Maaf ya baru bisa up sekarang 🙏🏻
•
•
•"Rena? Lo kenapa pake baju yang kemarin, lo gak mandi?, mana sendal lo yang bagus malah pake swallow! Lo mau ngemis atau kuliah Na?" ketus Alvin menatap seluruh tubuh Rena yang sangat acak-acakan.
"Ru-rumah gue kebakaran Vin, ja-jadi hanya ini yang tersisa," ucapnya memandangi sendal swallow yang ia pakai.
"Gak banget," batin Alvin. "Jadi lo gak mandi?" Imbuhnya memandang Rena dengan heran. Rena hanya mengangguk sedih.
"Yaudah ikut gue sekarang!, Pakaian mami gue banyak kok yang udah gak muat, lumayan buat lo," Rena pun ikut ke rumah Alvin untuk numpang mandi, dan beberapa pakaian yang maminya berikan untuk Rena.
"Tunggu sini, gue rapat bentar masalah penggalangan dana untuk korban banjir, atau gak lo sama Gita aja deh, sahabat baru lo itu!"
"Alika mau sama Gita aja ya."
"Yaudah, sama Gita tapi di sekitar sini aja jangan kemana-mana!" Alika mengangguk patuh, lalu ia mencari Gita.
"Kak Ihan tau gak kabar tentang rumah Rena yang kebakaran?" Ucap salah satu mahasiswi.
"Hah kebakaran? Kaget Rizhan, lalu menggeleng pelan, "sekarang dia dimana?"
"Tadi sih ikut Alvin, soalnya pakaiannya yang ia pakai kemarin, lusuh banget lagi, udah ya kak mau ngasih tau itu aja," mahasiswi itu pun pergi.
"Ikut Alvin?" Gumamnya lalu ia kembali keruangan rapatnya. Setelah rapat ia pun menemui Rena yang hari ini benar-benar murung memikirkan nasibnya dan juga keluarganya.
"Na, gue ikut sedih dengar musibah yang menimpa keluarga lo, oh ya Na kalau boleh tau kapan kejadiannya jam berapa?"
"Malam tadi, saat tengah malam, dan gue sama sama keluarga gue hanya tidur di pos ronda, semuanya hilang, bahkan banyak rumah warga juga yang ikut terbakar, sekarang gue bingung banget harus gimana Han?" Rena menangis lalu menyenderkan kepalanya di pundak Rizhan yang duduk di sebelahnya, tapi Rizhan hanya terdiam diri, pengen menarik kembali pundaknya tapi tidak enak dengan Rena.
"Na, gimana kalau lo nginap dulu di rumahnya gue, nanti gue minta izin sama umi dulu boleh apa enggaknya?"
"Makasih ya Han," Rena mengangkat kembali kepalanya, dan Rizhan pun izin pergi dulu ingin kembali ke ruang rapatnya, soalnya ia ingin membagi separuh uang donasi itu untuk korban banjir dan juga Rena.
Semuanya pun menyetujui keputusan Rizhan, ia pun meminta sedikit lagi sumbangan di sekitar kampus itu, untuk menambah donasi yang ingin ia berikan kepada Rena.
"Han Alika ikut ya minta sumbangan, bawa kotak gitu!" Ucap Alika menghampiri Rizhan beserta beberapa mahasiswa yang menjadi keanggotaan duta kampus itu.
"Tapi panas ini Lik, emang tahan?"
"Iya tahan kok."
"Yaudah nih pakai topi ku," Rizhan menyerahkan topi yang ia kenakan dan memasangkan topi itu ke Alika.
"Comel banget sih," batin Rizhan.
Setelah hampir lima belas menit mereka meminta sumbangan dari orang yang lewat di sekitaran kampus, hanya sedikit mereka mendapatkan, terik matahari sangat panas, jam sudah menunjukkan setengah dua belas siang.
"Aduh pusing," Gumam Alika, namun ia tetap fokus dengan kotak sumbangan itu, ia mencoba kesana-kemari meminta sumbangan kepada orang yang lewat namun hanya sedikit yang memberi.
Kini pandangan Alika sudah kabur, ia terus memegangi kepalanya dan kotak itu ia taruh di tanah.
"Sakit banget kepalanya Alika," gumamnya, namun Rizhan tak mengetahui itu, Rizhan hanya melihat sekilas saja bahwa gadis itu baik-baik saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/290151998-288-k560050.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
RIZHAN [REVISI]
Short StoryMenceritakan tentang seorang lelaki yang bernama Rizhan Putra Muhadzib yang tak pernah menduga akan berpisah dengan sahabat kecilnya selama dua belas tahun. Saat dia bertemu sahabatnya, dan mulai dekat kembali, ia dihadapi dengan perjodohan yang di...