31. Ketemu Angga

386 45 6
                                    

"Fira kemana?" Tanya Rizhan kepada Alika, Alika pun mengangkat bahu tidak tahu, soalnya dari pagi Alika bangun sampai ia menyiapkan sarapan sekarang tidak ada melihat gadis itu, bahkan Alika mengira Fira masih tidur.

"Duh...." Gumam Rizhan sambil mondar-mandir, lalu ia mengambil handphone-nya untuk menelepon Fira.

Nomor telepon Fira tidak bisa di hubungi, Rizhan pun mencoba menghubungi pihak pasantren, kalau saja gadis itu pulang ke pasantren.

Tetapi tidak ada juga jawab salah satu pihak pasantren, setelah Rizhan menelepon. Rizhan pun menelepon Zai yang merupakan orang terdekat Fira saat ini.

"Zai, Fira dimana?" Ucap Rizhan to the point lewat telepon.

"Berangkat ke Semarang bang hari ini."

"Apa?" Kaget Rizhan, lalu mematikan telepon.

"Aduh, pasti Fira yang nyuruh Zai menandatangani surat itu," gumam Rizhan yang masih mondar-mandir di dekat meja makan.

Alika pun menyuruh pria itu duduk lalu sarapan bersamanya.

_____

"Fir, asik-kan pemandangan-pemandangan di sini bagus," ucap salah satu teman Fira yang duduk di sebelah Fira.

"Fir...." Temannya itupun melambaikan tangannya tepat di muka Fira, lalu Fira pun tersadar dari lamunannya.

"Ah i-iya bagus banget," cengirnya lalu ia memindahkan wajahnya memandang ke samping dekat jendela pemandangan saat itu memanglah sangat bagus.

"Abang pasti khawatir, salah juga sih gak pamit," batin Fira merasa bersalah atas kepergiannya yang diam-diam ini.

Fira pun meraih ponselnya yang berada dalam tas-nya, ia pun melihat beberapa panggilan tak terjawab dari abangnya, dan benar saja pria itu pasti terlihat marah dan khawatir dalam waktu bersamaan.

Setelah dua jam melakukan perjalanan akhirnya mereka sampai di tempat mereka tuju, yaitu perbukitan yang tidak jauh dari kota.

Mereka pun mendirikan sebuah tenda untuk mereka tidur nanti malam. Fira pun mencoba menghubungi abangnya bahwa ia sampai dengan selamat, tetapi jaringan di sana sangatlah lelet.

"Duh, kenapa sih lelet banget ini," omelnya sambil menggoyangkan handphone-nya.

Lalu Fira pun mematikan Handphone-nya, dan ikut membantu teman-temannya yang mendirikan tenda.

"Fira nggak ada ngabarin Lik," ucap Rizhan sambil menyenderkan kepalanya di pundak Alika.

"Udah tenang aja, do'ain aja semoga dia selamat sampai tujuan, nanti dia ngabarin kok." Rizhan pun mengangguk lalu membawa Alika ke kantin untuk makan siang.

_____

Fira dan beberapa anak lainnya minta izin keluar dari area perkemahan itu, mereka menuju jalan yang sangat ramai, dan juga banyak para pedagang dan toko makanan yang berjualan di tepi-tepi jalan.

Mereka berniat membeli beberapa makanan, karena banyak juga titipan dari teman-teman yang lainnya yang tidak ingin keluar mencari makanan.

"Angga!" Fira melihat lelaki yang bertopi hitam itu memasuki mobilnya.

"Angga? mana Fir?" Kaget temannya sambil celengak-celenguk melihat di sekitar jalanan dan parkiran mobil.

"Em i-itu tadi masuk mobil." Fira pun melihat mobil putih itu menjauh dari tempat parkir.

"Udah yuk, kita masuk beli makanan," ajak teman Fira untuk memasuki toko makanan.

"Angga Li," ucap Fira sendu sambil memegang tangan Feli-temannya itu.

RIZHAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang