18. Menjaga Dirinya

472 55 7
                                    



"Motor kita tinggal di sini, nanti kedengaran mereka" ucap Alvin menatap Rizhan Aldo dan juga Dimas secara bergantian.

Aldo mengangkat wajahnya seakan bertanya pada Dimas apa yang terjadi. Dimas hanya mengangkat bahu tidak tahu. Mereka berjalan menyelusuri pepohonan yang rindang, dan mengumpat-umpat dibalik semak-semak memperhatikan gerak gerik Bagas, Bima dan juga Rena.

"Alika di dalam itu" Alvin menunjuk rumah kosong yang selalu di jaga oleh Bagas dan Bima tersebut.

"Kalian tenang, aku udah nyewa beberapa preman untuk membantu kita, jadi kalian santai aja duduk di sini, kalau Rizhan datang, beberapa preman akan datang membantu" ucap Rena dan di angguki oleh Bagas juga Bima.

"Gue ke sana ya," ucap Alvin, "gue punya rencana, Aldo-dimas kalian awasi Bagas juga Bima sedangkan lo Han masuk lewat pintu belakang, gue pura-pura ingin ikut andil dalam penculikan itu" ketiganya pun menepuk bahu Alvin. Lalu Alvin berjalan dengan tegaknya menuju Rena dan bekas kedua anak buahnya itu.

"Hai Ren!" Rena terkejut dengan kedatangan Alvin disana.

"Vin kok bisa?"

"Ya gue pengen juga lah bantu kalian nyulik Alika udah? Sekarang dia dimana?"

"Oh di dalam Alika sedang kita pasung, btw Rizhan gak tau kan?" Alvin mengangguk, lalu celengak-celenguk melihat di daerah sekitar.

Rizhan berusaha untuk membuka pintu itu, dan dengan sekuat tenaga akhirnya ia bisa membuka pintu.

"Alika" bisik Rizhan berjalan dengan pelan, Alika pun langsung menangis menatap Rizhan.

"Tenang sayang, aku ada di sini jagain kamu, bentar ya!" Rizhan melepaskan beberapa tali yang mengikat tangan dan kaki Alika, lalu membuka lakban yang ada di mulut Alika.

Alika pun menangis memeluk Rizhan, ia sangat ketakutan.
"Han kenapa kamu bisa tau aku di sini?"

"Panjang ceritanya, nanti aja ya, sekarang kita kabur yuk dari sini" Rizhan mengelusi kepala Alika dan membantu Alika berdiri, ia merangkul Alika untuk keluar dari rumah kosong itu.

"Woy mereka keluar!" ucap salah satu orang suruhannya Rena yang baru datang, melihat Rizhan berlari bersama Alika.

Rena pun kaget dengan Rizhan yang ada di sana, Bagas dan Bima pun ingin menyerang Rizhan tetapi Alvin lebih dulu melindungi. Aldo dan Dimas langsung berlari melawan lima orang suruhan Rena itu Rena gelagapan pengen lari kemana.

"Kamu kesana dulu sayang" suruh Rizhan yang melihat Alika sangat ketakutan, Alika pun berlari mengumpat di balik pohon, Rizhan pun ikut melawan beberapa orang suruhan Rena.

Rena pun tersenyum sinis, melihat Alika ketakutan di balik pohon, Rena langsung mengeluarkan pistol dan mengarahkannya ke arah Alika, Alika pun ketakutan dengan Rena yang sudah ada di hadapannya.

"Han...!" Teriak Alika. Alvin mendengar itu, ia langsung menarik tangan Rizhan dan Rizhan pun langsung berlari ke arah Alika.

"Sini pinjam gak!" Alvin berusaha merebut pistol itu. Sedangkan Rena tidak main-main mengarahkan pistol itu ke arah Alika, namun Rizhan melindungi badan Alika dengan membentangkan tangannya.

"TEMBAK AKU REN, JANGAN ALIKA!!" Ucap Rizhan dengan suara kerasnya menentang Rena.

"Kalau lo cinta sama dia, lo gak akan tembak dia Na," ucap Alvin, Rena tak kuasa melihat mata Rizhan yang benar-benar ingin menangis, namun tertutupi oleh amarahnya.

Rena pun menjatuhkan pistol itu ke tanah, lalu Rena pergi dari hadapan Rizhan, tetapi di tahan oleh Alvin.
"Jelasin kenapa lo lakuin ini!" Tegas Alvin mencengkeram erat tangan Rena.

"Karena gue gak ingin lihat Rizhan bahagia dengan dia," tunjuk Rena ke arah Alika.

"Sekarang gue tau sifat lo Ren, jangan harap lo bisa milikin gue, gue selamanya milik Alika!" ucapnya dengan penuh penekanan.

"Dan satu lagi, kalau lo berani nyentuh Alika, gue gak segan-segan ngaduin lo ke orang tua lo, ke direktur, atau bahkan langsung ke polisi aja" Rena terdiam, lalu Rizhan menarik tangan Alika dan membawa Alika pergi dari tempat itu.

Alvin, Aldo dan juga Dimas pun mengiringi dari belakang, sampai mereka menuju rumah.
Alika membuatkan minuman untuk suaminya dan juga teman dari suaminya itu.

"Gue gak habis pikir sama Rena Vin, se-keji itu dia sama Alika" Rizhan memijit pelipisnya.

"Se-sebenarnya ada hal lain yang gue tau dari Rena Han, tapi gue udah janji gak bakal ngasih tau ke kalian, biar kalian tau sendiri aja, maaf ya Han" lirih Alvin.

"Gak papa Vin, tapi makasih ya Vin lo baik banget sama gue, maafin gue dulu mungkin dulu gue cap lo sebagai lelaki yang-"

"Udah gak papa, sekarang gue sadar, bantu gue ya Han untuk jadi lelaki baik, Dimas Aldo bantu gue juga ya" keduanya mengangguk, lalu Rizhan meneteskan air matanya dan menepuk bahu Alvin.

"Sekarang kita teman" ucap Dimas menepuk bahu Alvin.

Alika pun datang dan menyuguhkan air minum serta beberapa makanan siap saji untuk mereka semua yang ada di teras, ia pun duduk di samping suaminya.

"Wih makasih ya Lik kebetulan nih lapar, habis tadi pow pow pow" ketus Aldo sambil gaya meninju-ninju.

"Tapi lo gak papa kan Lik?" Tanya Dimas. Alika menganggukkan kepalanya.

"Ada yang luka?" Tanya Rizhan, Alika menggelengkan kepalanya.

"Ya sudah kita pulang ya Han, makasih ya makanannya Lik" ucap Dimas, lalu mereka berpamitan dengan Rizhan.

"Maafin aku ya, aku lalai lagi jaga kamu, sekarang aku harus lebih ekstra jaga kamu" Rizhan menciumi tangan Alika.

Alika tersenyum senang.
"Gak papa, tapi makasih ya udah nyelamatin Alika buat Rizhan suami ku tersayang makasih banget," tutur Alika dengan lembut, lalu Rizhan tersenyum lebar seketika.

Alika pun membereskan bekas gelas dan piring itu lalu mencucinya, Rizhan pun membantu Alika mencuci piring.

"Nanti ke pasantren yuk, Alika kangen umi sama abi sama Fira dan semuanya" Rizhan terkekeh melihat Alika yang terlihat senang.

"Iya nanti kita ke sana ya, mau ikut gak nanti ke rumah tahfiz" Alika mengangguk.

"Kita makan di luar Aja yuk sekaligus kencan pertama kita, karena Rizhan sangat--" ucapnya terhenti sedangkan Alika begitu seriusnya mendengarkan Rizhan bicara.

"Sangat apa hm?" Tanya Alika.

"Alika sangat gemas" Rizhan menciumi pipi Alika lalu pergi begitu saja, Rizhan mengunci kamarnya dan melompat kegirangan bak anak kecil.

"Sangat bahagia karena Rizhan sudah mencintai Alika" Rizhan pun masuk ke kamar mandi dan bersiap-siap untuk kencan pertamanya dengan Alika.

Setelah Rizhan selesai bersih-bersih Rizhan menunggu Alika bersiap-siap, Rizhan menunggu Alika di teras sambil menatapi bintang-bintang malam.



Selanjutnya nyusul 🙏🏻
Belum aku revisi 🙏🏻🙏🏻
😍🌟

RIZHAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang