35. Full Time

558 53 5
                                    

Part khusus dan terpanjang dari sebelumnya 😘



"Aku pulang hari ini kamu mau di bawain apa sama Alizha?" Ucap Rizhan lewat telepon.

"Aku gak pengen apa-apa, aku ingin kamu sampai dengan selamat dan selalu kabarin aku udah nyampe mana aja," ucap Alika.

"Iya sayang itu pasti, udah dulu ya tunggu aku di rumah, nanti aku bawain oleh-oleh."

"Iya."

"Kiss dulu say-"

"Emmuach...." potong Alika, lalu Alika pun dengan cepat mematikan teleponnya itu.

"Udah kangen banget sama kamu," gumam Rizhan, ia pun menenteng kopernya keluar dari apartemen.

"Alizha....Abi datang hari ini," ucap Alika kegirangan, padahal gadis kecil itu juga tak mengerti apa yang di ucapkan uminya, tetapi tangannya juga ikut goyang-goyang kegirangan.

_____

"Kenapa sih mogok gini?" Fira dengan melotot melihat arah Zay, dirinya sangat kesal pasalnya ia ingin pergi ke sebuah Gramedia jadi tertunda karena motor Zay mogok.

"Sabar Fir, ini bentar lagi selesai kok."

"Aduh Bang dari tadi bentar-bentar, mana hasilnya," Fira pun meninggalkan Zay sendirian di halaman rumah Rizhan sedangkan dirinya berjalan mencari taksi yang lewat.

Zay pun melirik gerak-gerik Fira diluar pagar rumah sambil celengak-celenguk menunggu taksi.

"Aduh lama banget," gerutu Fira sambil melihat kembali ke arah Zay yang memperbaiki motornya.

Tak lama motor Zay pun berbunyi dan sudah tidak mogok lagi, Fira pun kembali ke halaman dengan wajah sumringah-nya menatap Zay.
"Apa senyum-senyum gitu?" 

"Anterin!"

"Mau gak yah?"

"Eh bentar, tapi abang bersih-bersih dulu ya kali muka cemong gini ikut ke toko buku" Zay pun memutar bola mata melas, lalu ia masuk ke dalam rumah dan bersih-bersih.

Setelah sepuluh menit Zay bersih-bersih, Zay dan Fira pun menuju toko buku.
"Eh gimana cerita cinta lo sama si itu siapa Angga ya?" Ejek Zay, sambil melirik Fira di spion motornya.

"Gak tau siapa dia?" raut wajah Fira pun menjadi sedikit datar.

"Cie gagal move on."

"Siapa yang gagal move on," sarkas Fira dengan cepat.

"Kalau gak gagal move on,gak bakal mukanya gitu, aturannya biasa aja mukanya kalau di sebut nama Angga."

"Apa sih ga jelas abang!"

"Emang benar ya, kalau orang sudah jatuh cinta,mendengar namanya aja hati sudah berdetak kencang," ucap Zay kembali mengledek Fira sedangkan perempuan itu hanya diam tak berkutik lagi.

"Angga...." Fira pun dengan cepat mengejar lelaki yang memakai hoodie hitam itu. Sedangkan Zay baru saja ingin memarkirkan motornya.

"Angga!" Fira pun berada d depan lelaki itu.

"Maaf saya bukan Angga kak," ucap lelaki itu.

"Ma-maaf saya salah orang," dengan wajah melasnya Fira kembali ke tempat Zay memarkirkan motornya, Zay pun tertawa melihat Fira.

"Kenapa abang ketawa?" Dengan wajah murung dirinya bertanya, padahal aslinya dirinya sangat malu sekarang.

"Haha kamu sih salah orang, dengan percaya diri kamu memanggil dia Angga," Zay tidak berhenti tertawa saat mengiringi Fira dari belakang menuju pintu masuk.

RIZHAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang