(5) UNTOLD: Perjodohan

383 39 1
                                    

"Kenapa??"

"Saya perlu ngomong serius sama kamu"

Pemuda berambut merah itu diam membiarkan kakeknya memulai pembicaraan seriusnya.

"Kamu dan Kaivan akan saya jodohkan"

Kedua bola mata Finn sontak membulat mendengar pernyataan yang lebih terdengar sebagai perintah baginya.

"Tap-"

"Saya ga terima penolakan, kalau kamu membantah, maka saya hancurkan rumah kesayangan kamu itu"

Kakeknya berniat pergi darisana namun perkataan pemuda itu menahannya.

"Saya ga pernah minta penjelasan atas semua yang kakek lakuin ke saya, tapi kakek ngelakuin ini ke Kaivan jadi saya butuh penjelasan"

Kakeknya tertawa, "Kenapa saya harus jelasin sama kamu?? Penting??"

"Iya, sangat penting"

"Kalau saya ngga mau kenapa??"

Finn terdiam, ia sadar pertanyaannya bodoh. Ia tidak bisa apa-apa di depan kakeknya. Terlalu banyak ancaman yang akan menantinya jika ia berani membantah.

Sang kakek terkekeh, "Saya lagi baik, jadi saya akan jelasin ke kamu"

"Kondisi psikoligis Zayyan akhir-akhir ini memburuk dan juga perusahaan sekarang dalam ambang kehancuran"

"Perusahaan butuh suntikan dana dan Zayyan juga perlu pengobatan lebih intensif"

"Saya tau kamu ngga akan becus kalau disuruh pegang perusahaan, dan juga kamu harus fokus dengan ujian masuk universitas. Saya ga mau karena kamu megang perusahaan, sekolahmu keteteran dan akhirnya bikin malu"

"Elvina dan Selena juga harus fokus sama studi mereka. Sedangkan Kaivan, saya yakin dia ga bakal mau"

Finn tersenyum miring mendengar perkataan kakeknya. Kakeknya ini memang selalu menganggapnya tidak bisa, hanya Jarrel dan Elvina yang bisa melakukan semuanya.

"Jeff juga ga mungkin bisa karena perusahaannya baru aja launching cabang baru"

"Sahabat saya menawarkan suntikan dana sekaligus pengambil alihan perusahaan sementara sampai Zayyan sembuh. Sebagai gantinya dia meminta untuk menjodohkan cucunya dengan cucu saya"

"Kenapa Kaivan juga??"

"Cucunya dua, kalau cuman satu sih, pasti cuman kamu yang saya tumbalin," kata sang kakek sambil mengalihkan pandangannya seolah malas melihat wajah cucunya.

"Oh iya, bagaimana dengan perintah yang saya suruh 3 hari lalu, sudah selesai kan??"

"Udah"

"Bagus, saya ga mau tau kamu harus jauhkan gadis itu dari Kaivan. Mereka tidak boleh lagi bertemu"

"Oh iya, ini sisa uangnya yang kemarin. Kamu kasih ke dia, dan pastiin dia ngga ada lagi di sekitar Kaivan. Kalau sampai saya liat dia masih berkeliaran, kamu habis sama saya, paham??"

Finn hanya terdiam tidak berniat menjawab kakeknya, jujur ia lelah harus selalu mengangguk patuh, menjawab "iya" dengan nada manis. Setiap kali ia melakukan itu untuk kakeknya, artinya ia semakin memperdalam rasa benci seseorang pada dirinya, dan orang itu tidak lain tidak bukan adalah Jarrel Kaivan Ganendra, sepupunya sendiri.

"Anak ini tuli??"

"Kamu paham??"

"Anak bodoh kamu paham kan??" Tanya sang kakek lagi dengan teriakan yang ditahan sambil mencengkram kerah kemeja Finn.

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang