24. Koma

598 51 4
                                    




Sudah dua hari penuh Alika belum juga sadarkan diri dari komanya. Membuat Rizhan semakin gelisah dan ketakutan.

"Alika bangun sayang, sayangnya Rizhan bangun yuk! Kamu tega liat aku nangis di sini?" Rizhan mencium tangan Alika, ia terus mengelus tangan lembut itu.

"Bulan purnama-nya Rizhan, bangun yah." Rizhan mengelus pipi Alika, setetes demi setetes air matanya turun membasahi pipinya itu, ia tidak tega melihat Alika yang terbaring di sana.

"Sayang bangun, aku gak bisa tanpa kamu sayang. Sayang, aku janji setelah ini aku akan turutin semua keinginan kamu, aku akan bahagiakan kamu sayang, tapi kamu harus bangun dulu ya sayang," Rizhan terus memandangi wajah pucat itu.

"Permisi!" ucap dua suster yang ingin memeriksa keadaan Alika, Rizhan menepi sebentar dan membiarkan kedua suster itu melakukan tugasnya. Tidak lama kedua suster itupun keluar setelah memeriksa Alika.

"Sayang suka ice cream kan? Kita beli yuk!" Ucap Rizhan.

Rizhan pun teringat sebelumnya saat ia singgah di salah satu rumah makan sebelum ia kecelakaan, ia sempat menolak permintaan Alika.

"Aku pengen ice cream itu" tunjuk Alika pada ice cream yang di pegang oleh anak-anak kecil.

"Gak boleh, kamu lagi sakit kepala kan, nanti tambah sakit kepala!" Rizhan berbicara dengan nada sedikit tegas, ia menolak membelikan karena ia tak ingin perempuannya tambah sakit.

Alika hanya cemberut masuk ke dalam mobil. Rizhan pun puas melihat wajah cemberut dari Alika itu.

_____

Rena datang ke rumah sakit itu, dan berniat menjenguk Alika dan juga Rizhan, Rena di beritahu oleh Aldo bahwa Alika dan Rizhan kecelakaan.

Rena berjalan pelan menghampiri Rizhan yang duduk di depan ruangan Alika.

"Han, sabar ya gue doain semoga cepat sembuh" Rizhan hanya berdiam tanpa melirik Rena, ia tau itu suara Rena, yang ada di pikirannya sekarang adalah Alika.

"Ren lo tau gak akibat lo dulu nabrak Alika?" tanya Alvin. Rena menggelengkan kepalanya.

"Dia mengalami cedera kepala, karena cedera kepalanya begitu fatal dan di tambah kecelakaan ini, dia sekarang koma!" jelas Alvin.

Rena terkejut mendengar Alika koma.
"Gue si-siap bertanggung jawab atas kesalahan gue dulu mengakibatkan cedera kepala Alika," Rena termenung dan menyadari kesalahannya.

"Gak usah bahas ini!" Rizhan beralih duduk ia hanya bergelut dengan pikirannya sendiri, tak ingin memikirkan hal lain.

Sedangkan Aldo dan Dimas baru mengetahui bahwa Alika mengalami cedera kepala karena tabrakan dulu.

Rizhan sangat gelisah pasalnya sudah seminggu Alika tidak bangun dari komanya. Ia pun masuk kembali ke ruangan rawat Alika dan memandangi Alika.

"Harusnya aku juga seperti ini sayang, aku gak tega liat kamu terbaring lemah seperti ini, harusnya aku bukan kamu yang di sini" Rizhan membelai rambut Alika.

"Tenangin diri kamu Han, Alika pasti bangun dan sembuh" ucap Syahra menguatkan.

Siapa yang mampu melihat wanita yang dicintai terbaring lemah di kasur rumah sakit. Hati lelaki mana yang tidak teriris saat ia gagak menjaga wanitanya.

Rizhan memutuskan Alika pindah rumah sakit, ia kembali ke Jogja. Dan membuat Rizhan dan yang lainnya lebih gampang untuk bergantian menjaga Alika.

Sudah tiga minggu Alika koma, membuat Rizhan sangat sakit melihat keadaan istrinya yang semakin hari tidak ada perkembangan. Rizhan terus bersabar, dan tak lupa ia memohon kepada Allah.

"Umi jagain Alika ya, Rizhan mau pulang sebentar" Rizhan menyuruh umi Ayda untuk menjaga Alika.

Rizhan menggeledah semua pakaian yang terlipat rapi di dalam lemari dan ia menemukan hasil laboratorium pemeriksaan Alika waktu itu, di belakangnya tertulis.

Dear suamiku Rizhan

Maafin aku tidak memberitahu, bahwa aku mempunyai penyakit cedera kepala karena kecelakaan waktu itu, aku tidak ingin kamu khawatir dengan keadaan aku, aku tidak ingin juga merepotkan kamu, maafin aku ya aku berbohong bahwa sakit kepala yang aku alami sekarang sakit kepala yang hebat, bukan karena kelelahan, maafin aku belum bisa jadi istri yang baik, maafkan aku.
Aku cinta kamu Rizhan Putra Muhadzib.

Dari istrimu
Alika.

Rizhan menangis, ia berlutut kaki setelah membaca surat dari Alika.
"Kamu gak pernah sama sekali merepotkan aku, sudah jadi kewajiban aku jagain kamu" Rizhan terus memendam rasa bersalahnya itu.

_____

Alvin mengirimkan pesan pada Rizhan, karena waktu itu ia tidak bisa ikut ke Jogja saat Alika pindah rumah sakit, Rizhan pun mengetahui alasan Alvin menghilang selama ini.

Alvin : Gimana keadaan Alika Han?

Rizhan : Belum sadar Vin, masih koma.


Alvin : Oh intinya lo sabar ya, dia pasti sembuh kok bisa lewati itu semua.

Rizhan : Iya Vin makasih ya.


_____

"Kan kak Alvin sekarang ada di Semarang berarti Angga di sana dong!" Gumam Fira sambil mengerjakan tugasnya.

"Tapi kenapa Angga gak ngabarin aku ya?" Gumam Fira.

Fira pun pergi ke rumah sakit, di antar oleh seorang santri yang berumur delapan belas tahun.
"Fira harus minta nomor kakak Alvin" batin Fira.

"Bang Zai" Fira memanggil santri putra yang mengantarkan dirinya ke rumah sakit tadi.

"Salah gak sih Fira ngejar cinta lelaki? Nyari kabar tentang dia?"

"Salah banget Fira!" Ucap bang Zai tersebut.

"Dalam Islam-" bang Zai ingin memulai pidatonya di hadapan Fira namun gadis itu lebih dulu pergi dan memotong pidato bang Zai.

"Dah Bang Zai makasih udah nganterin Fira," teriak Fira sambil melambaikan tangannya.

"Untung kamu anak Gus, kalau gak kepala kamu udah abang geplak, mau diceramahi malah pergi" gerutu bang Zai, lalu kembali menghidupkan motornya dan balik ke pasantren.

Fira menemui uminya yang sedang menjaga Alika.
"Umi abang mana?" Tanyanya pada uminya.

Syahra menggeleng, "Dia dari pagi tidak ada ke sini, mungkin kuliah dia sibuk" ucap uminya.

"Ya sudah umi, Fira mau nanya itu aja, Fira pulang bye umi" Fira hanya mencium pipi uminya dengan cepat ia menuju pintu keluar.

Hujan sangat deras membuat Fira terhenti langkahnya untuk pulang.

Hujan membasahi sekujur tubuh Rizhan yang sedang mengendarai Motornya.
Rizhan menangis dan ia membayangkan saat-saat ia bersama Alika, saat ia membonceng Alika, semuanya Rizhan ingat dengan jelas.

Rizhan pun masuk ke dalam rumahnya dan menyelimuti seluruh badannya menggunakan selimut.

"Kamar ini terasa sepi karena tidak ada kamu Lik" ucap Rizhan gemetar karena ia sekarang menggigil kedinginan.




Sabar ya😭

RIZHAN [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang