•
•
•"Umi...! Abang Ihan nakal sama Fira," teriak anak perempuan yang berusia sekitar empat belas tahun itu.
"Rizhan jangan nakal nak," ucap Syahra yang sedang memasak di dapur.
"Bleee...!" ucap Fira Sambil menjulurkan lidahnya ke arah abangnya itu.
"Umi Fira pacaran," teriak Rizhan sangat pelan.
"Nggak ada!" Tukas Fira dengan mata melototnya.
"Bleee, takut ya dibilangin sama umi dan abi," ucap Rizhan sambil menjulurkan lidahnya lagi.
"Eh bang, gimana udah ketemu gak sama sahabatnya?" Ledek Fira dengan mata yang sambil melirik abangnya, padahal ia sedang menghadapi tugas sekolah.
"Udah berapa tahun gak ketemu bang?" Kepo Fira.
"Udah dua belas tahun," jawab Rizhan dengan cuek, lalu ia mengambil kunci motornya dan pergi dari ruang tamu.
"Haha abang pasti gak bisa move on dari sahabat kecilnya itu," Fira ketawa puas dan kembali mengerjakan tugasnya.
"Ena, Ihan kangen udah dua belas tahun Ihan gak ke Jakarta semenjak nenek meninggal," ucap Rizhan sambil mengendarai motornya.
Rizhan menuju sebuah Gramedia ia mencari buku tentang motivasi kehidupan, ia menelusuri lorong itu lalu ia bertemu dengan seorang wanita yang tidak sampai mengambil buku yang sangat tinggi.
"Nih," ucap Rizhan menyerahkan buku itu kepada perempuan yang berdiri di sebelahnya.
"Ma-makasih," perempuan itu langsung mengambil buku itu dan pergi tanpa menatap Rizhan.
Rizhan pun memilih buku-buku lagi, ia tak juga menemukan buku yang dia inginkan, alhasil Rizhan pulang, ia tidak ingin berlama-lama di sana.
Rizhan pun pulang sehabis Maghrib.
"Assalamu'alaikum.""Wa'alaikumussalam," Fira membuka pintu lalu mulai bertanya kepo, kenapa sang abang baru pulang.
"Abang habis dari mana?"
"Gramedia, tadi shalatnya udah mampir di sebuah mesjid," Rizhan masuk pintu lalu menyentil kening adiknya, Fira pun mengunci pintu itu kembali.
"Kok abang gak ajak Fira ke Gramedia?"
"Nanti kamu beli buku yang banyak, habis uang abang kamu porotin," ketus Rizhan sambil menarik hijab Fira.
"Ih abang jahat, gak beliin Fira buku novel," kini gadis kecil itu mode merajuk.
"Biarin bleee," Rizhan kembali masuk kamarnya lalu mengunci rapat kamarnya.
"Ih punya abang gak peka, bilang aja gak punya uang," kini Fira kembali ke kamarnya dengan wajah yang masih cemberut.
_____
"Ena, apa kabar? Ihan kangen sama Ena, pasti Ena sudah lulus SMA ya?" Rizhan sambil menatapi foto ia bersama Rena waktu kecil dulu.
Kini ia melihat sebuah kotak yang berisikan sebuah gelang. Gelang itu bertuliskan "R2" yang artinya Rizhan-Rena yang sama-sama namanya diawali dengan huruf R.
"Seandainya umi sama abi ngizinin Ihan untuk ke Jakarta sebentar saja, pasti Ihan sudah bertemu Ena," kini Rizhan sedang merebahkan dirinya di kasur, ia masih meratapi foto kecilnya itu.
"Ena semoga kita cepat bertemu," ucap Rizhan lalu memeluk foto itu.
_____
KAMU SEDANG MEMBACA
RIZHAN [REVISI]
Short StoryMenceritakan tentang seorang lelaki yang bernama Rizhan Putra Muhadzib yang tak pernah menduga akan berpisah dengan sahabat kecilnya selama dua belas tahun. Saat dia bertemu sahabatnya, dan mulai dekat kembali, ia dihadapi dengan perjodohan yang di...