fangirling is the only way for
you to escape from reality.•••
- hanna as you -
- kevin moon as your best friend -
--❦︎--
« hanna »
Tamat sahaja waktu persekolahan , aku dan Kevin terus melencong ke fansign boygroup favorite aku . Tak lain , tak bukan semestinya Seventeen ! Kevin ? Dia minat Beyonce , dia cuma teman aku aje .
Kalau Beyonce buat fansign , aku teman la dia balik .
" Gumawo besteh ! Next time kalau Beyonce datang Korea buat fansign , aku teman tau- . " ujarku sambil mencuit cuit bahunya .
Kini kami sudah selamat sampai di hadapan rumah masing masing . Rumah aku dan Kevin saling bertentangan .
" Tak payah , membazir aje ajak kau . Baik aku guna semua duit buat beli tiket VVIP . " Kevin menjulingkan mata ke atas .
" Ish kau . Okay la , aku masuk dulu . Dah senja ni , tak pasal pasal Mama aku bising kejap lagi . " aku meminta diri .
" Nae- , jumpa esok girl ! Jangan lupa discord malam ni ! " dia turut berlalu menuju ke pagar rumahnya .
Tidak membuang masa , aku terus masuk ke dalam rumah . Laju aku meluru ke bilik tanpa sebarang salam .
" Hanna ! "
Panggilan tersebut menghentikan langkahku . Lambat laun aku memusingkan kepala memandang ke arah ruang tamu . Kelihatan sepasang suami isteri sedang memandang aku dengan tajam .
" Baru balik ? " sinis Mama bersuara .
" Ah- , tadi Hanna study dengan Kevin sama sama . Itu lambat tu . " laju ayat penipuan itu meluncur dari bibirku .
" Oh- , study ? " Mama merenung aku dengan pandangan tidak puas hati .
Aku mula tak sedap hati .
" Sini Hanna , Papa nak cakap . " Papa membuat isyarat supaya aku mendekatinya .
" Ken- kenapa ni ? " bersama beg sekolah yang masih tersangkut pada bahu aku berdiri di hadapan mereka .
" Ini apa benda Hanna ? " satu kertas dia layangkan pada aku . Aku mengerutkan wajah .
" S- slip exam Hanna haritu . Mama dengan Papa outstation . Hanna mintak maid yang tolong sign . " aku menundukkan kepala .
" Maksud Papa , nombor dua aje kedudukan dalam kelas ? Kenapa susah sangat nak dapat nombor satu ? " suara Papa mula memetir . Terhinjut kedua bahuku gara gara terkejut .
" P- Papa . " aku kehilangan kata kata .
Aku sangkakan mereka akan bangga dengan pencapaian aku . Tak sangka pulak macam ni jadinya- .
" Cakap dekat Papa , kenapa susah sangat ? Semua kemudahan Papa dah bagi . Apa lagi yang tak cukup Hanna ? " melayang slip peperiksaan itu ke arah wajahku . Aku memejamkan mata .
Kasih sayang . Hanna tak cukup kasih sayang .
" Han- Hanna minta maaf- . Hanna janji Hanna usaha lebih lagi- . " pintaku . Tidak semena mena cecair jernih mula memenuhi tubir mata .
" Sudah la Hanna , Papa dengan Mama kecewa sangat dengan Hanna ! Ini bukan kali pertama Hanna janji macam tu ! "
" Han- Hanna dah cuba ! "
" Cuba apa bendanya ? Dari dulu lagi result Hanna macam ni ! " herdik Mama
Aku mendiamkan diri , takut untuk menjawab .
" Papa malu la ada anak tak pandai macam Hanna ni ! Anak kawan Papa semua pandai pandai ! Apa masalah Hanna sebenarnya ?! "
Bibir aku ketap . Tiada jawapan untuk soalannya .
" Semua salah artis tak guna tu . " celah Mama .
" Mama ! " aku memandang tepat pada Mama .
Wanita itu bingkas bangun lalu masuk ke bilik aku . Kelam kabut aku mengejar langkahnya .
" Mama jangan ! " aku cuba menghentikan pebuatan Mama tetapi tubuhku ditolak kasar menyebabkan aku jatuh ke lantai .p
Hampir ke semua collection album Seventeen yang aku simpan di bookcase aku dikoyak koyak lalu dicampak ke lantai .
" Mama ! Sudahla ! " laju aku berdiri lalu aku menolak tubuh Mama menjauhi bookcase aku .
Tidak semudah itu , kini giliran album yang menjadi tempat simpanan semua photocard aku diambilnya . Aku bulatkan mata merenung Mama .
" Give me back ! " aku menerpa ke arah Mama lalu merebut album tersebut darinya . Tetapi tindakan aku terhenti apabila satu tamparan hinggap di wajahku .
Pang !
Aku jatuh terduduk ke lantai . Basah wajahku dengan air mata .
" Kau kurang ajar kan ?! Siapa didik kau macam ni Hanna ?! Aku tak ajar kau ! " tengking Papa .
" P- Papa- . " teketar ketar aku menyentuh pipi yang terasa perit .
" Menyesal aku besarkan kau Hanna ! "
Pecah berderai hati aku . Perit terasa dada seperti ditikam bertalu talu dengan sembilu .
" Jangan harap la aku nak pulanglan balik barang sial ni ! Jangan harap ! " Papa terus merampas album tersebut dari tangan Mama lalu dia lempar ke luar bilikku .
Kedua mereka terus berlalu keluar dari ruangan ini . Sempat lagi pintu bilik dihempas dari luar .
Semua merchandise tu , hasil dari titik peluh aku sendiri . Aku memeluk lutut , melepaskan tagisan sepuasnya .
--❦︎--
Malam sudah semakin larut , tetapi peristiwa petang tadi masih segar dalam ingatan .
Buku rujukan biologi aku tenung sedalamnya . Biologi , satu satunya subjek yang menjadi penyebab utama kenapa aku mendapat tempat kedua dalam kedudukan kelas . Subject terpaling tuff bagi aku .
Kepala aku hempaskan buku . Tanpa dipinta , air mata mula mengalir . Salahkah untuk aku dapat kedudukan kedua terbaik dalam kelas ? Berdosa kah aku ?
Aku dah cuba sebaik mungkin , kenapa aku bodoh lagi ? Kenapa ? Kenapa ?
Dengan geram , aku menarik rambut lalu menghentak kepala pada meja berkali kali . Basah buku rujukan biologi dengan air mata .
" Aaaaaaahh ! " dengan serabut aku tolak ke semua buku jatuh dari meja .
Kini aku merenung lama ke arah tingkap bilikku yang sedari tadi aku biarkan terbuka . Dengan langkah yang longlai , aku menghampiri jendela itu .
Tidak berfikir panjang , aku terus lompat keluar . Satu sahaja perkara yang aku sedang fikirkan sekarang .
Escape from reality .
•••
-tbc.
YOU ARE READING
escapism.
Random" no one listens whenever i talk, so i write whatever i want. " - theboyz oneshot & random thingy. aneh, mengarut dan cringe. it's all here. -lyaaa