnya Fira.
"Lebih baik dikasih tau bang, sakit hatinya di awal daripada di akhir, iya kan?" Fira mengangkat kedua alisnya. Rizhan hanya mengangguk mengiyakan.
Setelah seminggu Rizhan tidak masuk kampus, dan Hari ini ia kembali ke kampus. Ia siap-siap menyalakan motornya dan siap ingin berangkat.
"Ihan...!" panggilan Alika yang sukses membuat Rizhan memalingkan wajahnya.
"Apa?" Kini wajah datar itu kembali.
"Ini umi buatin bekal untuk kamu, katanya jaga kesehatan jangan sampai sakit lagi."
"Oh bilangin makasih ya sama umi Ayda," lalu Rizhan mengambil bekal itu, dan memasukan bekal itu ke dalam tas-nya, ia pun langsung menyetir motornya menuju pagar pasantren.
"Alika sama siapa berangkat? Ihan...!" Alika teriak dan untungnya Rizhan masih mendengar.
Rizhan pun turun dan menghampiri Alika lagi.
"Apa?""A-Alika ikut gak ada tumpangan hari ini."
"Yaudah," kini Rizhan berjalan lebih dulu menuju motornya dan memberikan helm untuk Alika dan Alika pun menaiki motor itu.
"Ihan kenapa sih suka ngebut, Alika takut," keluhnya dan sesekali membenarkan ujung hijabnya.
"Ini gak ngebut!"
"Gak ngebut bagi Ihan, tapi bagi Alika ini ngebut, kalau kita kec--"
"Diam bawel," dan Alika pun langsung diam tak berkutik mendengar nada tegas yang keluar dari mulut Ihan, apa dia manggil Alika bawel? Emang Alika se'bawel itu?
Setelah mengantarkan Alika, Rizhan pun cepat-cepat menuju kampusnya dan langsung menuju kelasnya.
"Wih dengar-dengar lo sakit ya Han?" Tanya Dimas menepuk pundak Rizhan.
Rena yang sudah berada di ambang pintu mendengar percakapan tiga orang sahabat itu.
"Sakit apa? Parah gak, gimana-gimana?" heboh Aldo."Lebay, cuma demam doang kok." Rizhan menyentil dahi Aldo yang sangat lebay menurutnya.
"Ihan sakit?" Gumam Rena dan langsung memasuki kelas dan menaruh tas-nya.
"Ren--" Rizhan menuju tempat duduk Rena.
"Han gue minta maaf, waktu itu nampar lo dan--"
"Udah gak papa," potong Rizhan.
"Lo kok bisa sakit sih?"
"Hujan-hujanan waktu itu."
"Oh," Rena meng o kan mulutnya dan lalu kembali menundukkan kepalanya.
"Heh," Alvin menyelonong masuk ke kelas Rizhan. "lo masih nekat deketin Rena?" Alvin menunjuk Rena dengan jarinya.
"Iya apa salah?"
"Iya salah, gue peringatin ya! JANGAN DEKETIN RENA!" tekan Alvin, lalu mendorong bahu Rizhan.
Kedua sahabat Rizhan pun langsung menarik Rizhan, dan Alvin menggandeng tangan Rena keluar dari kelas, Rena masih melihat wajah kesal dan sedih dari raut wajah Rizhan.
"Lo gausah deketin dia lagi bisa gak?"
"Ya-iya gue pengen gitu ta-tapi gak bisa Vin," jawabnya dengan kesal.
"Gue juga sadar diri Vin, gue bukan cewek yang Sholehah gak pantas buat dia, mana dia dijodohkan dengan wanita yang paham agama, pantas aja sih bagi gue mereka, lah gue? Boro-boro pengen gamisan, hijab aja gue gak punya," lirihnya sambil duduk, lalu Alvin mengelus pundak Rena.
Saat jam istirahat, Rizhan menemui Rena yang berdiri di lorong kampus.
"Rena!"Rena menoleh, lalu menjauh sedangkan Rizhan ingin menuju Rena yang berdiri di sana.
"Na kenapa menjauh?" Rizhan berlari dan langsung menghadang Rena, ia membentangkan tangannya."Kamu kenapa menjauh?"
"Gak papa," kini Rena benar-benar menghindar, dan Rizhan hanya berfikir positif kalau saja mood Rena sedang berantakan.
Jam sudah menunjukkan pukul satu siang,hari ini jam terakhir pak dosennya tidak masuk, sebagian temannya udah pulang duluan tapi Rizhan malah santai.
"Astaghfirullahhalazim, Alika pasti nunggu, dia kan ikut aku," Rizhan langsung bergegas menuju parkiran dan langsung ngebut menuju sekolahannya Alika.
"Alika mana pak?" Tanya Rizhan kepada satpam.
"Semuanya sudah pulang, tidak ada satu siswa-siswi yang berada di area sekolah ini," satpam itu pun mengunci pagar.
"Kemana Alika?" Gumamnya. "apa ia pulang duluan, tapi bagaimana kalau ia jalan kaki?" Imbuhnya lalu mengambil ponsel di sakunya dan mencoba menelepon Alika.
Nomor yang Anda tuju sedang tidak dapat menerima panggilan
"Argh," Rizhan kembali menaiki motornya dan menuju pulang.
•
•
•🌟❤️
Gimana part kali ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
RIZHAN [REVISI]
Historia CortaMenceritakan tentang seorang lelaki yang bernama Rizhan Putra Muhadzib yang tak pernah menduga akan berpisah dengan sahabat kecilnya selama dua belas tahun. Saat dia bertemu sahabatnya, dan mulai dekat kembali, ia dihadapi dengan perjodohan yang di...