(3) UNTOLD: Broke up

392 38 1
                                    

"MAU LU APA SIH ANJING??"

Pemuda yang lebih pendek itu hanya tersenyum miring dan tidak berniat menjawab pertanyaan dari sang sepupu.

"KEMAREN MOBIL GW, SEKARANG PACAR GW, BESOK APA?? NYAWA??" Pemuda yang lebih tinggi itu tidak dapat lagi menahan amarahnya setelah mengetahui apa yang sepupunya ini lakukan.

"Santai, ga usah pake otot"

"SANTAI APA ANJING"

BUGH

BUGH

BUGH

BUGH

Pemuda yang lebih tinggi itu terus menerus memukuli lawannya yang tidak memberikan perlawanan sedikit pun. Hingga saat ia merasa lawannya sudah tidak memiliki cukup kekuatan untuk melawannya, ia berdiri dengan emosi meledak-ledak dalam dirinya. Ia mengambil tasnya kasar, kemudian pergi darisana, meninggalkan pemuda yang berstatus sepupunya itu tergeletak setelah ia pukuli habis-habisan.

Sang lawan hanya tertawa pelan sambil menahan sakit di sekujur tubuhnya. Ia tidak mungkin bisa melawan sepupunya, mungkin bisa saja mengingat ia sering belajar taekwondo dari sahabatnya. Tapi ia tidak akan sanggup juga melakukannya.

Flashback on

Kaivan berjalan dengan sangat riang dari kelasnya ke parkiran. Pemandangan itu tentunya membuat ketiga sahabatnya heran.

"Napa lu girang banget??"

"Tebak.."

"Anj main tebak-tebakan"

"Dapet duit dari kakek lu??"

"Itu mah tiap hari juga dapet"

"Tante Carissa masak enak??"

"Semua masakan nyokap ga ada yang gagal"

"Dapet motor baru??"

"Baru kemaren"

"Terus apa anjr?? Gw udah mumet ulangan fisika ya, lu ga usah nambah-nambah deh Van," protes Saga.

"Hari iniii"

"Aniv ke-2 gw sama Stella," kata Kaivan dengan senyum lebarnya.

"Yah anjr kirain apaan"

"Cewa ah cewaaa"

"Loh itu membahagiakan sekali kawan"

"Iya deh iya, selamat ya kawan"

"Ga seru ah lu pada. Bye, gw mau pacaran," kata Kaivan kemudian pergi meninggalkan teman-temannya yang keheranan dengan sikap Kaivan yang mereka anggap aneh hari ini.

Kaivan mengendarai motornya ke sebuah taman yang sudah ia dan Stella janjikan sehari sebelumnya. Setelah menangkap sosok yang ia cari sedang duduk di bangku taman, senyumnya langsung mengembang, kedua mata sipitnya melengkung indah membentuk sabit. Ia berjalan perlahan supaya bisa mengejutkan sang kekasih.

Namun pemandangan setelahnya membuatnya menghentikan jalannya dan bersembunyi di balik pohon. Seseorang dengan hoodie hitam dan masker yang menutupi wajahnya menghampiri Stella kemudian menepuk bahu Stella. Bisa Kaivan lihat, bahu Stella bergetar menandakan gadis itu menangis. Pemuda itu kembali menepuk-nepuk bahu Stella kemudian membawa gadis itu ke pelukannya beberapa detik kemudian.

Kaivan sontak membulatkan matanya, dengan emosi yang sudah menguasainya, ia segera menghampiri dua orang itu dan menarik orang berhoodie itu untuk berdiri. Ia memberikan pukulan bertubi-tubi untuk orang itu. Berani-beraninya ia memeluk miliknya.

UNTOLD [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang